7 Kebiasaan Buruk di Sekolah yang Sering Dianggap Sepele, Kamu Termasuk?
Sumber: pixelshotBanyak siswa sering melakukan kebiasaan kecil yang terlihat sepele saat berada di sekolah. Mulai dari hal sederhana seperti menunda tugas, mengobrol saat guru menjelaskan, sampai bergantung pada contekan saat ujian. Meski terlihat “ah cuma sekali ini”, namun kebebasan tersebut dapat mempengaruhi cara belajar dan membentuk karakter yang terbawa hingga dewasa.
Sering kali, diantara kita pasti tidak sadar bahwa kebiasaan ini sudah menjadi rutinitas yang sulit dihentikan. Dalam artikel ini Kamini akan membahas beberapa kebiasaan buruk di sekolah yang paling sering dilakukan siswa dan dianggap wajar padahal berdampak besar.
Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui apa saja kebiasaan tersebut dan bagaimana dampaknya untuk masa depanmu!
1. Menunda Tugas Sekolah
Bisa dibilang menunda tugas adalah kebiasaan buruk yang paling umum untuk dilakukan siswa karena merasa ada banyak waktu atau terlalu malas untuk memulai. Padahal, semakin lama tugas dibiarkan, pekerjaan akan menumpuk dan menciptakan tekanan besar menjelas batas waktu. Akhirnya, tugas dikerjakan terburu-buru dan hasilnya jauh dari maksimal.
Selain itu, menunda tugas membuat siswa kehilangan kesempatan belajar lebih dalam lagi. Pengerjaan yang terburu-buru membuat siswa tidak memahami materi dengan baik. Kebiasaan ini, jika terbawa hingga kuliah atau bahkan dunia kerja, bisa sangat berpengaruh pada produktivitas dan kedisiplinan.
2. Datang Terlambat ke Sekolah
Sering terlambat bukan hanya soal waktu, tetapi soal sikap dan tanggung jawab. Ketika siswa terlambat, mereka sering melewatkan penjelasan awal yang biasanya berisikan hal penting. Ini membuat proses belajar jadi tidak utuh dan siswa akan merasa kesulitan untuk mengikuti materi selanjutnya.
Kebiasaan terlambat juga meninggalkan kesan kurang disiplin di mata guru dan teman. Bahkan, dalam jangka panjang, perilaku seperti ini bisa terbawa ke dunia kerja dan memengaruhi reputasi profesional seseorang. Disiplin waktu adalah soft skill yang penting banget, maka dari itu hal ini wajib untuk dilatih sejak masa sekolah.
3. Menyontek Saat Ujian
Menyontek mungkin memberi nilai bagus sesaat, tapi tidak memberikan pemahaman apa-apa. Siswa yang menyontek akan kehilangan kesempatan untuk mengasah kemampuan berpikir, memahami materi, dan melatih kejujuran. Akibatnya apa sih? Siswa seperti ini cenderung akan bergantung pada jalan pintas dan membuatnya semakin malas.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menciptakan pola pikir yang tidak bertanggung jawab. Di dunia nyata, ketidakjujuran seperti ini bisa menimbulkan banyak sekali masalah yang serius. Jadi, lebih baik belajar sedikit demi sedikit daripada memaksakan hasil instan dengan cara yang salah dan akan disesali saat dewasa.
4. Tidak Fokus Saat Guru Menjelaskan
Siapa di sini yang sering hilang fokus atau ngantuk saat guru sedang memaparkan materi di kelas? Banyak siswa yang kerap hilang fokus di kelas karena bosan, asik mengobrol, atau bermain gadget. Kurang-kurangin deh, karena ketidak fokusan ini akan membuat kamu melewatkan point-point penting yang disampaikan oleh guru, yang berakhir dengan nilai jelek.
Kalau kebiasaan ini dibiarkan, akibatnya prestasi kamu akan menurun secara signifikan. Selain itu, karena keseringan tidak fokus dapat membuat siswa beranggapan bahwa pelajaran tersebut kurang menarik. Padhaal, kemampuan untuk memperhatikan dan menyerap informasi adalah keterampilan penting dan sangat berguna hingga dewasa.
5. Malas atau Malu Bertanya Ketika Tidak Paham
Kaminiers, kamu sering malu atau takut untuk bertanya di kelas? Entah itu karena tidak ingin dianggap “kurang pintar” atau “cari perhatian guru” oleh teman-teman sekelas. Stop sekarang juga, karena bertanya itu penting supaya kamu tidak salah jalan.
Bertanya pada guru dapat menunjukkan rasa ingin tahu dan usaha kamu untuk memahami pelajaran. Bertanya juga menjadi cara efektif untuk memahami materi lebih dalam lagi. Guru pun biasanya sangat terbuka terhadap pertanyaan karena itu bagian dari proses belajar. Jadi, jangan takut dan malas lagi untuk bertanya, ya!
6. Mengabaikan Kebersihan Lingkungan Sekolah
Beberapa siswa sering membuang sampah sembarangan atau meninggalkan bekas makanan di meja. Meski tampak sepele, kebiasaan ini merusak kenyamanan lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang kotor juga dapat mengganggu kesehatan siswa.
Selain itu, kebiasaan ini menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan. Saat lingkungan bersih, suasana belajar jauh lebih menyenangkan. Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama dan mencerminkan karakter yang baik.
7. Hobi Gosip atau Mengolok-Olok Teman
Mengolok teman atau bergosip dapat merusak hubungan sosial di sekolah. Kebiasaan ini sering dianggap hiburan ringan padahal dapat menyakiti perasaan orang lain dan memicu konflik. Hal terpenting, perilaku buruk ini bisa saja telah melukai hati korban hingga dewasa.
Dalam jangka panjang, perilaku buruk ini bisa membentuk karakter yang negatif seperti kurangnya empati dan suka menjatuhkan orang lain. Di masa remaja, kemampuan untuk menjaga hubungan sosial dan menghargai orang lain adalah fondasi penting untuk kehidupan sosial yang sehat di masa depan.
Kebiasaan buruk di sekolah mungkin terlihat kecil, tapi dampaknya bisa bertahan hingga dewasa. Dengan menyadari dan memperbaikinya sejak sekarang, kamu bisa membangun karakter yang lebih disiplin, bertanggung jawab, dan siap menghadapi masa depan. Semoga artikel ini membantumu lebih reflektif dan berani berubah menjadi versi terbaik dari dirimu!

