Logo Kamini

7 Gangguan Pada Mata yang Sering Terjadi: Kenali Gejalanya dan Cara untuk Mengatasinya!

Ditulis oleh Suci Maharani R
• Diperbaharui 25-11-2025
7 Gangguan Pada Mata yang Sering Terjadi Kenali Gejalanya dan Cara untuk Mengatasinya!_Sumber: Science Photo Library

Kaminiers, belakang ini prosedur lasik sedang banyak dibahas karena banyak orang yang ingin memperbaiki penglihatan tanpa harus bergantung pada kacamata. Tapi sebelum memutuskan lasik, biasanya ada berbagai masalah mata yang mereka alami dulu, mulai dari penglihatan buram sampai susah fokus saat melihat jauh atau dekat. 

Hal ini yang membuat kita wajib aware dan paham mengenai kondisi mata sendiri sebelum memilih tindakan apapun, Soalnya, nggak semua gangguan pada mata dapat diselesaikan dengan lasik mata. Ada banyak jenis masalah mata yang sebenarnya umum banget, tapi sering diabaikan karena dianggap wajar atau sekadar lelah.

Memahami gejala sejak awal akan sangat membantu kamu untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Yuk, lanjut baca sampai akhir supaya kamu makin mengenal soal kesehatan mata!

1. Rabun Jauh (Miopia)

Miopia adalah kondisi ketika seseorang kesulitan untuk melihat objek yang jauh, tapi dapat melihat dengan jelas dalam jarak dekat. Kondisi ini biasanya terjadi karena bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu melengkung. Akibatnya, cahaya yang masuk tidak jatuh tepat pada retina. 

Miopia umumnya dapat dideteksi sejak remaja atau usia sekolah, terutama pada mereka yang terlalu sering menatap layar dalam waktu lama tanpa istirahat. Miopia bisa ditangani dengan kacamata, lensa kontak, atau tindakan seperti lasik mata jika kondisinya sudah sangat parah. 

Prosedur ini bekerja dengan membentuk ulang karena agar cahaya masuk tepat ke retina. Sekarang ini lasik mata tidak perlu menggunakan pisau lagi, tapi sudah memakai teknologi laser femtosecond dengan tingkat presisi dan akurasi yang jauh lebih baik. 

2. Rabun Dekat (Hipermetropi)

Kebalikan dari Miopia, Hipermetropia atau rabun dekat adalah kondisi ketika seseorang sulit untuk melihat objek pada jarak dekat, misalnya membaca atau melihat ponsel. Hipermetropi terjadi karena daya refraksi mata yang tidak cukup kuat untuk memfokuskan cahaya. Meski bisa muncul sejak kecil, banyak orang baru merasakan gangguannya ketika usia bertambah. 

Kacamata plus sering digunakan sebagai solusi utama karena membantu memfokuskan cahaya tepat pada retina. Lalu bagaimana cara menyembuhkannya? Hipermetropi ringan dapat diatasi dengan memakai kontak lensa. Jika sudah parah, maka tidak ada cara lain selain lasik mata untuk meningkatkan kejernihan penglihatan. 

Banyak orang mengira lasik itu menyakitkan, namun prosedur lasik modern di KMN EyeCare jauh lebih nyaman. Anestesinya bukan lagi suntikan, melainkan tetes mata yang bebas dari rasa sakit. Dengan teknologi wavefront, dokter dapat membuat peta kornea yang detail sehingga hasilnya lebih presisi. Proses penyembuhannya juga lebih cepat karena flap pada kornea dibuat menggunakan laser femtosecond, bukan pisau.

3. Astigmatisme (Silinder)

Astigmatisme terjadi ketika bentuk kornea atau lensa tidak melengkung secara merata. Kondisi ini yang membuat penglihatan Kaminiers tampak kabur atau berbayang pada jarak dekat maupun jauh. Penderita astigmatisme sering merasa sulit untuk fokus, terutama ketika berada di lingkungan dengan pencahayaan yang redup atau saat berkendara pada malam hari. 

Gangguan ini biasanya dapat diatasi dengan penggunaan kacamata dan lensa kontak khusus. Untuk beberapa kasus, prosedur medis tertentu dapat menjadi alternatif, jika struktur korna memungkinkan. Pemeriksaan mata yang lengkap akan membantu kamu untuk menemukan penanganan terbaik. 

4. Katarak

Katarak Adalah kondisi di mana lense mata menjadi keruh sehingga penglihatan tampak berkabut atau buram. Gangguan ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, tetapi dalam beberapa kasus ada yang mengalami katarak pasca cedera, paparan sinar UV yang berlebihan, atau penyakit tertentu seperti diabetes. 

 Pada tahap awal, katarak biasa dapat disiasati dengan perubahan resep kacamata. Namun, jika kekeruhan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, operasi menjadi satu-satunya cara efektif untuk memulihkan penglihatan. Prosedur ini mengganti lensa yang keruh dengan lensa buatan yang jernih. 

5. Glaukoma 

Glaukoma adalah kerusakan saraf mata yang umumnya disebabkan oleh tekanan bola mata yang meningkat. Kondisi ini cukup berbahaya, lho, karena sering berkembang menjadi tahap awal dari gejala awal yang jelas. Akan tetapi, jika dibiarkan atau terlambat untuk didiagnosa dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak ditangani sejak dini. 

Penangan glaukoma dapat berupa obat tetes mata yang dapat menurunkan tekanan, terapi laser, atau tindakan operasi, tergantung seberapa parah dan respons tubuh terhadap pengobatan tersebut. Pemeriksaan mata secara berkala sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. 

6. Mata Kering (Dry Eye Syndrome)

Mata kering terjadi ketika produksi air mata tidak cukup atau kualitasnya menurun. Gejalanya dapat berupa rasa panas, perih, berpasir, atau sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang-orang yang terbiasa menatap layar, berada di ruangan ber-AC, atau mengenakan lensa kontak terlalu lama. 

Penanganannya dapat berupa penggunaan air mata buatan, jeda istirahat saat bekerja di depan layar, hingga perubahan kebiasaan harian untuk menjaga kelembapan mata. Pada kondisi yang lebih berat, dokter dapat meresepkan obat khusus untuk membantu meningkatkan produksi air mata. 

7. Konjungtivitas (Pink Eye) 

Konjungtivitis merupakan merupakan peradangan pada selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan kelopak dalam. Gangguan ini menyebabkan mata jadi merah, berair, gatal, atau terasa lengket. Penyebabnya apa sih? Sebenarnya ada beragam, mulai dari infeksi virus, bakteri, atau reaksi dari alergi. 

Hal yang perlu diperhatikan, konjungtivitis ini tidak bisa asal diobati, tetapi harus disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan memberikan antibiotik berbentuk tetes mata. Untuk alergi, obat antihistamine dapat membantu meredakan gejalanya. Paling penting dari semuanya, kamu harus menjaga kebersihan tangan dan tidak boleh terlalu sering menyentuh mata.

Itu dia berbagai jenis gangguan mata yang umum terjadi dan penting untuk dikenali sejak dini. Semakin cepat kamu memahami gejala dan penyebabnya, semakin besar pula peluangan untuk mendapatkan penangan yang tepat. 

Kesehatan mata adalah hal yang paling berharga, jadi jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan jika kamu merasa ada perubahan pada penglihatan. Mata yang sehat akan membuat aktivitas harian terasa lebih nyaman dan optimal. Selamat mencoba!

Terima kasih, sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Suci-Maharani
Saya mulai menulis sejak saya kuliah di jurusan ilmu komunikasi – jurnalistik. Kegemaran saya pada beauty makeup dan fashion membuat saya sering menjadi fashion dan makeup advisor untuk keluarga dan sahabat saya. Sehingga saya tertarik untuk membagikan tips dan trik yang saya ketahui melalui tulisan.
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram