Logo Kamini

Apakah Work-Life Balance Mempengaruhi Kepuasan Kerja? Ini Penjelasannya!

Ditulis oleh Suci Maharani R

Pernah nggak sih merasa capek banget pas kerja, padahal masih ada banyak banget tugas yang belum selesai? Atau bahkan, kamu sering banget ngambil waktu istirahat di rumah hanya untuk meng-cover semua pekerjaan? Kaminiers, kayaknya ini tanda-tanda kamu belum punya work-life balance yang sehat, lho.

Di era hustle culture yang semakin gencar, pertanyaan "Apakah work-life balance mempengaruhi kepuasan kerja?" bukan cuma sekedar topik para HRD, tapi realitanya ini banyak dialami oleh para pekerja. Dalam artikel ini Kamini akan membahas kenapa work-life balance penting banget buat bikin hidup dan kerja jadi lebih menyenangkan!

Apa itu Work-Life Balance

Apa itu Work-Life Balance_
OleksandrPidvalnyi- Pixabay

Realinya ada banyak banget orang yang menghabiskan hari-harinya hanya untuk bekerja. Misalnya, weekday sudah digunakan untuk bekerja dari pagi sampai malam. Nah, weekend yang seharusnya digunakan untuk istirahat, kumpul keluarga, me time, atau nongkrong, malah digunakan untuk bekerja. Ini artinya kamu memiliki life cycle yang nggak sehat.

Work-life balance adalah kondisi dimana seseorang dapat mengatur waktu dan energinya dengan seimbang. Misalnya, dari pagi sampai sore kamu bisa fokus untuk bekerja dan malamnya digunakan untuk beristirahat, recharge energi kamu. Menjaga keseimbangan hidup itu penting, supaya kamu nggak gampang burnout atau stres dengan rutinitas yang monoton.

Work-life balance juga bukan soal waktu saja, tapi juga soal kualitas. Dalam sehari kamu bisa bekerja selama 8 jam, tapi kalau pikiran kamu masih kemana-mana atau terbebani, itu belum disebut seimbang. Contoh lainnya, waktu istirahat bersama keluarga atau nongkrong, kamu masih mikirin deadline dan berakhir jadi kurang enjoy. 

Work-Life Balance dan Kepuasan Kerja: Ada Hubungannya?

Work-Life Balance dan Kepuasan Kerja Ada Hubungannya_
Antoni Shraba - Pexels

Kembali ke pertanyaan utamanya: apakah work-life balance mempengaruhi kepuasan kerja? Jawabannya, tentu saja iya! Hal ini dibuktikan lewat penelitian dari Universitas Negeri Surabaya yang berjudul Studi Work-Life Balance & Psychological Well-being.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa work-life balance secara signifikan mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang. Dampaknya jelas terasa, terutama dalam peningkatan kinerja dan kepuasan kerja. Intinya, ketika hidup dan kerja seimbang, mental jadi lebih kuat dan proses kerja pun terasa lebih enjoyable

Tanda-Tanda Kamu Butuh Work-Life Balance

Tanda-Tanda Kamu Butuh Work-Life Balance_
Anna Tarazevich - Pexels

Nggak cuma untuk pekerja korporat, Kamini yang cuma seorang freelancer juga sering merasa keteteran dengan pekerjaan. Apalagi freelancer itu kerjanya nggak menentu, kadang pagi, siang, malam, bahkan subuh dan ini beresiko membuat aku mudah burnout. Nah, kira-kira apa aja sih tanda-tanda kalau kamu butuh work-life balance? Yuk, kepoin jawabannya disini.

1. Mudah Lelah tapi Sulit Tidur

Pernah nggak, Kamniers, badan terasa lelah, kepala pusing kayak muter-muter, tapi waktu tidur malah nggak bisa merema? Baru duduk di depan laptop 10 menit aja udah ngerasa ngantuk banget, tapi pas rebahan... mata melek terus dan pikiran melayang kemana-mana.

Nah, ini bisa jadi sinyal dari tubuh kalau kamu butuh work-life balance. Rasa lelah yang dialami ini bukan cuma karena kerja terus-menerus, tapi karena tubuh kamu nggak dapet waktu istirahat yang berkualitas.

2. Nggak Punya Waktu Untuk Me Time

Fokus bekerja memang baik, tapi jangan sampai mengorbankan waktu untuk diri sendiri. Mau Kaminiers masih single apalagi sudah berkeluarga, punya waktu me time itu penting banget untuk menjaga kewarasan. Iya, kewarasan supaya kamu nggak gampang burnout dan stres yang berakhir dengan menurunnya efektivitas dan kinerja kerja.

Kalau Kaminiers sering mengorbankan waktu me time atau kumpul keluarga untuk bekerja, artinya kamu memang butuh work-life balance sesegera mungkin. Jangan tunggu burnout dan stres itu datang, antisipasi sesegera mungkin sebelum semuanya terlambat.

3. Kehilangan Semangat Bekerja

Kaminiers, pernah ngerasa kerjaan yang dulu bikin kamu super excited, sekarang malah jadi hambar dan berat banget untuk dijalankan? Ini salah satu tanda kamu mulai kehilangan semangat kerja, lho. 

Biasanya, ini terjadi karena tubuh dan pikiran kamu sudah kelelahan, tapi nggak dikasih waktu untuk recharge. Tanpa work-life balance yang sehat, motivasi pun bisa perlahan memudar.

4. Merasa bersalah setiap kali istirahat

Sudah terbiasa bekerja keras setiap harinya, sampe-sampe kamu merasa bersalah karena sakit atau mengambil rehat saat weekend. Kaminiers, ini bukanlah dedikasi kerja tapi kamu sudah kehilangan respect sama diri sendiri. 

Bekerja tujuannya untuk mencari nafkah, tapi nggak bikin badan kamu rusak. Percuma dong, nafkah yang kamu cari susah payah bukan dipakai untuk biaya hidup tapi buat ke rumah sakit?

Kalau keempat tanda ini kamu rasakan? Udah fix deh, Kaminiers berada dalam life cycle yang tidak sehat. Nah, ini saatnya untuk kamu mengatur ulang ritem hidup dan kerja, supaya bisa lebih produktif tanpa mengorbankan kesehatan tubuh dan mental.

Terima kasih, sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Suci-Maharani
Saya mulai menulis sejak saya kuliah di jurusan ilmu komunikasi – jurnalistik. Kegemaran saya pada beauty makeup dan fashion membuat saya sering menjadi fashion dan makeup advisor untuk keluarga dan sahabat saya. Sehingga saya tertarik untuk membagikan tips dan trik yang saya ketahui melalui tulisan.
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram