Disakiti Mertua Diam-Diam? Ini 8 Cara Menjaga Hati Tetap Waras, Kaminiers!
Punya hubungan yang adem ayem dengan mertua itu goals banget, ya, Kaminiers. Tapi kenyataannya, nggak semua menantu seberuntung itu.
Ada kalanya kita harus bertemu dan berhadapan dengan mertua yang ucapannya sinis, sikapnya dingin, atau bahkan memperlakukan kita seperti orang luar. Jadi, bagaimana jika mertua menyakiti hati menantu? Gimana cara supaya kita tetap kuat tanpa kehilangan kendali?
1. Kenali Bentuk-Bentuk Perlakuan yang Menyakitkan
Sumber: Liza Summer / PexelsSebelum ambil sikap, penting buat Kaminiers memahami dulu sebenarnya perlakuan mertua kamu masuk ketegori menyakitkan atau cuma salah paham doang? Beberapa bentuk perlakuan yang termasuk menyakiti hati menantu, misalnya:
- Sering membandingkan dengan menantu lain atau mantan pacar pasangan
- Mengontrol urusan rumah tangga kamu dan pasangan
- Menyindir dan mengkriti tanpa empati
- Memperlakukan kamu berbeda dibandingkan anak kandungnya
- Menjelek-jelekkan kamu di depan orang lain
- Sengaja mengadu domba kamu dan pasangan
- Selalu memandang buruk apapun yang kamu lakukan
Kalau kejadian seperti ini sering terjadi dan membuat kamu merasa tidak dihargai, itu tandanya kamu perlu menyikapi mertua dengan bijak.
2. Jangan Langsung Emosi, Tenangkan Diri Dulu
Sumber: studioromanKamini tahu, berbagai perlakuan buruk di atas pasti membuat hati dan pikiran kamu panas. Tapi tenang dulu, jangan langsung terbawa emosi. Reaksi emosional seperti marah, sedih, dan kesal itu wajah, tapi jangan sampai kamu membuat situasi semakin runyam.
Tarik napas dulu, tenangkan hati, pikiran, dan jangan langsung mengkonfrontasi mertua. Coba tuliskan uneg-uneg kamu di jurnal, cerita ke sahabat atau orang tua untuk meredakan emosi. Ingat, kamu nggak perlu selalu kuat, tapi kamu bisa memilih untuk menghadapi semua ini dengan elegan.
3. Bicarakan dengan Pasangan
Sumber: urbazon / Getty Images SignaturePasangan adalah kunci penting di tengah prahara kamu dan mertua. Nggak ada salahnya untuk mengkomunikasikan perasaan dan pemikiran kamu atas perlakuan mertua yang dirasa kurang bijak. Namun pilihlah kata-kata yang tidak menyalahkan, tapi buatlah seperti diskusi.
Gunakan kalimat seperti:
"Aku merasa sedih karena tadi Mamah berkata seperti itu, aku minta tolong untuk kamu bantu jembatanin komunikasi kita. Supaya nggak ada kesalahpahaman antara aku dan mamah lagi di masa depan."
Hal yang perlu Kaminiers ingat, jangan pernah berharap pasangan akan langsung membela kamu di depan orang tuanya. Dia akan berusaha netral, tapi kamu bisa meminta dia untuk mensupport kamu di saat seperti ini.
4. Tetap Hormat, Tapi Tegas
Sumber: Jason_V / Getty Images SignatureMenghormati mertua itu penting banget, lho, Kaminiers. Akan tetapi, menghormati bukan berarti harus tunduk dan membiarkan mertua menyakiti perasaan kamu terus. Ada saatnya kamu perlu bersikap tegas, tapi wajib terlihat sopan dan elegan. Misalnya:
"Maaf, BU. Saya merasa kurang nyaman kalau hal ini dibahas terus-terusan. Kemarin kita sudah selesaikan dan lebih baik kita ngobrolin hal lain, bukan?"
Tegas itu bukan berarti kamu harus bersikap kurang ajar, tapi kamu tahu cara menghargai diri sendiri dan orang lain sesuai porsinya.
5. Fokus pada Diri Sendiri dan Keluarga Kecilmu
Sumber: Eliza Alves / CorelensKaminiers, jangan sampai kamu kehilangan energi hanya karena sibuk mikirin omongan mertua. Fokuslah membangun keluarga yang sehat bersama pasangan. Bangun support system yang positif, jaga kesehatan mental, dan isi waktu dengan hal-hal yang bikin kamu bahagia.
6. Beri Batasan Sehat
Sumber: Photodjo / Getty ImagesKamu berhak punya batasan, apalagi kalau perlakuan mertua sudah masuk tahap toxic. Batasan bisa berupa:
- Tidak harus hadir di setiap acara keluarga jika membuat kamu tidak nyaman
- Batasi interaksi langsung dan alihkan lewat pasangan
- Tidak menjawab pesan atau telepon saat kamu sedang tidak siap mental
Batasan bukan berarti memutus silaturahmi, tapi menjaga diri supaya tetap waras.
7. Terima Bahwa Kamu Gak Bisa Mengubah Orang Lain
Sumber: JackF / Getty ImagesSeringkali, kita berharap mertua berubah jadi lebih baik. Tapi kenyataannya, perubahan gak bisa dipaksa. Yang bisa kamu ubah adalah cara kamu bereaksi dan menyikapi. Saat kamu bisa menerima ini, beban di hati pun pelan-pelan akan berkurang.
8. Minta Bantuan Profesional Kalau Sudah Berat
Sumber: iryankhabliukKalau perlakuan mertua udah bikin kamu stres berat, cemas, atau trauma, wah.. ini sih udah toxic banget. Kaminiers, jangan ragu untuk minta bantuan profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan. Kesehatan mental kamu tetap prioritas, Kaminiers.
Gak semua orang bisa menjadi mertua idaman, dan itu nggak apa-apa banget. Yang terpenting adalah bagaimana cara Kaminiers untuk menyikapi hal tersebut. Kalau kamu malah balik menyakiti mertua, ini bukannya menyelesaikan tapi malah menambah masalah baru.
Bersikap dewasa, tunjukkan bahwa kamu adalah sosok terbaik untuk pasangan kamu. Kamu juga bukan orang yang sesuai dengan definisi atau pemikiran mertua. Tampilkan semua ini dengan elegan. Semangat, Kaminiers!

