Capek Dikekang Terus? Inilah 10 Cara Lepas dari Pacar Posesif
Posesif /po·se·sif/ adalah sifat seseorang yang merasa memiliki secara berlebihan. Biasanya posesif dibarengi dengan rasa cemburu yang tinggi dan emosi yang berlebihan. Jika Anda sedang menjalin hubungan romantis (berpacaran, bertunangan, atau menikah) dan pasangan Anda memiliki sifat yang posesif, berarti Anda sedang menjalani hubungan yang tidak sehat.
Orang yang posesif akan mengontrol Anda. Mulai dari gerak-gerik, tindakan, membatasi komunikasi, melarang-larang dengan alasan yang tidak jelas, semuanya dikontrol oleh pasangan Anda. Di awal hubungan, Anda mungkin merasa sikap cemburuan dan "tidak mau kehilangan" dia ini cute, tapi, jika sudah terlalu sering, yang ada Anda jadi stres dan kurang sosialisasi dengan orang lain selain dia.
Bahkan ada orang posesif yang sampai berani main tangan. Kalau Anda tidak menuruti kemauan pasangan, seperti bertemu dengan teman lawan jenis tanpa sepengetahuannya, dia tidak ragu untuk memukul Anda.
Tidak hanya menyiksa Anda secara batin, pasangan Anda telah menyakiti Anda secara fisik juga. Kalau sudah begitu, Anda harus buru-buru pergi dari dia! Kamini telah merangkum 10 cara lepas dari pacar posesif. Silakan disimak.
10 Cara Lepas dari Pacar Posesif
1. Sadari
Sebelum membahas cara lepas dari pacar posesif, Anda harus menyadari terlebih dahulu kalau hubungan Anda ini tidak sehat. Mungkin Anda memang menyayanginya, dan dia juga menyayangi Anda, tapi jika dia mengekang Anda secara berlebihan. Itu sama sekali tidak baik.
Memang, tidak ada hubungan yang sempurna dan selalu berjalan mulus setiap harinya, tapi pada garis besarnya, Anda dan pasangan harus sama-sama merasa nyaman dan aman. Dan, namanya juga orang, ada sifat yang bagus dan jeleknya. Biasanya, jika pasangan memiliki sifat posesif, kelebihannya terletak di afeksi. Terkadang dia bisa jadi sangat manis sampai Anda merasa sedang di langit ketujuh.
Akan tetapi, ketika pasangan Anda kumat posesifnya, rasanya seperti dihempaskan dari langit ke bumi. Mulai dari pacar yang marah-marah, main larang-larang, dan hal negatif lainnya yang bisa berdampak buruk pada mood dan kondisi psikologis Anda.
Jika Anda merasa sedih, tertekan, cemas, terasing, kesepian, selalu merasa diri Anda "bersalah", takut pada pacar karena kalau dia tidak dituruti maka Anda bisa disakiti (secara batin maupun fisik), hingga terlintas di benak Anda bahwa diri Anda tidak worth it dan ingin mengakhiri hidup gara-gara sikap pacar Anda. Kalau sudah begitu, maka segeralah menghubungi kerabat terdekat atau meminta bantuan pada profesional (rumah sakit/psikolog).
2. Realistis
Orang dengan sifat posesif berpikir kalau Anda adalah "sesuatu" yang dia miliki. Karena dia berpikir kalau dia memiliki Anda, maka dia merasa berhak untuk mengatur, mengontrol, dan "mendandani" Anda sesuai dengan apa yang dia mau.
Jadilah realistis. Coba pikirkan pola hidup Anda selama berhubungan dengan dia. Apakah Anda jadi anti-sosial, tak hanya pada teman-teman tapi juga keluarga Anda sendiri? Apakah hobi dan pekerjaan Anda jadi terhambat karena dia membatasi gerak-gerik Anda? Apakah Anda merasa bahagia diperlakukan seperti itu oleh pacar Anda sendiri?
Pikirkanlah, apakah hubungan ini layak untuk dipertahankan? Apakah Anda percaya kalau dia bisa berubah jadi tidak posesif? Jika Anda merasa pasangan bisa menghilangkan sifat posesifnya maka seiring berjalannya waktu, mungkin dia patut diberi kesempatan kedua. Namun, jika pasangan tetap atau justru semakin parah posesifnya, sebaiknya tinggalkan saja dia.
3. Cerita
Cara lepas dari pacar posesif yang selanjutnya adalah dengan bercerita. Jika Anda ingin berhasil lepas dari pacar yang posesif, Anda harus memiliki dukungan dari orang lain. Ceritakan problem hubungan Anda pada teman/keluarga yang bisa membuat Anda merasa aman. Minta pendapat juga tentang hubungan Anda, apakah Anda harus putus atau tinggal.
4. Pergi
Jika sifat posesifnya sudah keterlaluan, sudah dipastikan Anda harus pergi meninggalkan dia. Cara lepas dari pacar posesif adalah dengan pergi sejauh mungkin dari jangkauannya. Jika biasanya dia suka berkunjung ke rumah Anda, untuk beberapa hari tinggallah dulu di rumah teman/saudara yang tidak diketahui oleh pacar. Putuskan juga kontak dengannya, blok nomor telepon dan semua media sosialnya dan sebagainya.
5. Cari Perlindungan
Dalam masa pengasingan ini, Anda juga harus sambil mencari perlindungan. Jadi, kalau mau pergi menjauh dari pacar, usahakan jangan pergi ke tempat terpencil dan sendirian tanpa ada orang yang bisa melindungi Anda, ya. Soalnya, Anda tidak pernah tahu apa yang bisa pacar posesif Anda lakukan. Apalagi setelah mengetahui kalau Anda "kabur" dari genggamannya.
Pergilah ke rumah keluarga atau teman Anda. Lebih baik lagi jika tempat itu jauh dan tidak diketahui pacar Anda. Atau, Anda bisa juga pergi ke safe house (rumah aman). Tempat ini biasanya dikelola oleh swasta (bukan dari pemerintah).
Rumah ini menolong siapa saja yang mengalami kekerasan dalam hubungan, walaupun lebih kepada hubungan rumah tangga. Selain memberikan tempat tinggal sementara, di sana juga ada layanan konselingnya.
6. Abaikan
Cara lepas dari pacar posesif yang ke-6 adalah dengan mengabaikan si dia. Ingat, Anda sedang dalam mode kabur. Dia pasti kalang kabut mencari Anda, mengingat sifat posesifnya. Tapi, Anda tidak boleh kalah. Jangan luluh dengan ucapan maafnya, sikapnya yang mendadak manis, dan janji-janjinya untuk segera berubah.
Tapi, jangan langsung termakan bualannya begitu saja, karena siapa yang tahu kalau dia bisa memenuhi semua ucapannya itu? Soalnya, sifat posesif itu biasanya sudah mendarah daging, jadi sulit untuk dikurangi apalagi dihilangkan. Kemungkinan besar kelakuannya itu akan berulang.
7. Bicarakan
Namun, Anda yang lebih tahu bagaimana sifat pasangan Anda. Jika Anda merasa kalau posesif bukanlah sifat abadinya, dan dia bisa berubah, tidak ada salahnya untuk memberikan dia kesempatan kedua. Setelah sesi kabur-kaburan dan mari-abaikan-semua-pesannya, bicara lah dengan pacar Anda.
Apa yang dibicarakan? Tentu sifatnya selama ini yang mengekang Anda secara berlebihan. Biasanya dalam masa ini pacar Anda akan berada dalam "mode tenang" karena dia emosi namun merasa bersalah dan kehilangan. Manfaatkan momen ini untuk mengeluarkan segala unek-unek Anda.
Sampaikan semua yang ada di benak Anda, bagaimana Anda lelah dan tidak suka kalau segala aspek kehidupan Anda diatur olehnya. Bagaimana Anda merasa hilang dari peradaban karena dia selalu melarang Anda hangout dengan teman-teman. Bagaimana Anda rindu pada keluarga Anda karena Anda lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya alih-alih dengan keluarga Anda sendiri.
8. Akhiri
Ketika kalian berdua berbicara serius, katakanlah dengan berani kalau pacar Anda tidak bisa menghilangkan sifat posesifnya, maka hubungan kalian tidak bisa dilanjutkan. Tegas lah, jangan takut dan jangan merasa menjadi pihak yang dirugikan karena kehilangan dia. Walaupun mungkin ini akan sulit jika Anda sangat sayang padanya, tapi Anda harus lebih sayang pada diri Anda sendiri.
Anda bisa menambahkan beberapa contoh kesengsaraan yang selama ini Anda rasakan karena sikapnya. Misalnya, Anda jadi dijauhi teman-teman kantor karena Anda selalu menolak setiap kali diajak hangout sepulang ngantor, dan sebagainya. Dengan begitu, dia akan lebih bisa memahami bagaimana menderitanya Anda karena sifat posesifnya itu.
9. Hati-hati
Hati-hatilah ketika Anda berbicara dengannya. Usahakan Anda tidak berbicara di tempat sepi dan hanya berdua saja, karena di sini posisinya Anda sudah mengabaikan dia dalam jangka waktu lama, Anda sudah berusaha untuk kabur, dan Anda juga berbicara seolah-olah ingin mengakhiri hubungan.
Mungkin saja dia terlihat tenang tapi di dalam dirinya murka dan kesal, apalagi jika dia memang sudah biasa main tangan. Tak menutup kemungkinan kalau dia tiba-tiba emosi dan memukul Anda. Untuk itu, Anda harus waspada.
Kalau perlu ajaklah seseorang yang Anda percaya yang bisa melindungi Anda ketika bertemu dengan pacar. Atau, bertemulah dengan pacar di tempat umum agar orang-orang sekitar dapat menolong Anda jika terjadi sesuatu.
10. Melanjutkan Hidup
Keputusan telah diambil, apakah itu lanjut, break, atau putus. Apapun keputusan Anda dan pasangan, Anda memiliki satu goal, yaitu melanjutkan hidup. Lakukan hal-hal yang selama ini dilarang oleh pacar Anda, bertemu teman-teman, habiskan waktu dengan keluarga, lakukan hobi yang tertunda. Pokoknya bahagiakan diri Anda sendiri.
Tanamkan rasa percaya diri Anda, kalau Anda ini worth it dan tunjukan bahwa Anda mampu berdiri sendiri walaupun tanpa si dia. Untuk keluar dari hubungan yang toxic memang sulit, dan biasanya Anda juga masih berlarut-larut merasa kurang aman dan nyaman untuk berhubungan dengan orang lain lagi. Tapi, Anda pasti bisa melalui semua itu. Percayalah, Anda bisa karena Anda berhak untuk bahagia lagi.
Selesai sudah Kamini membahas tentang cara lepas dari pacar posesif. Dengan sifat posesifnya, pacar merasa kalau dia adalah pusat kehidupan Anda. Jangan merasa "kecil" dan berpikir kalau Anda tidak bisa hidup tanpa dia. Anda bisa!
Jika dia "mengancam" akan menyakiti dirinya sendiri jika Anda tinggalkan, jangan percaya. Itu hanya caranya memanipulasi Anda agar tidak meninggalkannya. Tindakannya itu menunjukkan kalau dia kekanak-kanakan. Dia saja tidak memiliki tanggung jawab pada dirinya sendiri, bagaimana dia bisa bertanggung jawab pada Anda sebagai pasangannya?