Mau Balikan? Mulai Buat Mantan Nyaman dengan 10 Cara Ini

Ditulis oleh Aditya Putra

Apakah yang pernah saling cinta harus jadi saling benci setelah nggak sama-sama lagi? Banyak orang pacaran yang setelah putus malah jadi musuhan. Padahal, sebelum itu keduanya pernah sama-sama merasa jadi orang paling bahagia di dunia karena saling cinta. Setelah putus, semua seolah nggak pernah terjadi.

Musuhan sama mantan itu sedikit banyak merepotkan. Apalagi kalau kamu sering ada di satu lingkungan sama mantan. Entah itu karena satu kantor, satu kampus, atau mungkin satu kelurahan. Kamu pasti bingung harus berbuat apa kalau kebetulan bertemu dia di waktu dan tempat yang sama.

Kamu bingung harus bersikap seperti apa. Apakah kamu harus menyapa seperti biasa? Apakah kamu harus pura-pura nggak kenal? Apakah kamu harus buang muka lalu menghindari dia sebisanya? Agak merepotkan, kan? Kenapa kamu nggak coba membuat itu menjadi lebih nyaman?

Ada cara yang bisa dilakukan supaya kamu nggak terus-terusan musuhan sama mantan. Bagaimanapun dia itu pernah jadi orang nomor satu buat kamu, nggak seharusnya kamu dan dia jadi orang asing atau malah saling benci. Untuk itu, mari simak beberapa cara yang berhasil Kamini rangkum!

10 Cara Membuat Mantan Nyaman

1. Menurunkan Ego

Menurunkan Ego

*

Biasanya, pasangan yang baru putus itu egonya sama-sama tinggi. Keduanya cenderung ingin membenarkan diri sambil menyalahkan dia. Ada dorongan bahwa kamu kamu adalah korban atas berakhirnya hubungan. Semua ini terjadi karena kesalahan yang dia buat dan kamulah yang paling terluka.

Kalau kamu ingin punya hubungan yang nyaman demi kebaikanmu sendiri, tahan rasa ego. Coba turunkan egomu dan semua rasa yang masih ada buat dia. Kamu harus mengesampingkan semua yang kamu pikirkan soal kesalahan dan perpisahan. Supaya kamu bisa menghadapi dia seperti biasa.

2. Ajak Ngobrol

Ajak Ngobrol

*

Kamu pasti sering mengobrol dengan temanmu, kan? Kenapa nggak melakukan itu juga sama dia? Kamu boleh ngobrol hal-hal yang ringan yang mungkin bisa ditertawakan. Jangan membahas sesuatu yang memancing emosi seperti mengungkit kesalahan dia dan hal-hal buruk lainnya.

Mulailah dengan obrolan ringan seperti yang sering kamu lakukan bersama teman. Mungkin akan ada dorongan untuk membahas hubungan yang telah menemui perpisahan, tetapi sebisa mungkin tahanlah supaya itu nggak terjadi. Sampai kapan kalian mau saling menyalahkan? Ini bukan masanya lagi buat saling menyalahkan, tetapi inilah saatnya saling merelakan.

3. Menyelesaikan

Menyelesaikan

*

Perasaan nggak nyaman itu seringkali hadir karena beberapa hal yang kebetulan belum selesai. Coba ingat kembali apa saja hal-hal yang belum kamu selesaikan dengan sang mantan. Setelah kamu mengetahui, coba selesaikan pelan-pelan. Supaya nggak ada lagi rasa yang tertinggal dan alasan untuk membenci.

Percayalah, nggak ada masalah yang datang tanpa solusinya. Kamu cuma perlu mengendalikan dirimu untuk itu. Kebanyakan orang lebih memilih untuk menghindari daripada menghadapi lalu menyelesaikan. Nggak akan ada yang selesai dengan menghindar. Sebaiknya, sesulit apapun itu selesaikanlah.

4. Memaafkan

Memaafkan

*

Sebenarnya ketika seseorang berbuat salah sampai kita membenci orang itu, kitalah yang paling direpotkan oleh kebencian itu. Nggak cuma direpotkan, kita juga dirugikan. Kenapa? Karena semua orang akan menjadi bagian terburuk dari dirinya ketika membenci. Untuk itu, penting sekali belajar menerima luka. Sesakit apapun itu, pasti ada cara untuk memaafkannya.

Pasti kamu pernah terluka karena dia, dan mungkin itulah yang bikin hubungan kamu dengan dia jadi nggak nyaman. Pertanyaannya, mau sampai kapan kamu bertahan dalam situasi yang nggak nyaman itu? Mungkin sulit dan lama, tetapi nggak ada salahnya kalau kamu mulai meniatkan diri untuk memaafkan.

5. Meminta Maaf

Meminta Maaf

*

Nggak cuma kamu yang terluka karena dia, kamu juga pasti pernah melukai dia. Butuh keberanian yang dan hati yang besar untuk mengakui itu lalu meminta maaf. Banyak orang lebih memilih pergi sejauh mungkin ketimbang mengakui dan meminta maaf. Memang sesulit itu, makanya orang yang mau meminta maaf pastilah orang yang bijaksana. Dia berhasil melawan egonya sendiri.

Coba lapangkan hatimu lalu minta maaf untuk segala kesalahanmu. Mungkin ada luka yang kamu kasih tanpa kamu sadari. Atau malah dulu, kamu terlalu keras hati sampai menganggap semua yang kamu lakukan adalah benar. Sekarang waktunya kamu meminta maaf untuk luka dia yang sebelumnya tak terdengar.

6. Bersabar

Bersabar

*

Bisa jadi, dia belum siap untuk memperbaiki. Dia lebih suka seperti itu, seperti dua orang asing nggak pernah saling kenal. Kalau memang demikian adanya, bersabarlah. Biarkan dia sendiri dulu. Mungkin dia butuh waktu untuk menata hatinya kembali.

Jangan terlalu memaksa kalau dia masih menutup diri. Kalau situasinya seperti ini, yang bisa kamu lakukan cuma bersabar. Namun, nanti pasti akan waktunya dia membuka dirinya kembali. Nggak sekarang, mungkin besok, mungkin lusa, mungkin bulan depan. Bersabarlah, segala sesuatu yang indah akan ada waktunya.

7. Mengalah

Mengalah

*

Bisa jadi dia memang sangat terluka waktu perpisahan itu akhirnya ada. Lalu, dia menyalahkan kamu dan masih menyalahkan kamu. Kalau sudah begitu, kamu nggak perlu repot-repot membela diri. Reaksi seperti itu cuma buang-buang energi. Mengalah saja, dan ingatlah kalau mengalah bukan berarti kalah.

Mungkin dia masih belum bisa mengendalikan dirinya sendiri. Maka, kamu yang sudah bisa mengendalikan diri yang perlu memegang kendali. Biarkan dia meluapkan yang tersisa, jangan membantah apalagi balik menyalahkan. Cukup dengarkan sampai dia merasa nyaman dan menerima perpisahan.

8. Berpikir Positif

Berpikir Positif

*

Ada satu penyakit yang menyerang orang-orang patah hati. Penyakit itu agak berbahaya karena akan membuat penderitanya jadi orang yang buruk. Penyakit itu adalah mengenang yang buruk tetapi melupakan yang baik. Dia akan berpikir negatif tentang apapun yang berhubungan sama mantan.

Kamu pasti nggak mau jadi orang yang seburuk itu, kan? Maka berpikirlah positif. Nggak mungkin kalau selama pacaran yang nggak pernah berbuat kebaikan. Pasti ada hal-hal baik yang bisa kamu kenang soal dia. Cukup ingat dia dengan semua kebaikannya itu. Supaya waktu kalian ketemu lagi, nggak ada perasaan marah lagi. Lalu, kamu dan dia bisa sama-sama nyaman sebagaimana teman.

9. Jangan Melewati Batas

Jangan Melewati Batas

*

Ini yang sering dilanggar. Mantan tetapi bersikap seperti pacar. Banyak yang masih seperti itu setelah putus. Untuk itu, kamu harus tahu batasan kamu dan kendalikan dirimu supaya nggak melewati batas itu.

Setelah jadi mantan kalian cuma boleh berteman. Jadi bikin dia nggak nyaman karena kamu yang bersikap lebih dari sekadar teman. Rasanya mungkin aneh, tetapi bisa diusahakan. Dia bukan milikmu lagi, dia cuman seorang teman seperti temanmu yang lain. Maka, perlakukan dia sebagaimana kamu memperlakukan seorang teman.

10. Jujur

Jujur

*

Mungkin dia jadi bingung karena kamu masih mengusahakan sesuatu buat dia. Mungkin dia nggak tahu kalau kamu ingin hubungan yang nyaman sebagai seorang teman. Kalau memang seperti itu, jujurlah. Nggak ada yang salah dengan bicara apa adanya.

Bilang kalau kamu ingin menjalin hubungan biasa supaya keduanya sama-sama nyaman. Nggak perlu ada kebencian atau kepura-puraan. Bilang kalau kamu ingin mengenang dia sebagai sosok yang baik, bukan sebagai mantan yang sepenuhnya harus dihapuskan. Karena yang perlu dihapuskan itu perasaannya, bukan orangnya.

Demikian beberapa cara yang bisa dicoba. Bagaimana kalau ternyata mantanmu cuek dan susah ditaklukkan? Yuk, baca artikel cara menghadapi mantan yang cuek ini sebelum kamu memulai aksimu untuk membuatnya merasa nyaman.

Kategori:
Tag:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram