Tidak Perlu Emosi, Begini 10 Cara Menghadapi Orang Munafik

Ditulis oleh Aditya Putra

Dalam bergaul, kita sering ada pada situasi yang kurang menyenangkan. Berada di tengah-tengah orang yang menonjolkan karakter buruk misalnya. Kita juga nggak selalu tahu kenapa kita bisa ada dalam lingkaran itu.

Saat menghadapi situasi yang kurang menyenangkan, kita nggak selamanya bisa pergi begitu saja dari sana. Kadang, kita cuma bisa terjebak tanpa adanya pilihan lain. Mau atau tidak, kita harus bertahan di sana, menghadapi mereka dengan segala keburukan yang kerap mereka tunjukkan.

Satu keburukan yang agak sulit dipastikan adalah kemunafikan. Seringkali kita nggak sadar bahwa dia adalah orang yang munafik. Mungkin kita butuh waktu untuk sadar kalau ternyata dia munafik. Celakanya, ketika kita sadar kita nggak selalu punya pilihan untuk menghindar.

Orang munafik bisa beda-beda bentuknya, dia bisa menjadi teman, atasan, bahkan orang yang kita hormati sekalipun. Pada awalnya akan sulit untuk mengetahui kemunafikan seseorang. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi mereka.

10 Cara Menghadapi Orang Munafik

1. Memastikan

*

Ini penting dan harus dilakukan. Seperti yang dikatakan kalau kemunafikan sulit dipastikan. Kita butuh waktu untuk benar-benar bisa menyimpulkan kemunafikan. Nggak apa-apa, karena kita memang harus memastikan dulu.

Jangan sampai kita memastikan cuma bermodalkan apa kata orang. Coba nilai dia dari dua sisi yang berbeda. Dari apa yang dia sampai dan dari apa yang dia sembunyikan. Kalau dia sedang menjelek-jelekkan seseorang di belakang, kamu harus melihat orang itu dari depan. Lihat juga bagaimana dia ketika orang itu ada di depannya.

2. Sadar Diri

*

Waktu kamu sudah cukup yakin kalau dia orang yang munafik, ini waktunya kamu sadar diri. Kamu perlu sadar kalau yang kamu hadapi adalah orang munafik. Jadi, nggak seharusnya kamu kasih dia ruang hati yang terlalu lapang.

Biarkan dia berkata tetapi kamu nggak perlu menelan kata-katanya. Dengan begitu, kamu bisa menghadapi dia dengan hati yang ringan. Demi kebaikanmu sendiri, sadar diri akan membuat dirimu lebih kuat. Seolah-olah apapun yang dia lakukan nggak akan memengaruhi diri kamu.

3. Jaga Diri

*

Sadar saja kadang nggak cukup, kita juga harus bisa menjaga diri. Orang munafik pandai merekayasa. Kadang, dia membuat kata-kata sangat jauh dari realita namun orang-orang akan mempercayainya. Dia seperti menghakimi diri sendiri tetapi melalui orang lain.

Jaga dirimu supaya nggak larut dalam kemunafikan yang dia ciptakan. Kalau dia membenci seseuatu atau seseorang, jangan sampai kamu terbawa sehingga ikut membencinya. Ingat, dia menampilkan sesuatu demi menyembunyikan sesuatu, maka jagalah dirimu dari permainan kepalsuan itu.

4. Hindari Berbagi

*

Berbagi itu baik, termasuk berbagi cerita tentang dirimu sendiri. Namun, ini nggak akan berlaku buat dia. Di hadapan kamu, dia akan terlihat peduli, dia juga akan memuji seolah-olah dia adalah orang paling tepat untuk berbagi. Itu hal yang biasa dilakukan oleh orang munafik.

Di belakang kamu, semuanya nggak akan sama. Untuk itu, hindarilah berbagi dengan dia, terutama kalau itu hal-hal penting yang bersifat sangat pribadi atau rahasia. Kamu bisa menemukan orang lain yang lebih baik untuk berbagi. Orang munafik cuma ingin tahu tetapi nggak benar-benar peduli.

5. Menyeleksi Informasi

*

Ini butuh ketelitian. Orang munafik biasanya pandai membuat orang di sekitarnya tertarik. Dia akan dengan senang hati membagikan hal-hal yang menarik tentang orang lain. Namun, kebanyakan yang disampaikan bukan kenyataan. Itu cuma anggapan yang dia buat seperti kenyataan.

Waktu dia berpendapat, bercerita, atau berbagi informasi, kamu harus sigap menyeleksi. Kalau kamu menelan semuanya bulat-bulat, kamu akan tersesat. Kalau bisa, nggak perlu dianggap sama sekali akan baik untuk dirimu sendiri. Anggap saja dia itu tong kosong yang sedang nyaring berbunyi.

6. Jangan Pakai Hati

*

Kamu harus belajar menempatkan dia sebagai orang yang nggak penting dalam hidup kamu. Mulai dengan hal yang paling sederhana. segala sesuatu yang melibatkan dia, jangan pakai hati. Anggap ada dan tiadanya dia nggak akan berpengaruh apapun.

Kalau kamu ada tugas kelompok dengan dia, kamu nggak perlu berharap dia akan memberikan yang terbaik. Sehingga ketika dia telat datang waktu janjian, memberi banyak alasan waktu diminta mengerjakan sesuatu, atau bergosip di tengah-tengah kerja kelompok, kamu nggak heran lagi.

7. Jangan Beri Kepercayaan

*

Dia bukan orang yang tepat untuk diberi kepercayaan, karena dia bisa menyalahgunakan itu dengan mudah dan kamu akan merasa kesal karena itu. Demi kebaikanmu sendiri, jangan beri dia kepercayaan.

Kalau dia bilang akan datang tepat waktu, jangan percaya. Kalau kamu adalah seorang pemimpin yang menugaskan dia sesuatu, jangan berharap terlalu tinggi. Sebisa mungkin hindari memberi kepercayaan kepada orang munafik. Kecuali kalau kamu nggak punya pilihan lain.

8. Menentukan Batas

*

Semua hal di dunia ini ada batasnya. Orang munafik nggak tahu sejauh apa batasnya. Jadi, kamulah yang harus menentukan batasnya. Kamu harus membuat batas yang tegas, sehingga kalau dia sudah melewati itu kamu nggak perlu bertahan bersama dia lagi.

Mungkin dia akan membenci seseorang di depan kamu, kamu masih bisa menerimanya karena itu sangat manusiawi. Namun, kalau dia sudah memfitnah seseorang di depan kamu, nggak perlu lagi kamu membuang waktu dan tenaga untuk bertahan bersama dia. Tentukan batasmu supaya kamu tahu sejauh apa kamu harus menghadapinya.

9. Mengurangi Keterlibatan

*

Ini salah satu upaya melindungi dirimu sendiri supaya kamu nggak teracuni oleh kemunafikannya. Jangan banyak terlibat untuk apapun yang dia ciptakan. Akan lebih banyak kerugian dibanding keuntungannya.

Waktu dia mulai membicarakan seseorang, kamu bisa menyumpal telinga dengan earphone lalu mendengarkan musik kesukaanmu. Saat dia mengajakmu pergi nongkrong, kamu bisa mengerjakan tugas kuliah atau hal-hal penting lainnya. Sebisa mungkin kurangi keterlibatan kamu dengan dia, kecuali kalau kamu nggak punya pilihan lain.

10. Menjaga Hubungan

*

Ini nggak kalah penting dengan cara yang sebelumnya tertulis di atas, yakni menjaga hubungan antara kamu dan orang munafik itu. Jangan sampai dia masuk terlalu jauh dalam hidupmu. Kamu nggak akan mau punya orang munafik dalam keping kenangan hidupmu.

Kalau dia teman kuliah, biarkanlah dia cuma jadi teman kuliah. Kalau dia teman kantor, jagalah supaya pertemanan itu cuma di kantor saja. Nggak perlu ada nongkrog bareng, nginep bareng, atau pinjam duit. Jaga lingkar pertemanan kamu supaya tetap sehat dari orang-orang yang munafik. Biarkan mereka ada di garis terluar lingkar pertemanan itu.

Jadi, selain cara yang tertulis di atas cara apa lagi yang sudah kamu lakukan? Barangkali kamu punya cara lain yang belum tertulis di sini. Jangan sungkan untuk membagikan. Itu pasti akan berguna untuk para pembaca.

Mungkin kamu juga punya cerita menarik tentang orang munafik. Kamu boleh bercerita, dunia perlu lebih banyak orang yang berbagi cerita-cerita baik. Kalau kamu pikir cerita itu baik, bagikan saja di kolom komentar ya.

Selain orang munafik, yang paling menyebalkan lagi adalah orang sombong. Kamu perlu tahu bagaimana harus bersikap di hadapan orang sombong agar kamu tidak tersulut emosi dengan membaca artikel 10 Cara Menghadapi Orang Sombong ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram