7 Cara Elegan Menghadapi Silent Treatment dari Pasangan
Pernah nggak sih kalian tiba-tiba didiemin pasangan tanpa tahu salahnya apa? Lagi asik ngobrol, eh mendadak dia berubah jadi "mode diam seribu bahasa." Rasanya pasti bingung, campur kesel, tapi ada rasa takut juga dalam hati.
Situasi kayak gini dikenal dengan istilah "silent treatment," dan ternyata ada banyak banget pasangan yang mengalami atau menjadi korbannya. Kadang silent treatment bisa diatasi dengan memberikan dia ruang menyendiri. Tapi nggak sedikit juga yang akhirnya berpisah karena karena nggak tahu harus ngapain.
Dari pada menyesal, penting bagi Kaminiers buat tahu cara menghadapi silent treatment dari pasangan biar hubungan kalian tetap berjalan dengan baik dan tanpa drama yang lebay.
1. Tetap Tenang, Tapi Jangan Ikut-Ikutan Diam
Sumber: Alex Green / PexelsPepatah "diam itu emas" kayaknya nggak berlaku untuk melawan pasangan yang doyan "silent treatment". Pasalnya, kalau kamu ikut-ikutan diam juga nggak akan bikin suasana makin baik malam makin dingin dan canggung.
Kaminiers, coba tarik napas sejenak dan pikirkan baik-baik apa saja yang terjadi diantara kalian. Kalau masih belum ada jawabannya, tunggu dia beberapa saat, dan biar nggak canggung kamu bisa kasih dia perhatian tipis-tipis.
2. Cari Waktu yang Tepat untuk Bicara
Sumber: StockLitePara penganut "silent treatment" ini emang agak sulit untuk dimengerti. Maka dari itu, kamu harus pintar-pintar mengatur emosi, mood, dan suasana ketika mode ini lagi aktif.
Jangan pernah maksain buat ngajak dia bicara, kalau emosinya masih belum stabil. Kamu harus pastiin kalau dia udah mulai tenang dan merasa nyaman, baru kemudian ajak dia ngobrol dengan nada yang lembut. Mulailah dengan meminta maaf, lalu tanyakan apa yang membuatnya tidak nyaman.
3. Tanyakan dengan Empati
Sumber: turant / Getty Images SignatureBertanya dengan nada lembut itu penting, untuk menunjukkan empati kamu ke dia. Jangan coba-coba tanya dia dengan nada introgasi, bukannya kejujuran yang didapatkan tetapi malah bikin konflik makin panjang.
Beberapa kalimat yang nggak boleh kamu ucapkan pada mereka seperti "kamu tuh apa-apa diem terus" atau "marah itu ngomong bukan diem kaya batu". Wah.... ini sama aja kamu ngajak perang. Coba fokus pada perasaannya, contohnya, "aku tau, pasti ada yang ganggu kamu sampai diem kayak gini, mau ngobrol sebentar?"
4. Hindari Menyalahkan
Sumber: AnnaStills / Getty ImagesIngat, tujuan utama kamu adalah menyelesaikan masalah, bukan untuk menjadikannya drama berpuluh-puluh episode. Maka dari itu, Kaminiers wajib menghindari kalimat yang seakan-akan menyalahkan dia seperti, "coba deh kamu tuh belajar ngomong kalau marah, bukan diem terus, aku capek!"
Ganti kalimat tadi dengan kata-kata yang lebih halus, misalnya, "Kenapa? ada yang bikin kamu nggak nyaman yah? ceritain coba apa yang bikin kamu bete kayak gini?" Jangan lupa sambil elus tangan atau rambutnya, biar dia merasa makin nyaman dan mau terbuka sama kamu.
5. Tunjukkan Kasih Sayang dengan Cara Lain
Sumber: DGLimages / Getty ImagesKalau "silent treatment" dia lagi mode on, jalan lain yang bisa Kaminiers lakukan adalah dengan memberikan mereka perhatian. Misalnya dengan pesenin dia makanan atau minuman yang disuka, pandangi wajahnya sambil tersenyum, pegang tangannya, atau elus rambutnya.
Iya, act of service itu bisa banget melawan silent treatment. Gestur sederhana kayak gini selalu bisa diandalkan untuk membuat suasana lebih cair dan nggak tegang lagi.
6. Tetapkan Batas Sehat
Sumber: AngiePhotos / Getty Images SignatureKalau kamu terus yang berusaha ngertiin dia, ya jelas capek dan ini bisa jadi tanda hubungan toxic. Supaya hubungan ini berjalan dengan baik, nggak ada salahnya untuk Kaminiers menetapkan batas sehat. Kasih tau dia kalau "silent treatment" itu bukan kebiasaan yang baik dalam hubungan yang sehat.
Ajarkan dia untuk berani bicara, apalagi untuk hal-hal yang nggak disukainya. Memang butuh waktu dan kesabaran, tapi kalau kalian pengen hubungan ini langgeng, kenapa nggak dicoba?
7. Evaluasi Hubungan
Sumber: Ron Lach / PexelsNggak cuma kerjaan aja yang perlu di evaluasi, hubungan yang sehat juga butuh evaluasi. Kalau pola ini (silent treatment) terus terjadi, kayaknya kalian perlu ngobrol dari hati ke hati secara serius.
Ketika kalian udah nggak tahu harus ngapain, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah meminta bantuan profesional. Silent treatment dalam rumah tangga itu bahaya banget, akibatnya nggak cuma buruk ke kalian tapi bisa merembet ke psikologis anak.
Kaminiers, menghadapi silent treatment dari pasangan memang nggak gampang, tapi bukan berarti hubungan harus stuck di situ-situ aja.
Dengan tetap tenang, penuh empati, dan berani pasang batas sehat, kamu bisa melewati fase ini tanpa harus kehilangan kendali. Ingat, komunikasi itu kuncinya, jadi jangan biarkan diam jadi jurang pemisah dalam hubunganmu.

