Para Istri, Ini 10 Cara Menghadapi Suami Egois Secara Halus

Ditulis oleh Aditya Putra

Menghadapi seseorang yang egois memang agak menguras hati. Apalagi kalau orang itu adalah suami sendiri, pasangan hidup yang tinggal di rumah yang sama. Kalau seseorang yang egois itu adalah orang lain, mungkin nggak akan terlalu mengganggu karena nggak setiap hari juga bisa bertemu. Kalau bertemu pun bisa dihindari. Namun kalau suami? Sebaiknya dihadapi.

Nggak semua yang menjadi istri tahu bagaimana cara menghadapinya. Ada terlalu banyak hal yang dibayangkan sebelum dilakukan, sampai jadi sungkan untuk melakukan. Pada akhirnya, sang istri cuma bisa pasrah menerima. Padahal, memendam sesuatu yang seperti itu nggak baik. Untukmu dan untuk dia.

Kalau kamu cuma bisa pasrah menerima keegoisan dia, jangan heran kalau dia akan selamanya seperti itu. Dia juga nggak akan pernah tahu kalau sebenarnya kamu terganggu dengan keegoisannya. Karena bisa jadi, selama ini dia nggak menyadari kalau dia sudah menjadi suami yang egois untukmu.

Perlu cara-cara tertentu untuk menghadapi suami yang egois. Apalagi kalau hal seperti ini sudah menjadi masalah, harus diselesaikan sehalus mungkin. Ada banyak cara yang bisa dicoba, Kamini akan membagikannya di sini.

10 Cara Menghadapi Suami Egois

1. Komunikasi yang Lebih Hangat

Komunikasi yang Lebih Hangat

*

Seringkali, komunikasi yang kaku dan berjarak menjadi sebab dari masalah-masalah yang terjadi di dalam rumah tangga. Maka, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki komunikasi di antara kalian. Ini akan menjadi pintu menuju hubungan suami istri yang hangat dan harmonis.

Dengan komunikasi yang hangat, kamu dan suami bisa-bisa saling merefleksikan diri. Nggak cuma sebatas tahu tetapi juga memahami. Semua dimulai dari sana, obrolan dari hati yang sampai ke hati. Kalau seandainya komunikasi kamu belum bisa sehangat itu, maka cobalah pelan-pelan. Sebab itu yang akan menguatkan kalian dari setiap permasalahan.

Selain komunikasi, cobalah berusaha membahagiakan suamimu. Bagi kamu yang tidak tahu bagaimana caranya, kunjungi artikelĀ cara membahagiakan suami agar komunikasimu dengan dia lebih lancar.

2. Mencari Waktu yang Tepat

Mencari Waktu yang Tepat

*

Nggak setiap waktu kita harus berkomunikasi dengan pasangan. Ada waktu yang memang harus diberikan untuk dunia masing-masing. Jadi, pintar-pintar lah mencari waktu kalau ingin mengobrol dengan pasangan. Jangan memaksa berkomunikasi di waktu dia lagi nggak bisa diganggu.

Hindari mengobrol serius waktu dia lelah. Misalnya, waktu dia pulang kerja. Di waktu seperti itu, cukup ajak dia mengobrol hal-hal yang ringan yang mungkin bisa menghapus sedikit lelahnya. Dengan begitu, kamu sudah menegaskan kalau kamu bukan istri yang egois. Kamu bisa memberi waktu kepada dia, mengesampingkan apa yang kamu inginkan.

3. Berani Berpendapat

Berani Berpendapat

*

Sebagai istri, kamu punya hak untuk berpendapat dalam setiap keputusan yang harus diambil. Namun kadang-kadang, sebagian istri merasa sungkan sehingga membiarkan suami yang menentukan semuanya. Sampai akhirnya hal itu terjadi berulang-ulang dan pendapat yang kamu punya nggak pernah bisa menjadi suara.

Berani berpendapat memang bukan sesuatu yang mudah. Namun percayalah, kamu boleh melakukannya dan itu bukan sesuatu yang salah. Cobalah untuk menyuarakan pendapatmu, supaya dia tahu kalau kamu juga punya pendapat yang ingin didengar. Kamu berhak dilibatkan untuk pengambilan keputusan.

4. Berdiskusi

Berdiskusi

*

Orang-orang lebih suka kalau ditegur dengan cara yang paling halus. Kalau nggak begitu, bisa jadi bukannya dia mengerti malah tersinggung. Begitu pula suami kamu. Kalau kamu ingin membahas keegoisannya, kamu harus mencari cara yang paling halus. Salah satunya dengan berdiskusi.

Sering-sering lah mengajak suami berdiskusi. Tentang hal kecil seperti memilih desain karpet baru, sampai ke hal yang besar seperti memilih sekolah untuk anak. Kalau belum terbiasa seperti ini, maka biasakanlah. Mulai dengan hal-hal yang kecil semacam apa yang sebaiknya dimasak untuk besok pagi? Dengan begini, dia akan terbiasa mendengarkan kamu dan keegoisannya akan berkurang pelan-pelan.

5. Menyusun Kata

Menyusun Kata

*

Sebagian besar kemarahan seseorang disebabkan oleh kata-kata yang menyinggung perasaannya. Mungkin ini karena kebanyakan orang kurang bisa menyusun kata-kata sehingga maknanya disalahartikan begitu saja. Nggak aneh kalau kamu meluangkan waktu untuk menyusun kata-kata sebelum kemudian bicara.

Kata-kata yang disusun dengan baik, akan menyampaikan maksud dengan baik juga. Supaya apa yang kamu sampaikan bisa diterima dengan baik, luangkanlah sedikit waktu untuk itu. Jangan sampai kamu melontarkan kata-kata tanpa kamu sadari yang kemudian menjadi hal yang kamu sesali.

Coba bandingkan dua kalimat ini:

"Kamu jangan egois dong! Dengar juga pendapat aku!"

"Boleh nggak kalau aku ikut berpendapat buat masalah itu? Aku mau bantu kamu cari solusi."

Dua kalimat di atas punya maksud yang kurang lebih sama, tetapi pasti akan memancing reaksi yang berbeda. Kamu pasti tahu, mana yang lebih lebih baik untuk diucapkan dan mana yang lebih diterima oleh suami.

6. Mengendalikan Diri

Mengendalikan Diri

*

Terkadang, kamu merasa kesal karena keegoisan suami. Kalau kamu sedang sekesal itu, sebaiknya jangan bicara apa-apa. Kemungkinan besar yang kamu katakan dan kamu lakukan akan menjadi hal yang kamu sesali di kemudian hari. Jadi, penting adanya untuk mengendalikan diri sebelum kemudian menghadapi.

7. Jangan Menggurui Apalagi Menghakimi

Jangan Menggurui Apalagi Menghakimi

*

Mungkin maksudnya baik, kamu ingin mengingatkan. Namun, maksud yang baik perlu disampaikan dengan cara yang baik juga. Menggurui dan menghakimi bukan cara terbaik yang harus kamu pilih. Karena kamu sendiri pasti nggak suka digurui atau dihakimi, jadi hindari cara seperti itu.

Cara yang frontal seperti ini terasa agak kasar dan kurang efektif. Kemungkinan besar dia nggak akan mau mendengar meskipun yang kamu bilang itu benar karena dia sudah tersinggung lebih dulu. Jadi, sebisa mungkin hindari cara seperti ini ya. Menghadapi keegoisan membutuhkan kesabaran dan kebijaksanaan, bukan keributan.

8. Memperlihatkan Sudut Pandang yang Lain

Memperlihatkan Sudut Pandang yang Lain

*

Biasanya orang egois itu cuma melihat dari satu sudut pandang saja, yakni sudut pandang dia. Dia akan menganggap itu sebagai yang paling benar dan nggak akan peduli sama yang lain. Kamu perlu membuat dia menoleh, supaya dia terbiasa melihat yang lain selain dirinya.

Ketika dia menginginkan A dan kamu menginginkan B, perlihatkan sesering mungkin kenapa kamu menginginkan B. Itu yang perlu dia ketahui dan itu yang perlu kamu coba. Namun, kamu perlu berhati-hati jangan sampai membuat seolah-olah A itu salah atau buruk. Cukup fokus kepada apa yang baik dari B.

9. Kenapa Bukan Apa

Kenapa Bukan Apa

*

Ketika keegoisannya menyinggung perasaanmu, katakan kenapa, bukan apa. Masalahnya bukan karena dia beli mobil baru, tetapi karena dia nggak melibatkan kamu dalam pengambilan keputusan itu. Masalahnya kamu merasa nggak dianggap karena itu, bukan mobil barunya.

Menjelaskan kenapa, akan membuat dia mengerti bukan cuma tahu. Dia perlu mengerti kenapa kamu menganggap dia egois, bukan cuma sebatas tahu kalau dia suami egois menurut kamu. Jadi sebisa mungkin yang dikatakan itu kenapa, bukan apa. Ini bukan soal dia mengambil keputusan sendiri, tetapi soal dia yang nggak memberi ruang untuk istrinya.

10. Menerima dan Percaya

Menerima dan Percaya

*

Sebenarnya ini yang paling penting. Kamu harus menerima bahwa proses yang kamu hadapi nggak akan mudah. Supaya kamu bisa mempersiapkan dirimu untuk melalui itu. Namun, percayalah kalau semuanya nggak akan sia-sia. Semua yang kamu usahakan demi kebaikan akan berakhir menjadi kebaikan. Meskipun terkadang kebaikan itu nggak bisa langsung kamu pahami.

Demikian cara-cara halus menghadapi suami egois. Ibu-ibu mau berbagi atau menambahkan? Ada kolom komentar yang sudah disediakan. Silakan dimanfaatkan untuk saling bertukar pikiran. Jangan ragu untuk berbagi ya, karena berbagi adalah salah satu cara terbaik untuk saling menguatkan.

Kategori:
Tag:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram