Logo Kamini

10 Cara Mengikhlaskan Sesuatu agar Tidak Menyesalinya

Ditulis oleh Syuri

Tanamkan ini dalam benak Anda: "Berpegang pada rasa sakit tidak akan memperbaiki apa pun." Mengulang-ulang masa lalu tidak akan mengubah yang telah terjadi, dan berharap sesuatu akan berlainan tidak akan membuatnya berbeda pula.

Seringkali dalam hal yang berhubungan dengan mengikhlaskan sesuatu menyangkut dengan masa lalu, hal-hal yang Anda sesali sudah terjadi, atau justru hal yang Anda sesali karena tidak pernah terjadi. Dan, jawaban untuk semua masalah tersebut adalah dengan menerima dan membiarkannya pergi.

Untuk dapat melanjutkan hidup dan kembali merasa bahagia, Anda harus mengikhlaskan semuanya yang telah membuat Anda kecewa dan menyesal. Apakah itu seseorang, suatu kejadian, biarkan semuanya berlalu. Maka itu, jika Anda merasa sulit untuk ikhlas, maka kali ini Kamini akan membahas cara mengikhlaskan sesuatu. Semoga kiat-kiat ini dapat membantu Anda menjadi lebih bahagia.

Cara Mengikhlaskan Sesuatu

1. Terima

Terima cara mengikhlaskan sesuatu

Terimalah jika ada hal-hal yang tidak dapat diubah atau dicegah. Jadi, berhenti berharap segalanya dapat kembali seperti sedia kala, atau seperti yang Anda inginkan. Tarik diri Anda ke masa sekarang, jangan stuck di masa lalu. Anda tidak dapat mengubah masa yang sudah lewat, tapi Anda bisa mengubah masa depan Anda.

2. Jangan Terlalu Serius

Jangan Terlalu Serius

*

Ada kalanya Anda terlalu keras pada diri sendiri, sadar atau pun tidak. Jadi, cara mengikhlaskan sesuatu yang selanjutnya adalah dengan menjadi tidak terlalu serius. Relaks, enjoy, nikmati semuanya ini sebagai hal-hal yang memang harus terjadi di kehidupan Anda. Dengan begitu, hidup Anda akan jadi lebih ringan.

3. Ekspresikan Diri

Ekspresikan Diri 

*

Walaupun Anda sedang merasa sedih atau kecewa, bukan berarti Anda jadi bermuram durja. Ekspresikanlah emosi Anda. Sharing dengan orang yang mengerti masalah Anda, sehingga Anda tidak akan lagi memendam emosi karena sudah terluapkan. Mengekspresikan diri adalah bagian penting dari perasaan yang lebih baik, untuk Anda sendiri dan juga untuk hubungan Anda dengan orang-orang.

Mengekspresikan diri tidak hanya bisa dilakukan dengan curhat, tapi juga pada kegiatan. Lakukanlah kegiatan kreatif yang menguras otak dan energi Anda seperti melukis, hiking, vlogging, membuat tembikar, dan lain sebagainya. Lakukan hal yang Anda sukai dan membuat Anda merasa tertantang. Semua ini bertujuan untuk meluapkan emosi Anda agar tidak terbelit terus dengan masa lalu.

4. Bersedih? Tidak Masalah

Bersedih? Tidak Masalah

Tapi, bukan berarti Anda tidak boleh bersedih sama sekali juga. Biarkan diri Anda memiliki emosi negatif, karena jenis emosi seperti ini juga dibutuhkan. Mencoba mengabaikan emosi negatif hanya akan memperpanjang penderitaan Anda. Jika Anda merasa ingin menangis, menangislah.

Menurut Dr. William Frey II, PH.D., ahli biokimia Ramsey Medical Center di Minneapolis, menangis dapat melepaskan bahan kimia berbahaya yang menumpuk di tubuh Anda karena stres. Jadi, tidak apa-apa kalau Anda ingin menangis. Biasanya, pria yang memiliki keengganan menangis karena distereotipkan kalau cowok itu tidak boleh menangis. Padahal, yang namanya manusia pasti bisa merasa sedih dan menangis.

Ketika Anda merasa kehilangan, dirugikan, kecewa akan sesuatu atau pada seseorang, semua itu memang bukanlah hal sepele. Jadi, tidak apa-apa membiarkan diri Anda terluka dan bersedih.

Biarkan diri Anda merasakan sesuatu, biarpun itu berupa kesedihan, karena itu lebih baik daripada Anda tidak merasakan perasaan apa-apa sama sekali. Biarkan diri Anda merasa sedih, sehingga Anda dapat melalui proses kesedihan tersebut dan dapat bergerak maju.

5. Lihat dari Sisi Lain

Lihat dari Sisi Lain

*

"Whenever you feel like criticising any one, just remember that all the people in this world haven't had the advantages that you've had." — The Great Gatsby (1925).

"You never really understand a person until you consider things from his point of view—until you climb into his skin and walk around in it." — To Kill a Mockingbird (1964).

Ketika merasa dirugikan karena sesuatu atau seseorang, seringkali kita lebih berfokus pada kesalahan orang tersebut dan kerugian apa yang Anda terima. Coba posisikan diri Anda menjadi orang tersebut. Kita semua pasti pernah melakukan kesalahan. Anda pun bisa saja melakukan kesalahan yang dilakukan oleh orang itu. Untuk dapat merasa ikhlas, Anda harus berpikir kalau semuanya terjadi karena suatu alasan.

6. Berbuat Kesalahan itu Tidak Apa-apa

Berbuat Kesalahan itu Tidak Apa-apa

*

Sisakan ruang di diri Anda untuk kesalahan. Anda merasa malu karena kejadian lampau yang Anda lakukan, dan itu semua masih menghantui Anda hingga kini? Tanamkan dalam diri Anda, kalau berbuat salah itu tidak apa-apa. Anggap semua kejadian itu sebagai pengalaman. Berbuat hal bodoh bukan berarti memalukan, tapi itu menandakan kalau Anda manusia.

Anda mungkin menganggap hal ini besar dan sangat mengganggu Anda. Tapi, siapa tahu esok hari, seminggu lagi, sebulan lagi, atau bertahun-tahun kemudian Anda malah bisa menertawakan diri Anda ketika mengingat hal tersebut.

7. Meditasi

Meditasi cara mengikhlaskan sesuatu

Cara mengikhlaskan sesuatu yang selanjutnya adalah dengan bermeditasi. Langkah ini sangat dibutuhkan ketika Anda ingin menemukan ketenangan batin. Meditasi membuat tubuh Anda rileks dan pikiran tenang. Jika sudah begitu, Anda pasti bisa berpikir lebih bijaksana dan mencapai ikhlas bukanlah hal sulit lagi.

8. Percaya Takdir

Percaya Takdir

*

Apa sebenarnya ikhlas itu? Ikhlas, kita semua sering mendengar kata itu. Seperti kata ajaib yang cocok dikatakan kapan saja ketika Anda merasa sedih dan kecewa. "Sudah, ikhlaskan saja.", begitu kata orang ketika Anda bercerita. Bukannya orang tersebut malas memberikan jawaban, ikhlas memang jawaban dari masalah Anda, kok.

Ikhlas adalah melakukan, menyerahkan, dan merelakan sesuatu dengan hati yang tulus. Namun, ikhlas juga mudah diucapkan, namun sulit dilakukan. Perlu diperhatikan kalau ikhlas berbeda dengan pasrah. Ketika Anda pasrah, maka Anda menyerahkan segala sesuatunya tapi belum tentu merelakannya. Sedangkan ketika Anda ikhlas, maka Anda pasti sudah pasrah tapi sudah merelakannya juga.

Ingatlah bahwa skenario hidup kita ada yang memegang, yaitu Tuhan YME. Percayalah, Tuhan tidak memberikan hal yang kita inginkan, melainkan hal yang kita butuhkan. Dan, yakinlah bahwa Tuhan lebih tahu apa yang seharusnya menjadi milik Anda dan mana yang tidak. Dengan percaya pada takdir Tuhan, Anda akan semakin dekat menuju ikhlas.

9. Terima Kenyataan

Terima Kenyataan

Cara mengikhlaskan sesuatu selanjutnya adalah dengan menerima kenyataan. Terima semua yang telah terjadi, bukan menghindarinya. Hadapi masalah, bukan lari darinya. Jika Anda berhasil melewati semua itu, maka Anda telah bertransformasi menjadi diri Anda yang lebih baik lagi.

10. Belajar Memaafkan

 Belajar Memaafkan

*

Belajarlah untuk memaafkan. Tidak hanya memaafkan orang lain dan keadaan, tapi juga memaafkan diri Anda sendiri. Sepertinya yang terakhir ini merupakan step yang paling sulit, tapi bukannya tidak mungkin terjadi. Ketika Anda membenci diri sendiri atas apa yang terjadi di masa lalu, maka Anda akan terkunci di sana dan tidak bisa bergerak menuju masa depan.

Ingatlah, saat Anda memaafkan, Anda tidak melakukannya untuk orang lain, tapi Anda melakukannya untuk diri sendiri. Ketika Anda menerima dan memaafkan perlakuan orang lain terhadap Anda, maka Anda juga telah memaafkan diri Anda sendiri. Jika tidak ada alasan lain selain itu, maafkan dan lepaskan.

Carl Jung, perintis psikologi analitik, pernah berkata, “I am not what happened to me, I am what I choose to become.”. Jadi, cobalah untuk mengikhlaskan semuanya yang telah terjadi dan move on.

Seperti yang dikutip dari pidato RM BTS di Sidang PBB September 2018 lalu, Anda mungkin melakukan kesalahan kemarin, tapi Anda yang kemarin tetaplah Anda. Dan, Anda pada hari ini juga tetap Anda dengan semua kesalahan-kesalahan Anda. Tapi, besok Anda bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana lagi, dan itu juga tetap Anda.

Semua kesalahan-kesalahan tersebut seperti bintang yang menerangi langkah Anda untuk menjadi diri Anda yang sekarang ini. Cintai diri Anda, ekspresikan diri Anda, ikhlas dalam menjalani semuanya, dan keep moving forward.

Terima kasih, sampai jumpa di artikel selanjutnya!
syuri
Halo, nama saya Syuri. Saya suka menulis sejak SMP dan sekarang saya menjadikan itu sebagai kegiatan sehari-hari. Saya merupakan content writer dan editor di Kamini, Bacaterus, Keluyuran, dan Carisinyal. Keahlian saya adalah dalam kosmetik dan skincare, tapi saya juga suka berbagi hal lainnya.
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram