Kupas Tuntas Kosmetik Halal Lewat Diskusi Panel Wardah "Halal Beauty"

Ditulis oleh Sera Serinda A

Sebagai salah satu negara yang mayoritas masyarakatnya beragama islam, tentu kehalalan jadi patokan penting saat memilih produk konsumsi, termasuk kosmetik.

Tapi, apakah kita bisa mengkategorikan semua produk yang bebas dari bahan hewani itu halal? Terus, apakah kandungan alkohol dalam kosmetik juga enggak boleh dipakai konsumen muslim?

Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Wardah menggelar diskusi panel bertajuk "Halal Beauty" sebagai salah satu rangkaian acara Takjub Akbar yang dilaksanakan di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung pada sabtu 28 Januari 2023.

Mengupas Lebih dalam Tentang Halal Beauty

Diskusi Panel_ Halal Beauty Wardah_

Halal Beauty sebenarnya merujuk pada produk-produk kecantikan yang proses pembuatannya enggak bertentangan dengan ajaran Islam. Produk-produk ini harus dipastikan menggunakan bahan baku yang halal. Bahkan proses pembuatannya pun harus jadi concern dan harus sesuai dengan ajaran Islam.

Contohnya bila suatu produk kosmetik yang diklaim halal ternyata menggunakan bahan baku hewani, maka produsen harus memastikan apakah proses penanganan hewan tersebut sudah sesuai syariat Islam atau belum.

Lalu, untuk masalah penggunaan alkohol. Bila ingin mendapatkan sertifikasi halal, maka produsen harus menghindari jenis alkohol yang dibuat dari khamr.

Kepala Pusat Regulasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Siti Aisyah, sebagai salah satu narasumber menyampaikan bahwa ada tiga kriteria penting yang harus diperhatikan untuk melabeli produk kosmetik menjadi halal atau tidak.

Pertama adalah kemampuan produk untuk menembuskan air pada kulit. “Jika produk kosmetik tidak tembus air, maka sholat kita tidak bisa diterima (oleh Allah SWT)” ujar Siti.

Menurutnya, kosmetik halal juga harus terbebas dari unsur bahan hewani atau tubuh manusia. Selain bisa dipastikan enggak mengandung bahan-bahan dari hewan yang diharamkan agama Islam (babi dan anjing), proses penangangan hewan tersebut juga harus ditelusuri oleh BPJH dan MUI.

Kalau ternyata hewan-hewan yang dimanfaatkan enggak disembelih sesuai dengan syariat Islam, maka otomatis bahan tersebut enggak bisa dikategorikan halal.

Terakhir, Siti Aisyah juga menyinggung penggunaan bahan kuas pada produk kosmetik. “Meski kelihatannya sederhana, tapi bagi umat Muslim, hal ini harus jadi perhatian. Soalnya bila kuas yang dipakai ternyata terbuat dari bulu binatang, khususnya babi, maka akan berpengaruh pada kehalalan kosmetik tersebut.”

Siti pun memaparkan bahwa Indonesia terus berupaya mempertahankan posisi dalam industri halal global. Berdasarkan The Global Islamic Economy Indicator, dalam sektor farmasi dan kosmetik, Indonesia menempati peringkat ke-9 setelah Mesir, Turkey, dan United Arab Emirates (UAE).

"Sebagai upaya mencapai visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia, sekaligus kiblat industri fashion dunia pada 2024 mendatang, Indonesia terus mendorong ketersediaan produk halal, termasuk salah satunya produk kosmetika” tambah Siti.

Adapun langkah BPJPH dalam mendorong kehalalan produk kosmetik di Indonesia adalah dengan cara label halal, memperbanyak Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) untuk memeriksa dan memastikan produk halal, memperluas kerjasama internasional, hingga menciptakan sistem sertifikasi halal yang terintegrasi.

Usaha Wardah yang Ketat dalam Memproduksi Kosmetik Halal

Wardah Halal Beauty Pioneer__

Sebagai brand pelopor produk kosmetik halal di Indonesia, Wardah sendiri punya pandangan lebih mendalam lagi tentang kosmetik halal. Brand satu ini membagi kosmetik ke dalam dua jenis, yakni yang dianggap seperti makanan dan yang digunakan di permukaan kulit (topikal).

Menurut Apt. Hilda E. Damayanti S. Farm, selaku Decorative Associate Principle Scientist PT Paragon Technology and Innovation, “ada kosmetik yang dianggap seperti makanan atau dengan kata lain mudah tertelan. Untuk produk seperti ini, pengecekan kandungan alkohol sangat penting agar sesuai dengan ketentuan MUI.”

Sementara untuk produk topikal atau yang digunakan di luar, harus wudhu-friendly. Maksudnya, semua kandungan dalam kosmetik yang digunakan enggak boleh menghalangi syarat sah berwudhu.

Jadi, ketika seseorang berwudhu, maka air wudhu tetap harus mengenai kulit walaupun dengan kosmetik yang ia gunakan. Dengan kata lain, produk kosmetik tersebut enggak boleh menghalangi air agar mengenai kulit.

Kosmetik halal wudhu-friendly ini akan sangat berguna bagi para penggiat seni, entertainment dan influencer, sebab mereka enggak perlu repot menghapus riasan ketika akan melaksanakan sholat.

Aspek halal dan wudhu-friendly dari produk kosmetik ini menjadi salah satu concern utama Wardah. Mereka bahkan menguji dengan sangat ketat produk-produk unggulan mereka seperti sunscreen dan maskara, lho.

Terakhir, Hilda juga membocorkan strategi ketat lainnya demi memastikan kehalalan produksi kosmetik Wardah.

“Dalam membuat produk kosmetik, sebenarnya 80% bahan baku yang dipakai itu import. Dan untuk memastikan kehalalannya, kami selalu mengecek semua dokumen dari bahan-bahan tersebut” tambah Hilda.

Pada kesempatan yang sama, Halal Beauty Decorative Marketing Group Head PT Paragon Technology &
Innovation, Findi Novia Lusintasari juga menegaskan, “Kami memastikan produk kami melewati proses sertifikasi halal dan uji tembus air, terutama untuk produk dengan klaim waterproof."

Menurutnya hal ini dilakukan untuk mendukung dan memudahkan perempuan di Indonesia mendapatkan produk yang terjamin keamanannya, khususnya untuk para muslimah yang memiliki beragam aktivitas sambil tetap menjalankan ibadah sehari-hari.

Curhatan Dhini Aminarti Mencari Kosmetik yang Bisa Digunakan Beribadah

Wardah Halal Beauty Discussion Panel_1_

Selain menghadirkan narasumber dari BPJPH dan Paragon, ada pula Dhini Aminarti, selaku Brand Abassador Wardah, yang membagikan pandangan dan pengalamannya dalam memilih kosmetik halal.

“Waktu zaman syuting, aku selalu hapus makeup ketika mau sholat karena takut apakah kosmetik yang aku pakai ini halal atau enggak. Tapi, udah hampir enam tahun belakangan ini aku mulai concern menggunakan kosmetik halal.”

Dhini menambahkan, “Jangan sampai aku menggunakan makeup (tapi) ibadahku enggak diterima Allah SWT. (Percuma) aku ingin cantik kalau ibadahku enggak diterima.”

Isti dari Dimas Seto ini juga sempat membocorkan cara yang ia lakukan agar bisa menyebarkan informasi mengenai pentingnya halal beauty. Menurutnya, pentingnya halal beauty ini enggak bisa disebarkan hanya oleh satu pihak saja. Kita harus bersama-sama membagikan informasi ini pada orang-orang sekitar.

Nah, itu dia rangkuman keseruan Diskusi Panel “Halal beauty” dari Wardah dalam event Takjub Akbar kemarin. Insightful banget, bukan?

Intinya, kita harus teliti dalam memilih produk kosmetik, terutama bila kamu seorang muslim. Jangan sampai hanya karena produk tersebut viral dan banyak orang yang menggunakan, kita sampai lupa untuk memastikan apakah ia tetap bisa membuat ibadah kita sah atau enggak.

Dan, kalau kamu mencari produk-produk Wardah terbaik untuk tuntaskan berbagai permasalahan kulit, Kamini sudah pilihkan list-nya buatmu, lho. Ada rekomendasi produk Wardah untuk hilangkan flek hitam, hilangkan bekas jerawat, atasi kulit berminyak, hingga produk untuk hilangkan kerutan di bawah mata.

Kategori:
Tag:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram