Ini Dia 8 Fakta Unik Lipstik yang Belum Banyak Orang Tahu

Ada berapa banyak warna lipstik yang kamu punya? Rata-rata pasti memiliki lebih dari satu warna, kan? Saat ini lipstik sudah hadir dalam banyak variasi. Kamu bisa menemukan lipstik berbentuk padat dengan kemasan tabung yang bisa diulir naik dan turun, juga lipstik dalam bentuk krim yang diaplikasikan menggunakan aplikator.

Tipe lipstik sendiri juga dibedakan atas glossy atau matte. Bila kamu mencari rekomendasinya, silahkan mampir ke artikel merk lipstik glossy yang bagus dan merk lipstik matte yang bagus dari Kamini.

Sebelum lumrah dipakai oleh wanita di seantero dunia sekarang, lipstik sudah melalui perjalanan yang panjang. Beberapa literasi menyebutkan bahwa lipstik sudah ada sejak 5.000 tahun sebelum Masehi. Lipstik juga sempat dipakai oleh pria karena ia bukan menunjukkan gender melainkan status sosial.

Sekelumit fakta unik lipstik di atas hanya sebagian kecil dari informasi yang seru untuk disimak mengenai pewarna bibir ini. Lalu fakta apa lagi yang dimiliki si lipstik? Untuk kamu para lipstick enthusiast artikel berikut berisi informasi yang menarik! Simak yuk!

1. Penentu Kelas Sosial

Di zaman Kekaisaran Romawi dulu, lipstik tidak hanya dipakai oleh kaum Hawa. Penyebabnya adalah lipstik dianggap sebagai penentu kelas sosial, bukan pembeda jenis kelamin. Pada masa itu, lipstik yang beredar di Kekaisaran Romawi terbuat dari biji besi, fucus atau sejenis ganggang coklat, dan ochre. 

Fucus sendiri diketahui mengandung banyak merkuri sehingga jika terus-menerus dipakai dapat membahayakan kesehatan. Bagi masyarakat Romawi yang berada di kelas ekonomi lebih bawah atau miskin, mereka menggunakan anggur merah untuk mewarnai bibir. Sayangnya, bahan tersebut kurang tahan lama. Walau begitu ia lebih sehat dan tidak berbahaya dibanding fucus.

Tradisi yang terjadi di Kerajaan Romawi ini rupanya sudah ada sejak era Mesir Kuno. Ketika itu disebutkan bahwa Cleopatra serta semua pembantunya memakai pewarna bibir guna menandakan kelas sosial serta kedudukan, bukan penunjuk atau identitas satu kelamin tertentu. Warna yang umum digunakan ketika itu adalah ungu dan hitam. 

2. Ditemukan Sejak Ribuan Tahun Sebelum Masehi

Fakta unik lipstik selanjutnya yang akan mengejutkanmu yaitu informasi bahwa lipstik atau pewarna bibir pertama kali ditemukan sejak ribuan tahun lalu. Beberapa sejarawan mengatakan bahwa lipstik ditemukan pertama kali oleh para wanita dari bangsa Mesopotamia pada 5.000 tahun sebelum Masehi.

Mulanya mereka menemukan batu permata berwarna cantik, kemudian mengubahnya jadi bubuk. Serbuk permata itulah yang digunakan menjadi pewarna bibir. Informasi lain menyebutkan bahwa beberapa arkeolog juga menemukan tanda-tanda penemuan pewarna bibir dari sebuah situs di Sumeria Kuno. Situs tersebut diketahui berasal dari 3.500 tahun sebelum Masehi. 

3. Menggunakan Bahan-Bahan dari Hewan

Sumber: novocom.top

Tahukah kamu bahwa beberapa lipstik disebutkan terbuat dari sisik ikan? Kandungan sisik ikan di antara bahan-bahan pembuat lipstik lainnya berfungsi untuk membuat lipstik tahan lama dan agar membuat bibir terlihat berkilau.

Selain sisik ikan, bahan-bahan pembuat lipstik lainnya yang berasal dari hewan yaitu lemak domba. Beruntung, selain memasukkan bahan-bahan dari hewan, produsen lipstik juga menggunakan minyak jarak atau tumbuhan akar merah dalam produksi pembuatan lipstik. Tujuannya tentu saja untuk efek-efek semacam melembapkan dan menambah kilau pada bibir.

4. Dipakai Wanita Penghibur

Lipstik hanya dipakai wanita penghibur? Terdengar diskriminatif, tapi itu adalah fakta unik lipstik selanjutnya yang banyak dialami oleh berbagai sumber. Salah satu peradaban yang memberlakukan hal ini adalah Yunani Kuno. Ketika peradaban lain menggunakan lipstik untuk menunjukkan status sosial dan superioritas, peradaban Yunani Kuno tidak.

Para wanita kelas atas mereka justru menghindari memakai lipstik karena saat itu hanya wanita penghibur yang menggunakan lipstik. Tujuannya adalah sebagai tanda yang membedakan mana wanita kelas atas, mana wanita penghibur. Singkatnya, lipstik adalah identitas para PSK di masa itu.

Hal ini bahkan tercantum dalam sebuah perlindungan hukum yang berlaku di masanya. Siapa wanita penghibur yang keluar rumah tanpa mengenakan lipstik dianggap sebagai tindak penipuan terhadap calon-calon pelanggan. 

5. Jadi Alasan Pembatalan Pernikahan

Mengacu pada pandangan bahwa lipstik hanya dipakai wanita penghibur, beberapa aturan dan kebiasaan yang terjadi di masa lalu cukup bersikap diskriminatif. Termasuk peraturan hukum yang ada di Pennsylvania pada tahun 1700-an. Aturan tersebut membolehkan para pria membatalkan rencana pernikahannya jika selama mendekati wanita atau memacarinya, wanita tersebut menggunakan lipstik.

Hal ini terjadi juga di Inggris. Parlemen di sana membuat aturan serupa. Mereka bahkan melakukan diskriminasi pada wanita yang memakai lipstik dan perona pipi atau blush on. Pria yang curiga dengan pacarnya yang memakai riasan semacam itu, boleh membatalkan pernikahan.

Baca juga: Merk Blush On yang Bagus

6. Lipstik Tahan Lama Ditemukan Seorang Ahli Kimia

Long lasting lipstick yang kamu pakai sekarang ini ternyata merupakan hasil penemuan seorang ahli Kimia, lho. Dia adalah Hazel Bishop; wanita jenius ahli di bidang Kimia yang lulus dari Barnard College tahun 1929. Bishop sempat menjadi ahli Kimia organik yang merancang bahan bakar pesawat terbang untuk kepentingan Perang Dunia II. 

Bishop mulai melakukan percobaan demi percobaan menciptakan lipstik dari bahan minyak, lilin cair dan pewarna. Tujuannya ketika itu adalah menciptakan No-Smear Lipstick atau lipstik tanpa noda. Pada 1948, bersama Alfred Berg dia mendirikan Hazel Bishop Inc dan mulai serius memproduksi No-Smear Lipstick dalam jumlah banyak. 

Dua tahun kemudian, tepatnya 1950, lipstik temuannya diresmikan di Lord & Taylor; sebuah jaringan department store asal Amerika. Bishop mengemas lipstiknya dalam bentuk tabung dan menjual dengan harga $ 1. Tak disangka produknya langsung habis di hari peresmian. Berkat kesuksesannya, tahun 1951 Bishop tampil sebagai cover untuk majalah BusinessWeek. Dia adalah wanita pertama yang tampil solo di majalah tersebut. 

7. Dipercaya Dapat Menyembuhkan Penyakit

Salah satu fakta unik lipstik yang paling mencengangkan datang dari Queen Elizabeth I. Ratu Kerajaan Inggris yang hidup antara tahun 1533 hingga 1603 tersebut punya kepercayaan bahwa lipstik memiliki sebuah kekuatan magis yang dapat menyembuhkan penyakit. Kepercayaannya ini membuat pewarna bibir sangat populer di lingkungannya, sampai-sampai kadang dapat digunakan sebagai pengganti mata uang yang berlaku.

Orang di sekitar Elizabeth juga memercayai bahwa lipstik punya kekuatan pemberi kehidupan. Namun, seolah paradoks, lipstik yang dipakai Queen Elizabeth I pada masa itu justru mengandung banyak bahan-bahan berbahaya yang perlahan meracuni tubuhnya dan membunuhnya.

Ironisnya beberapa informasi menyebutkan bahwa saat meninggal, Queen Elizabeth I ditemukan tengah memakai lipstik setebal setengah inchi. Cerita ini yang mengawali istilah kiss of death.

8. Dipatenkan Perusahaan Kancing

Sumber: allure.com

Kemasan lipstik berupa tabung seukuran jari yang bisa diputar naik dan turun, yang kita kenal sekarang ini rupanya dipatenkan bukan oleh perusahaan kosmetik, melainkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang produksi benda-benda dari kuningan seperti kancing, sekrup dan perkakas. Nama perusahaan yang dimaksud adalah Scovill Manufacturing Company. Mereka mematenkan produk ini pada tahun 1915.  

Scovill Manufacturing Company merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang terletak di Waterbury, Connecticut. Ia beroperasi dari 1802 hingga 1956. Sebagian besar pekerja mereka adalah kaum wanita, terutama dari jangka waktu mulai tahun 1862 hingga 1916. Siapa menyangka perusahaan produksi kancing justru berada dibalik terciptanya model lipstik yang kita kenal sekarang ini. 

Itu dia delapan dari beberapa fakta unik lipstik yang paling menarik. Sebagian besar memang terkait dengan sejarah yang mengiringi perkembangan lipstik hingga saat ini. Selain fakta yang sudah disebutkan di atas, kenyataan bahwa lipstik pernah menjadi bagian dari emansipasi perempuan atau simbol feminism tak boleh dilupakan. Benda sekecil itu ternyata punya fakta ‘besar’ ya? Siapa yang tak bisa melalui hari-hari tanpa lipstik?