Kulit Iritasi Setelah Skincare-an? Hindari Layering 9 Formula Skincare Ini
Pernah nggak, Kaminiers, wajah kalian terasa perih, kemerahan, gatal, atau bahkan tiba-tiba jadi bruntusan dan jerawatan parah padahal sudah rajin skincare-an? Bisa jadi bukan karena produknya yang jelek, tapi karena bahan aktifnya yang bentrok saat di-layer.
Yes, layering skincare itu ada aturannya, lho. Salah-salah campur, bisa-bisa kulit kamu mengalami iritasi bahkan breakout parah! Nah, biar nggak salah langkah, Kamini akan bocorin 10 kombinasi formula skincare yang sebaiknya nggak dipakai berbarengan!
1. Retinol + AHA/BHA

Retinol dikenal sebagai formula terbaik untuk mencegah penuaan dini. Bahan aktif ini dapat merangsang regenerasi sel kulit, membantu mengurangi garis halus, noda hitam, dan kerutan di wajah. Sementara AHA/BHA adalah asam yang berfungsi sebagai eksfoliasi kimiawi untuk mengangkat sel kulit mati.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Jika Retinol dan AHA/BHA digunakan bersamaan, maka kulit Kaminiers akan mengalami yang namanya over-exfoliation. Hal ini berpotensi membuat kulit menjadi terlalu tipis, kering, atau bahkan mengelupas karena paparan asam dan proses regenerasi yang berlebihan.
Tips Penggunaan:
Sudah terlanjur membeli serum retinol dan toner eksfoliasi dengan kandungan AHA/BHA? Tenang, Kaminiers nggak perlu membuang salah satunya.Terapkanlah metode "skin cycling." Pada malam pertama kamu bisa memakai toner eksfoliasi dengan kandungan AHA/BHA, beri jarak 3-4 hari untuk memakai serum retinol.
2. Vitamin C + Niacinamide

Berperan sebagai antioksidan, Vitamin C menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan kulit cerah. Kalau Niacinamide secara alami memiliki sifat anti-inflamasi yang berfungsi untuk mengurangi peradangan dan menjaga keseimbangan pH kulit.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Kayaknya sekarang ini ada banyak banget produk skincare yang menggabungkan Vitamin C dan Niacinamide, apakah produk tersebut berbahaya? Jawabannya, tidak selaman kandungannya stabil. Akan tetapi, dalam beberapa kasus terutama pada kulit sensitif, perbedaan pH antara Vitamin C dan Niacinamide dapat menyebabkan iritasi.
Tips Penggunaan:
Untuk meminimalisir risiko iritasi, gunakanlah Vitamin C pada pagi hari karena kandungan antioksidannya baik untuk melawan radikal bebas. Nah, Niacinamide bisa kamu gunakan di malam hari sebagai penenang dan memperbaiki kulit setelah seharian beraktivitas.
3. Vitamin C + AHA/BHA

Vitamin C memiliki kandungan asam yang berfungsi untuk mencerahkan dan melindungi kulit dari radikal bebas. AHA/BHA juga memiliki kandungan asam, bedanya formula ini digunakan untuk mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit lebih halus.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Karena keduanya memiliki tingkat keasaman yang sama tinggi, menggunakan secara bersamaan dapat menurunkan efektivitas masing-masing bahan. Selain itu, kombinasi ini kurang direkomendasikan untuk kulit sensitif karena rentan iritasi, terutama untuk pemula.
Tips Penggunaan:
Kaminiers bisa memakai AHA/BHA di malam hari, setidaknya 2 kali dalam seminggu. Sementara Vitamin C bisa kamu gunakan di pagi hari bersamaan dengan sunscreen.
4. Retinol + Benzoyl Peroxide

Kita sudah tahu kalau retinol adalah formula efektif untuk mencegah dan merawat tanda-tanda penuaan di kulit. Sementara Benzoyl Peroxide adalah agen anti-bakteri kuat yang umum digunakan untuk mengatasi jerawat.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Jika kedua formula ini digunakan secara bersamaan, Benzoyl Peroxide dengan sifat oksidatifnya akan mengurai dan menurunkan efektivitas retinol. Efek samping lainnya, kombinasi ini dapat membuat kulit kering secara signifikan, lho.
Tips Penggunaan:
Gunakan Benzoyl Peroxide di pagi hari untuk melindungi kulit dari bakteri dan menyembuhkan jerawat. Retinol sendiri adalah formula yang khusus untuk digunakan pada malam hari untuk menghindari reaksi silang yang merugikan.
5. Retinol + Vitamin C

Sama-sama memiliki manfaat sebagai anti-aging, retinol akan mendorong regenerasi kulit, sedangkan Vitamin C melindungi kulit dari radikal bebas dan mencerahkan.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Sempat berpikir mengkombinasikan retinol dan Vitamin C akan bikin efeknya lebih efektif dan cepat? Hmm... Kaminiers, salah besar! Sebaliknya, kombinasi ini malah bikin kulit kamu "kaget" dan bisa mengalami reaksi iritasi ringan hingga alergi. Reaksi ini nggak cuma terjadi pada kulit sensitif, kulit normal dan sehat pun bisa mengalaminya.
Tips Penggunaan:
Pisahkan waktu pemakaian dengan menggunakan Vitamin C di pagi hari (jika didampingi dengan sunscreen) dan retinol di malam hari untuk mendapatkan manfaat masing-masing tanpa meningkatkan risiko iritasi.
6. AHA/BHA + Benzoyl Peroxide

AHA/BHA berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan membuka pori-pori secara kimiawi. Benzoyl Peroxide efektif untuk mengatasi jerawat karena memiliki agen anti-bakteri.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Sama-sama bahan aktif yang memiliki efek cukup "keras" pada kulit, menggabungkan keduanya secara bersamaan memiliki cukup banyak risiko. Salah satu yang paling umum dan langsung terasa adalah membuat kulit terasa super kering, lama-lama kulit akan mengelupas, dan berisiko mengalami iritasi.
Tips Penggunaan:
Gunakan secara bergantian, misalnya tidak dalam rutinitas yang sama pada hari yang sama, untuk memberi waktu kulit beradaptasi dan pulih. Produk eksfoliasi hanya disarankan untuk digunakan 1-2 kali dalam seminggu.
7. Niacinamide + AHA/BHA

Niacinamide dan AHA/BHA bisa dikatakan sama-sama bertujuan untuk merawat skin barrier. Bedanya Niacinamide memiliki sifat anti-inflamasi, sementara AHA/BHA adalah agen eksfoliasi yang akan membuka pori-pori dan mengangkat sel kulit mati.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Ketika digunakan bersamaan tanpa jeda, sifat asam dari AHA/BHA dapat menyebabkan niacinamide kehilangan efektivitasnya. Hal ini terkadang memicu reaksi kemerahan atau sensasi panas pada kulit karena adanya gangguan keseimbangan pH.
Tips Penggunaan:
Aplikasikan AHA/BHA terlebih dahulu, lalu tunggu sekitar 30 menit agar pH kulit stabil, baru lanjutkan dengan niacinamide.
8.Salicylic Acid + Retinol

Kaminiers, Salicylic Acid itu merupakan BHA yang memiliki oil-control yang bermanfaat untuk merawat kulit berminyak dan berjerawat.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Kedua bahan ini, jika digunakan bersamaan, dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering dan mudah teriritasi. Efek gabungan dari pembersihan mendalam dan regenerasi sel yang intens bisa membuat lapisan pelindung alami kulit terganggu, bahkan untuk kulit yang tergolong berminyak sekalipun.
Tips Penggunaan:
Gunakan bahan ini di hari yang berbeda atau beri jarak waktu dalam rutinitas skincare agar kulit dapat pulih dari masing-masing aksi bahan.
9. Peptide + AHA/BHA/Retinol

Peptide adalah rantai asam amino yang mendukung kesehatan kulit dengan membantu produksi kolagen dan merangsang perbaikan sel. Namun, Peptide cenderung memiliki sifat yang lembut dan memiliki efek anti-aging. Kalau kombinasi AHA/BHA/Retinol ini jauh lebih agresif, baik untuk eksfoliasi maupun regenerasi kulit.
Kenapa Kombinasi ini Berisiko?
Struktur Peptide yang lembut bisa rusak saat bertemu dengan asam atau agen eksfoliasi keras seperti AHA, BHA, dan retinol. Alhasil, efektifitas anti-aging dari formula ini akan menurun drastis.
Tips Penggunaan:
Untuk menjaga efektivitas Peptide, aplikasikan di pagi hari. Sementara itu, gunakan bahan asam atau retinol di malam hari agar tidak saling mengganggu aktivitas masing-masing.
Kaminiers, nggak semua formula skincare bisa dicampur dan menghasilkan kulit glowing ala influencer atau selebriti secara instan. Layering skincare itu nggak bisa sembarang, kamu membutuhkan ilmu dan kesabaran ekstra.Kalau kamu tahu kombinasi mana yang no-no, kamu bisa hindari iritasi dan mempercepat hasil yang diinginkan. Yuk, jadi pengguna skincare yang cerdas dan sabar. Kalau kulit sehat dan bahagia, kamu juga makin percaya diri kan?

