7 Love Language Apa Saja? Kaminiers yang Mana Nih?

Katanya, mencintai itu butuh usaha dan pemahaman. Tapi gimana caranya kita bisa ngerti pasangan, kalau cara kita menunjukkan dan menerima cinta aja beda? Nah, di sinilah konsep love language atau bahasa cinta berperan penting, Kaminiers.

Istilah love language pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Gary Chapman, seorang konselor pernikahan yang menemukan bahwa setiap orang punya cara unik dalam memberi dan menerima cinta.

Dalam bukunya yang terkenal The 5 Love Languages, ia menjelaskan ada lima tipe utama bahasa cinta. Tapi seiring berjalannya waktu, beberapa ahli menambahkan dua bahasa cinta lain yang juga penting untuk dikenali. Yuk, kita bahas satu per satu. Siapa tahu kamu jadi lebih ngerti diri sendiri dan pasanganmu!

1. Words of Affirmation (Kata-Kata Pujian dan Dukungan)

Sumber: Syda Production

Bagi tipe ini, kata-kata punya kekuatan besar. Mereka merasa dicintai saat mendengar pujian, ucapan terima kasih, atau kalimat afirmatif seperti, “Aku bangga sama kamu,” atau “Kamu luar biasa, lho.” Jadi, jangan pelit ngomong manis kalau pasanganmu termasuk tipe ini!

2. Acts of Service (Tindakan Membantu)

Sumber: nazar_ab / Getty Images

Tipe ini lebih percaya pada aksi daripada omongan. Mereka merasa dicintai saat kamu membantu menyelesaikan tugas, seperti mencuci piring atau nemenin belanja. Bentuk cinta buat mereka adalah perhatian dalam tindakan sehari-hari.

3. Receiving Gifts (Menerima Hadiah)

Sumber: Matsu / Studio Japan

Bukan soal mahal atau mewahnya, tapi lebih ke makna di balik pemberian. Orang dengan love language ini merasa diperhatikan saat kamu memberi hadiah kecil yang thoughtful, misalnya cokelat favorit atau kartu ucapan manis.

4. Quality Time (Waktu Berkualitas)

Sumber: Vlada Karpovich / Pexels

Fokus dan hadir secara utuh adalah kuncinya. Mereka ingin menghabiskan waktu bareng tanpa gangguan HP atau distraksi lain. Cukup ngobrol berdua atau jalan santai aja udah bikin hati mereka hangat.

5. Physical Touch (Sentuhan Fisik)

Sumber: Emma Bauso / Pexels

Pelukan, genggaman tangan, atau sekadar tepukan di punggung adalah bahasa cinta mereka. Bukan berarti selalu harus mesra, tapi sentuhan fisik kecil bisa menunjukkan kedekatan emosional yang dalam.

6. Emotional Security (Keamanan Emosional)

Sumber: Iryna Bondarchuk

Beberapa orang merasa dicintai saat tahu bahwa mereka bisa terbuka tanpa dihakimi. Mereka butuh pasangan yang bisa jadi tempat aman untuk mengekspresikan perasaan, tanpa takut ditolak atau disepelekan.

7. Shared Experiences (Pengalaman Bersama)

Sumber: NadyaPhoto / Getty Images Signature

Bahasa cinta ini muncul dari momen-momen seru yang dihabiskan bareng. Traveling, nonton konser, atau bikin proyek bareng jadi cara mereka merasa dekat dan dicintai.

Kenapa Harus Tahu Love Language?

Karena cinta nggak cukup hanya dirasakan, tapi juga perlu dipahami. Dengan tahu love language diri sendiri dan pasangan, Kaminiers bisa membangun hubungan yang lebih harmonis dan minim salah paham.

Kalau kamu suka hadiah, tapi pasanganmu lebih ke quality time, bisa jadi kamu merasa kurang dicintai padahal dia udah berusaha keras lewat caranya sendiri.

So, yuk mulai ngobrol dan eksplorasi bareng pasangan. Nggak ada salahnya loh tanya langsung, “Kamu ngerasa dicintai kalau aku ngapain?” Dari situ, hubungan bisa tumbuh makin kuat dan sehat!

Kalau Kaminiers udah tahu love language-mu, jangan lupa juga hargai bahasa cinta pasangan, ya! Karena cinta yang langgeng itu dibangun dari saling ngerti, bukan saling nebak-nebak.