7 Cara Mengatasi Emosi yang Meledak-Ledak, Biar Nggak Nyesel Belakangan
Sumber: Dean DrobotNggak semua, tapi kebanyakan wanita pasti punya masalah dengan pengendalian emosi. Bagaimana tidak, ada banyak sekali alasan dan penyebab yang membuat emosi kita mudah tersulut. Mulai dari terbawa perasaan saat nonton gosip, hingga pengaruh hormon saat sedang datang bulan, ini makanan sehari-hari bukan?
Awalnya hanya kesal biasa, lama-lama emosi semakin meledak hingga tidak jarang berakhir dengan penyesalan. Kalau hal seperti ini dibiarkan, orang-orang mungkin akan menjauhimu. Maka dari itu mulailah untuk belajar mengontrol diri tanpa harus pura-pura tenang.
Yuk baca sampai habis, karena Kamini bakal bahas cara realistis dan kekinian buat mengatasi emosi yang meledak-ledak biar hidup kamu lebih damai dan produktif!
1. Sadari dan Akui Emosimu
Langkah pertama untuk mengendalikan emosi adalah menyadarinya. Kadang kita terlalu fokus untuk menyalahkan orang lain sampai lupa untuk melihat ke dalam diri sendiri. Jujur, menyalahkan orang lain dan dunia itu langkah paling mudah. Sementara untuk menyadari dan mengakui kesalahan sendiri, ini yang paling sulit.
Kaminiers, cobalah untuk mulai jujur pada diri sendiri. Nggak apa-apa kalau kamu merasa marah dan emosi, tapi kenali apa penyebabnya. Dengan mengenali sumber emosi, maka akan lebih mudah untuk mencari solusi daripada melampiaskannya ke orang lain.
2. Beri Jeda Sebelum Bereaksi
Waktu emosi memuncak, ambil jeda selama beberapa detik. Kaminiers bisa coba untuk mengambil napas dalam-dalam hitung sampai 3-5 detik, kemudian hembuskan perlahan. Kedengarannya sangat sederhana, tapi efeknya luar biasa banget, lho.
Jeda kecil ini bisa menjadi "rem darurat" yang menyelamatkan kamu dari ucapan atau tindakan yang bakal disesali kemudian hari. Ingat, Kaminiers, diam sesaat bukan berarti kalah, tapi tanda kamu sedang berproses untuk lebih bijak.
3. Cari Cara Sehat Untuk Meluapkan Emosi
Menyadari bahwa emosi yang dimiliki berpotensi untuk menyakiti orang lain, akhirnya kamu memutuskan untuk menyimpannya dalam hati. Percaya deh, langkah ini nggak baik. Emosi itu nggak bisa disimpan terus menerus, tapi nggak boleh juga dilampiaskan sembarangan.
Maka dari itu, coba deh mencari cara sehat untuk melepaskan emosi tersebut. Kamini menyarankan untuk berolahraga ringan, journaling, mendengarkan musik, atau bahkan me time dengan jalan-jalan ke mall. Cara efektif lainnya, cobalah ceritakan rasa kesal ini pada orang terdekat yang benar-benar dipercaya, sehingga energi negatif tersebut dapat tersalurkan tanpa mengakibatkan banyak kerusakan.
4. Hindari Situasi Pemicu
Kalau kamu tahu ada hal-hal yang sering bikin emosimu meledak, belajarlah untuk menghindari atau mengelolanya dengan cara baru. Misalnya, kalau kamu gampang kesal saat macet, coba dengarkan podcast atau lagu favorit selama di perjalanan.
Kalau kamu mudah tersulut di media sosial, kurangi waktu scrolling dan fokus ke hal yang lebih produktif. Gimana kalau penyebabnya adalah orang yang ada di sekitar kita? Ya cukup batasi hubungan kalian, misalnya hanya sebatas teman satu kelas atau rekan kerja saja.
5. Istirahat yang Cukup
Percaya nggak, kurang tidur bisa bikin kamu lebih emosional? Saat tubuh lelah, kemampuan otak buat ngatur emosi juga menurun. Jujur saja, Kamini kalau kurang tidur itu bawaannya bad mood dan emosian. Gangguan sekecil apapun, bisa membuat amarah naik maksimal dan berakhir dengan ngomel sana-sini.
Untuk mengatasinya, Kamini berusaha untuk menjaga pola tidur yang baik dan mengurangi begadang. Jadi, jangan remehkan pentingnya istirahat cukup dan menjaga pola makan seimbang. Kadang, emosi meledak-ledak bukan karena kamu nggak sabar, tapi karena badanmu minta istirahat.
6. Belajar Mengampuni dan Melepaskan
Salah satu penyebab emosi nggak stabil adalah banyak menyimpan dendam atau rasa kesal yang terlalu dalam dan lama. Sekilas, perasaan ini membuat kamu bersemangat untuk improve dengan tujuannya untuk balas dendam. Tanpa disadari, justru dendam ini adalah pemicu yang membuat Kaminiers mudah meledak-ledak.
Belajarlah untuk memaafkan! Ingatlah, memaafkan itu bukan berarti kamu kalah dan membenarkan kesalahan orang lain. Namun, ini adalah tanda bahwa kamu memilih ketenangan dan tanda kedewasaan. Dengan melepaskan beban emosi negatif, kamu bisa lebih menikmati hidup dan berbahagia.
7. Latihan Diri dengan Mindfulness
Coba biasakan untuk hadir di momen sekarang. Saat kamu sadar akan apa yang dirasakan dan dipikirkan, kamu bisa lebih mudah mengatur reaksi. Teknik mindfulness seperti meditasi ringan atau pernapasan sadar bisa bantu kamu menenangkan diri di tengah kekacauan emosi.
Perlahan tapi pasti, teknik mindfulness ini dapat mengurangi emosi. Kaminiers yang awalnya gampang banget tersulut dan marah-marah, jadi lebih calm dan dapat mengendalikan diri. Kamu dapat beradaptasi dengan situasi, memberikan waktu untuk berpikir jernih sebelum mengeluarkan reaksi.
Kaminiers, mengatasi emosi yang meledak-ledak memang nggak bisa dilakukan dalam semalam. Tapi setiap langkah kecil yang kamu ambil untuk lebih tenang dan sadar, itu sudah termasuk kemajuan besar. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, kita semua pernah kehilangan kendali, tapi yang penting adalah belajar untuk memperbaikinya.
Mulai sekarang, yuk kelola emosi dengan cara yang lebih dewasa dan positif. Karena semakin kamu mengenal dirimu sendiri, semakin besar pula kekuatanmu untuk tetap tenang di tengah badai.

