Kasus Video Syur 4 Menit, Selebgram Lisa Mariana Ditetapkan Sebagai Tersangka

Kamini.id - Nama Lisa Mariana kembali mencuri perhatian publik. Selebgram tersebut kini resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus video syur berdurasi 4 menit 28 detik yang sempat viral di media sosial.
Penetapan status tersangka ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, melalui tayangan di kanal YouTube Star 7.
“Yang bersangkutan (Lisa Mariana) sudah kita tetapkan sebagai tersangka, ya, di Polda Jabar ini,” ujar Hendra.
Menurut keterangan polisi, keputusan ini diambil setelah pihak penyidik melakukan serangkaian pemeriksaan dan mengumpulkan cukup bukti. Lisa diketahui beberapa kali mangkir dari panggilan penyidik, namun akhirnya memenuhi panggilan dan memberikan keterangan.
“Setelah beberapa kali pemeriksaan dan pengumpulan bukti, hasilnya sudah cukup untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” lanjut Hendra.
Selain Lisa, teman prianya yang muncul dalam video tersebut juga turut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama. Meski begitu, pihak kepolisian belum mengungkap detail lebih lanjut terkait pasal yang dikenakan maupun ancaman hukuman yang menanti keduanya.
Usai kabar ini mencuat, jagat media sosial langsung ramai dengan berbagai komentar dari netizen. Sebagian menyoroti kasus video syur tersebut, sementara sebagian lain justru menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang sebelumnya pernah dikaitkan dengan Lisa Mariana.
Sebagai informasi, Lisa Mariana sebelumnya memang sempat menjadi perhatian publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Ridwan Kamil. Ia menuding pernah menjalin hubungan gelap dengan pria yang akrab disapa Kang Emil itu, bahkan mengaku memiliki anak darinya, tuduhan yang kemudian dibantah keras oleh pihak Ridwan Kamil.
Kini, dengan status barunya sebagai tersangka dalam kasus video syur, Lisa Mariana kembali harus berhadapan dengan proses hukum yang panjang. Kaminiers, kasus ini jelas jadi pengingat penting bahwa konten digital bisa berdampak serius jika tidak bijak digunakan.
