Kuasa Hukum Ungkap Alasan Azizah Salsha Tak Mau Damai dengan Resbob & Bigmo

Kamini.id - Kaminiers, proses mediasi antara Azizah Salsha dan kreator konten Resbob serta Bigmo terkait dugaan pencemaran nama baik belum membuahkan hasil. Azizah melalui tim kuasa hukumnya menegaskan bahwa pihaknya masih ingin melanjutkan perkara ini hingga ke tahap penyidikan.
Baca juga: Azizah Salsha Belum Mau Berdamai, Resbob & Bigmo Klaim Sudah Maksimal Minta Maaf
Anandya Dipo Pratama, kuasa hukum Azizah, menyampaikan bahwa jalur hukum tetap menjadi pilihan saat ini.
“Mungkin untuk prosedurnya masih tetap kita harus jalankan sampai proses ini tahap penyelidikan,” ujarnya di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (19/9).
Alasan Azizah tidak membuka jalan damai pun dijelaskan oleh kuasa hukum lainnya, Ega Martadinata. Menurutnya, terdapat indikasi kuat bahwa Resbob dan Bigmo telah melakukan tindak pidana.
“Kita meyakini ada pidana yang dilakukan oleh Bigmo dan Resbob. Itu sebabnya kita lihat dulu apakah kasus ini naik ke tahap penyidikan,” terang Ega.
Meski begitu, Ega menambahkan bahwa kemungkinan perdamaian masih terbuka di tahap penyidikan nanti.
“Begitu masuk penyidikan akan ada mediasi kembali. Baru nanti kita lihat ke arah mana, sambil menilai kesungguhan pihak Bigmo dan Resbob,” jelasnya.
Di sisi lain, Nurwidyatmo selaku kuasa hukum Resbob dan Bigmo mengklaim kliennya sudah menyampaikan permintaan maaf secara langsung dalam mediasi. Bahkan, pihak keluarga juga ikut memohon maaf. Namun, ia memahami jika Azizah ingin mendiskusikan hal ini lebih dulu dengan keluarga besarnya.
“Permintaan maaf sudah disampaikan dengan penuh penyesalan. Tapi mungkin mereka ingin bicarakan dulu secara internal,” ujarnya.
Nurwidyatmo pun menilai pertemuan kali ini belum bisa disebut berhasil maupun gagal.
“Pertemuan hari ini boleh dibilang batal juga tidak, berjalan juga belum. Masih ada kesempatan yang bisa ditempuh kembali,” pungkasnya.
Dengan begitu, kasus dugaan pencemaran nama baik ini masih akan terus bergulir, sembari menunggu keputusan Azizah dan keluarga terkait kemungkinan perdamaian di kemudian hari.
