Qory Sandioriva Temukan Mahkota Baru Lewat Healing dan Misi Sosial

Kamini.id - Masih ingat dengan Qory Sandioriva, Puteri Indonesia 2009 yang juga pernah mewakili Indonesia di Miss Universe? Kini, setelah lebih dari satu dekade berlalu, Qory hadir bukan sebagai ratu kecantikan semata, melainkan sebagai sosok inspiratif yang mengubah luka menjadi kekuatan.
Lewat inisiatif Laras Diri Nusantara, Qory mempersembahkan ruang pemulihan jiwa dan raga yang akan digelar pada 19 Juli 2025 di Bumi Harum Manis, Jakarta Selatan. Tak sekadar acara healing, kegiatan ini juga mengusung misi sosial yang menyentuh.
Dari Autoimun Menuju Pencerahan
Sejak remaja, Qory berjuang melawan penyakit autoimun. Kini, dengan penuh keyakinan, ia membagikan bagaimana meditasi, seni, dan penerimaan diri mampu mengubah hidupnya.
“Saya punya inflammatory bowel disease, tapi lupus yang sudah 17 tahun itu sekarang normal. Jantung sehat, paru-paru bersih, liver bagus, fungsi ginjal membaik,” ujar Qory dengan mata berbinar saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan (19/7).
Baginya, meditasi bukan sekadar aktivitas spiritual. Ia menyebutnya sebagai cermin reflektif yang bisa menyembuhkan bukan hanya tubuh, tapi juga hati.
Laras Diri Nusantara: Healing yang Terhubung
Acara ini akan terdiri dari tiga pilar utama:
- Raga: Aktivitas fisik seperti Pilates bertajuk Reform for Social Movement
- Karsa: Penyelarasan emosi dan energi lewat seni & meditasi
- Wicaksana: Lokakarya yang mengangkat kebijaksanaan, termasuk soal finansial
Melalui pendekatan holistik, Qory ingin mengajak masyarakat untuk kembali mengenali potensi penyembuhan dari dalam diri sendiri.
“Tubuh kita punya kekuatan untuk sembuh. Salah satu caranya adalah dengan seni dan meditasi,” katanya.
Misi Sosial: Healing yang Berdampak

Menariknya, seluruh hasil penjualan tiket Laras Diri Nusantara akan disumbangkan untuk program pendampingan kerja anak muda hasil kolaborasi dengan platform talenta digital, Talenesia.
“Kita ingin bantu lulusan S1 yang kesulitan cari kerja. Mereka akan didampingi selama 9 bulan, bukan cuma dari sisi skill, tapi juga mentalnya,” jelas Aldo Massali, CEO Talenesia dan co-initiator acara.
Di tengah tekanan sosial dan ekspektasi keluarga, para pencari kerja muda sering kali kehilangan arah. Program ini hadir sebagai ruang aman dan produktif yang membekali mereka dengan soft skill seperti critical thinking dan problem solving.
Mahkota Baru Seorang Ratu
Lebih dari sekadar simbol kecantikan, mahkota sejati Qory hari ini adalah keberanian untuk pulih, dan ketulusan untuk berbagi. Dari ruang personal menjadi misi sosial, ia membuktikan bahwa pengalaman hidup yang menyakitkan bisa menjadi bahan bakar perubahan.
“Saya hanya ingin berbagi. Karena saya tahu rasanya ketika tubuh dan hati lelah. Tapi saya juga tahu, kita bisa bangkit,” tutupnya dengan senyum hangat.
Di tengah dunia yang semakin cepat dan menuntut, Qory Sandioriva mengingatkan kita untuk berhenti sejenak, mendengar tubuh dan hati, lalu bergerak—bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sekitar. Laras Diri Nusantara adalah ajakan untuk menyatu kembali: dengan tubuh, jiwa, dan kemanusiaan.
