Logo Kamini

Ramai di X! Anak Dee Lestari Menang Kontes Tapi Disorot karena Cuitan Rasis

Ditulis oleh Kamini.id
Ramai di X! Anak Dee Lestari Menang Kontes Tapi Disorot karena Cuitan Rasis_

Kamini.id – Nama putra dari penulis ternama Dee Lestari, Keenan Avalokita Kirana atau akrab disapa Kinara, tengah menjadi buah bibir netizen di media sosial X. Hal ini bermula dari kabar kemenangannya dalam kontes unik bertajuk Performative Male Competition yang digelar di Taman Langsat, Jakarta.

Kompetisi tersebut mengangkat konsep satir soal pria yang tampak berwawasan dan progresif, tapi hanya sebagai ‘pencitraan’ demi mendapatkan validasi, terutama dari perempuan. Penampilan Kinara yang out of the box sukses mencuri perhatian juri hingga membawanya keluar sebagai pemenang.

Sayangnya, euforia kemenangan Kinara tak berlangsung lama. Nama anak Dee Lestari ini justru menuai kontroversi usai beberapa pengguna X menyoroti cuitan-cuitan lamanya yang bernada rasis.

Salah satu unggahan yang memicu kehebohan berasal dari akun @Ica_didindin9 yang memposting potret bersama Kinara dan menuliskan, "Anak Dee Lestari jadi pemenang Performative Male Competition bukan dalam daftar keinginan aku di 2025."

Tak berhenti di situ, publik pun mulai menggali isi akun Kinara yang menggunakan username @keenahrah. Beberapa tangkapan layar memperlihatkan cuitan Kinara yang meremehkan gerakan Black Lives Matter.

Salah satu cuitannya menyebut bahwa gerakan tersebut hanyalah “penipuan” yang dananya dipakai untuk membeli rumah oleh pendirinya.

Reaksi keras pun langsung membanjiri media sosial. Banyak yang menilai bahwa kemenangan Kinara menjadi ironi tersendiri bagi tema kontes yang seharusnya menjadi kritik terhadap toxic masculinity dan pencitraan semu pria modern. Kinara dianggap mencerminkan karakter yang justru dikritisi oleh kontes tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, baik Kinara maupun sang ibu, Dee Lestari, belum memberikan klarifikasi resmi. Netizen pun masih terus mempertanyakan nilai dan seleksi yang diterapkan dalam kompetisi tersebut. Beberapa pihak bahkan meminta penyelenggara untuk menanggapi isu ini secara terbuka.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa jejak digital tak bisa dihapus begitu saja. Di tengah dunia yang makin vokal terhadap isu sosial dan keberagaman, publik kini makin kritis bukan hanya pada karya, tapi juga pada sikap personal di baliknya.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram