Logo Kamini

Tangis Astrid Kuya Usai Rumah Dijarah Massa, Bantah Bangun Rumah dari Uang DPR

Ditulis oleh Kamini.id
Tangis Astrid Kuya Usai Rumah Dijarah Massa, Bantah Bangun Rumah dari Uang DPR_

Kamini.id - Kisah pilu datang dari keluarga Uya Kuya dan sang istri, Astrid Khairunisha, Kaminiers. Rumah mereka menjadi korban penjarahan massa saat demonstrasi besar yang pecah di akhir Agustus 2025.

Lewat sebuah acara di masjid yang dihadiri sejumlah ibu-ibu, Astrid tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan pengalaman pahit tersebut. Dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9), Astrid mengaku dirinya dan keluarga merasa menjadi korban fitnah.

“Katanya suami saya meledek soal Rp3 juta sehari atau tunjangan DPR, itu tidak ada. Tidak ada suami saya berkata begitu. Saya benar-benar merasakan jadi korban fitnah,” ucap Astrid dengan suara bergetar.

Astrid juga menegaskan bahwa rumah megah yang kini rusak akibat dijarah massa tidak dibangun dari uang DPR, melainkan hasil kerja keras dirinya dan Uya Kuya jauh sebelum sang suami menjadi anggota dewan.

“Kamu tahu rumah itu dibangun dengan keringat saya, dengan keringat suami saya, syuting dari pagi sampai pagi,” katanya penuh emosi.

Lebih jauh, Astrid menegaskan bahwa setiap rupiah yang didapat dari pemerintah selalu ia salurkan kembali ke masyarakat. Ia menekankan pentingnya amanah dalam setiap pekerjaan.

“Saya selalu bilang sama tim saya, apa yang menjadi hak mereka harus diberikan. Mereka mendapat sekian, berikan apa yang mereka dapatkan,” ujarnya sambil menahan tangis.

Rumah Uya Kuya menjadi salah satu dari sekian banyak rumah pejabat publik yang turut menjadi korban penjarahan di tengah gelombang demonstrasi terkait kebijakan pemerintah. Polisi pun telah menetapkan 12 orang tersangka atas kasus penjarahan tersebut, dan kini penyelidikan masih terus berlanjut.

Tragedi ini tak hanya menyisakan kerugian material, tetapi juga meninggalkan luka emosional mendalam bagi keluarga Uya Kuya. Publik kini menanti bagaimana proses hukum akan berjalan serta bentuk pemulihan bagi para korban penjarahan.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram