Tasya Farasya Minta Nafkah Rp100, Kecewa Ahmad Assegaf Diduga Gelapkan Uang Sejak 2021

Ditulis oleh Kamini.id

Kamini.id – Kaminiers, proses perceraian Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf kembali menguak fakta mengejutkan. Kuasa hukum Tasya, Sangun Ragahdo, menyebut kliennya mengalami kekecewaan mendalam, bukan hanya karena perselisihan rumah tangga, tetapi juga soal kepercayaan dalam urusan keuangan.

Menurut Sangun, dugaan penggelapan dana yang dilakukan Ahmad sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, sejak 2021, jauh sebelum Ahmad resmi menjabat sebagai CFO pada 2023.

“Bagi klien kami, ini bukan masalah angka. Mau nilainya miliaran, belasan juta, atau bahkan satu juta pun, yang jadi persoalan adalah rasa kepercayaan yang dikhianati,” ujar Sangun di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Tasya yang selama ini memberikan keleluasaan kepada Ahmad untuk mengelola keuangan keluarga dan perusahaan merasa sangat dikecewakan. Fakta ini memperkuat alasan Tasya untuk mengajukan gugatan cerai, karena perselisihan disebut terjadi terus-menerus tanpa penyelesaian.

Menariknya, dalam gugatan cerai, Tasya justru tidak menuntut nafkah dalam jumlah besar. Ia hanya meminta Ahmad memberikan nafkah sebesar Rp100 perak per bulan sebagai bentuk simbolis pertanggungjawaban seorang ayah.

“Dalam gugatan kami, nafkah yang diminta hanya Rp100. Bukan soal besarannya, tapi sebagai simbol kewajiban suami untuk tetap bertanggung jawab pada anak-anak,” tegas Sangun.

Sementara itu, hak asuh atas dua anak pasangan ini telah resmi jatuh ke tangan Tasya Farasya. Meski begitu, tidak ada tuntutan terkait harta gono-gini dalam gugatan cerai yang ia ajukan.

Kasus ini pun semakin menyita perhatian publik, bukan hanya karena status Tasya sebagai beauty influencer ternama, tetapi juga karena perceraiannya menguak persoalan rumah tangga yang penuh dinamika antara bisnis, kepercayaan, dan keluarga.