Tompi Bebaskan Lagu-Lagunya Diputar Tanpa Royalti, Ini Alasannya!

Kamini.id – Kabar mengejutkan datang dari dunia musik Indonesia. Penyanyi sekaligus dokter kecantikan, Tompi, memutuskan untuk keluar dari Wahana Musik Indonesia (WAMI) setelah merasa kecewa dengan sistem pembagian royalti yang dikelola oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
Keputusan ini bukan muncul tiba-tiba. Tompi mengungkapkan bahwa isu pembagian royalti sudah lama menjadi pembicaraan hangat, bahkan sejak ia dan mendiang Glenn Fredly masih aktif bermusik bersama.
Lewat unggahan di Instagram pada Selasa (12/8), Tompi menceritakan bagaimana ia dan Glenn dulu sering mempertanyakan mekanisme perhitungan dan pembagian royalti dari konser, namun tak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.
“Blum pernah puas dan jelas dengan jawaban dari semua yang pernah saya tanyai. EMANG NGITUNGANYA GIMANA? Ngebaginya atas dasar apa!??” tulis Tompi.
Menurut Tompi, penjelasan dari pihak LMK sering kali tidak masuk akal. Situasi ini semakin membuatnya gusar, apalagi ketika isu pembagian royalti kembali ramai dibicarakan di kalangan musisi. Ia pun meminta manajernya untuk segera mengurus keluar dari keanggotaan WAMI.
“Semakin ke sini kok semakin kisruh saja. Jadi kemarin saya sudah minta manajer untuk keluar dari keanggotaan WAMI,” tegasnya.
Menariknya, setelah hengkang dari WAMI, Tompi justru memberikan kebebasan penuh kepada siapa saja yang ingin membawakan atau memutar lagu-lagunya di berbagai acara, termasuk konser dan kafe. Ia memastikan tidak akan menagih royalti hingga ada pengumuman lebih lanjut.
“Silakan yang mau menyanyikan lagu-lagu saya di panggung, konser, atau kafe. Mainkan saja, saya nggak akan ngutip apapun sampai pengumuman selanjutnya,” ujarnya.
Langkah Tompi ini langsung mendapat respons positif dari para penggemarnya. Banyak yang memuji keberaniannya bersuara lantang soal masalah royalti, bahkan beberapa menyebut bahwa Glenn Fredly pasti akan melakukan hal serupa jika masih ada.
Meski demikian, keputusan Tompi ini juga menyoroti persoalan lama yang kerap dialami musisi Tanah Air: transparansi dan keadilan dalam pembagian royalti.
Publik pun menantikan apakah langkah Tompi ini akan menjadi pemicu perubahan di industri musik Indonesia atau justru membuka perdebatan baru di antara para pelaku seni.
