Review Eyeshadow Cantik ESQA Goddess Palette - Peach

Ditulis oleh Syuri

ESQA adalah merk kosmetik lokal yang mengedepankan ingredients yang ramah pada kulit, kemasan yang chic, dengan hasil glam ala kosmetik internasional. Tak hanya itu, ESQA juga merupakan brand kosmetik pertama di Indonesia yang vegan! Dan, ESQA sudah mengantongi sertifikasi halal, loh.

Mewarnai dunia kecantikan Indonesia sejak Juni 2016, ESQA telah melahirkan banyak sekali produk best seller. Salah satunya yang masih diburu hingga sekarang semenjak waktu peluncurannya adalah eyeshadow palette ESQA. Bertajuk 'Goddess', ESQA ingin mengajak semua orang untuk bisa tampil cantik dan menawan layaknya bidadari.

Total ada tiga palet yang ESQA keluarkan, yaitu Pink Goddess, Peach Goddess, dan Bronze Goddess. Sebenarnya eyeshadow palette ESQA ada satu varian lagi, kemasan dan bentuknya sama persis seperti Goddess series, tapi merupakan proyek berbeda. Yaitu ESQA X Paola - Midnight Affair Eyeshadow Palette yang bernuansa biru glamor.

Pada kesempatan ini, Kamini mau mengulas salah satu palet Goddess-nya ESQA. Lebih tepatnya ESQA Goddess Eyeshadow Palette yang varian Peach. Agak sulit memilih varian paletnya, karena setiap palet nggak memiliki warna yang sama. Tapi, akhirnya hati saya jatuh pada varian Peach yang menurut saya warnanya lebih versatile. Yuk, langsung saja disimak ulasannya!

Tentang Produk

The Goddess Eyeshadow Palette terdiri dari warna sehari-hari yang memikat. Terdiri dari 9 eye shadow berpigmen tinggi yang dibagi menjadi 4 sentuhan akhir, siapa yang nggak penasaran ingin mencoba semuanya?

Klaim & Benefit

  • Halal Certified
  • Cruelty Free
  • Vegan
  • Formulated without harsh ingredients
  • Pigmented

Kemasan

ESQA Goddess Eyeshadow Palette - Peach memiliki kemasan yang luar biasa stunning. Dengan nuansa rose gold mulai dari boks luar hingga kemasan inti, eyeshadow ini akan mempercantik meja riasmu. Saya sangat menyukai simplicity penampakan depan palet eyeshadow ini.

Bentuk palet ini kotak alih-alih memanjang seperti kebanyakan produk serupa. Tapi, kotaknya tidak terlalu besar, masih muat di genggaman tangan. Lebih detailnya, ukuran kemasan eyeshadow ini adalah 7,8 cm x 7,8 cm. Bentuk packaging-nya compact dan tipis, nggak berat juga, bisa dibawa bepergian, deh!

Di bagian belakang ada tulisan yang menerangkan variannya. Kalau yang milik saya tentu tertulis Peach Goddess Eyeshadow. Setelah itu, di bawahnya tertera keterangan finish dari setiap tray eyeshadow-nya. Menurut saya keterangan ini 'nggak perlu' karena kita akan tahu sendiri setelah melihat dan mencobanya.

Apalagi visualisasinya besar sekali hingga menutupi hampir semua bagian belakang kemasan. Bagian depannya sudah bagus, simpel, elegan, namun bagian belakangnya cukup mengganggu.

Kalaupun mau divisualisasikan, tidak perlu sebesar itu. Sisanya mendingan diberi keterangan kalau produk ini Cruelty Free, Vegan, dan lainnya, daripada cuma kotak-kotak dengan penjelasan yang sudah jelas.

Saat dibuka, bentuk tray eyeshadow-nya sama persis seperti yang divisualisasikan di bagian belakang kemasan. Kotaknya besar-besar, tapi kalau dari berat bersih 9 gram, dibagi 9 tray berarti tiap eyeshadow hanya seberat 1 gram saja.

Setiap tray memiliki sekat yang cukup agar setiap fallout eyeshadow-nya nggak menumpahi satu sama lain. Tapi, karena berwarna putih, jadi harus cepat-cepat dibersihkan setiap habis dipakai supaya nodanya nggak menempel.

Selain eyeshadow-nya, yang bikin takjub selanjutnya adalah cerminnya. Gede banget! Kita mendapatkan cermin full size yang sama besarnya dengan kemasan palet itu sendiri.

Jadinya kita nggak bakal kerepotan harus memicing-micingkan mata atau mendekatkan cermin saat mau mengaplikasikan eyeshadow-nya. Sayangnya, kita nggak mendapatkan brush eyeshadow, teman-teman.

Padahal kalau misalnya ada kuas aplikator bawaan kan jadi lebih lengkap produknya. Tinggal bawa eyeshadow palette ini saja sudah cukup untuk bepergian. Karena nggak disertakan, jadinya harus bawa brush eksternal lagi.

Ingredient List

Penasaran dengan daftar kandungan ESQA Goddess Eyeshadow Palette? Menurut ESQA, mereka nggak pernah menggunakan bahan-bahan berbahaya, loh. Saya akan membahas beberapa kandungannya di bawah ini.

  • Full Ingredients

Mica, Synthetic Fluorphlogopite, Calcium Aluminum Borosilicate, Talc, Silica, Dimethicone, Magnesium Stearate, Synthetic Wax, Ethylhexyl Palmitate, Tridecyl Trimellitate, Octyldodecyl Stearoyl Stearate, Nylon-12, Polyisobutene, Phenoxyethanol, Isononyl Isononanoate, Ptfe, Triethoxycaprylylsilane, Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Caprylic/Capric Triglyceride, Ethylhexylglycerin, Hydrogenated Polyisobutene, Bis-Diglyceryl Polyacyladipate-2, Boron Nitride, Trihydroxystearin, 1,2-Hexanediol, Tin Oxide.

May Contain: CI 77499, CI 77491, CI 77891, CI 77492, CI 15850, CI 15850, CI 77742.

  • Key ingredients

1. Calcium Aluminum Borosilicate

Kalsium Aluminium Borosilikat (dan Kalsium Sodium Borosilikat) adalah jenis borosilicate glasses yang dapat digunakan dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi dalam bentuk serpihan. Bahan ini sebagian besar digunakan dalam produk makeup dan cat kuku. Zat ini memiliki fungsi utama sebagai bulking agent.

2. Magnesium Stearate

Magnesium stearat adalah ester dari magnesium dan asam stearat (berbasis nabati). Ini adalah bubuk putih halus dan lembut yang digunakan sebagai aditif saat membuat eyeshadow. Fungsinya adalah untuk membantu mika menempel lebih baik pada kulit sambil memberikan konsistensi yang halus dan merata.

3. Polyisobutene

Polyisobutene adalah polimer. Dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi, Polyisobutene digunakan dalam formulasi lipstik, riasan mata dan wajah, produk perawatan kulit, dan produk untuk berjemur. Kandungan ini akan meningkatkan ketebalan bagian lipid (minyak) kosmetik dan produk perawatan pribadi.

Sejauh ini nggak ada bahan-bahan yang mencurigakan, ya. Semua zat memang dibutuhkan dan bukan dari list kandungan berbahaya. Good job, ESQA!

Impresi

Setelah mengetahui kandungan ESQA Goddess Eyeshadow Palette, kamu sudah bisa membayangkan belum produknya bakal seperti apa? Nggak usah dibayang-bayang, deh, lihat saja langsung penjelasan saya di bawah ini.

Tekstur

Tekstur eyeshadow ini mungkin bisa disamakan dengan finish, ya, pembahasannya. Dari 9 warna eyeshadow ESQA ini, hasilnya dibagi menjadi tiga. Ada finish matte, satin, dan shimmer.

Walau hasilnya berbeda-beda, formulanya tetap sama. Teksturnya agak creamy, tapi powdery enough sampai sedikit bertaburan bubuknya ketika dipakai. Walaupun, fallout-nya nggak terlalu banyak sampai mengotori foundation, kok. Masih aman!

Lebih detailnya, warna matte dan satin itu lebih ke powdery sedangkan warna shimmer itu lebih ke creamy dan sedikit fallout. Kelebihannya, tiap warna eyeshadow ini nggak ada yang chalky atau dry. Semuanya bisa meng-blend dengan baik. Eyeshadow yang mengandung glitter juga nggak sakit di kulit, benar-benar halus butirannya.

Swatch

Untuk mengetahui kekuatan sebenarnya dari produk ini, saya memutuskan untuk nggak menggunakan eyeshadow primer. Dan, inilah hasil swatch untuk ESQA Goddess Eyeshadow Palette - Peach. Saya swatch beberapa kali agar warnanya kelihatan jelas saat difoto. Jadi, sebenarnya kalau cuma satu kali 'ambil', hasilnya kurang pigmented lagi dari ini, ya.

Saya urutkan swatch-nya dari ujung kiri atas ke kanan, lalu berurutan ke kiri bawahnya dan seterusnya, oke? Inilah yang saya katakan tadi memusingkan, karena ESQA memutuskan untuk nggak memberi nama pada tiap warna eyeshadow-nya.

Jadi saya sebagai pengulas bingung bagaimana menjelaskan warnanya. Semoga saran saya ini bisa menjadi bahan acuan untuk ESQA pikirkan ke depannya, ya.

Untuk tema Peach, ESQA Goddess Palette ini auranya nggak peach-peach amat sebenarnya. Warna peach-nya hanya dua saja, yaitu dari matte #1 dan satin #1. Warna matte #1 pun menurut saya lebih ke putih, karena tipis banget warna peach-nya. Sedangkan sisanya adalah warna-warna warm yang 'cocok' jika disandingkan dengan warna utama eyeshadow ini, yaitu peach.

Komposisi warnanya bagus, cuma kurang sensasi peach-nya saja kalau menurut saya. Soalnya malah lebih banyak earthy tone seperti cokelat, dan warm tone seperti merah. Jadinya vibe eyeshadow ini lebih seperti autumn (musim gugur, walaupun nggak ada warna hue/ungu) kalau menurut saya, kurang cocok dengan kata peach yang lebih mengacu pada vibe summer.

Wangi

Eyeshadow ini tidak memiliki aroma apapun.

Daya Tahan dan Performa

Sejujurnya setelah percobaan swatch di atas, saya nggak terlalu berharap banyak pada ESQA Goddess Eyeshadow Palette ini. But, we'll see.

Tips Pemakaian

Untuk warna-warna MATTE, mulailah dengan transisi di seluruh kelopak mata menggunakan blending brush. Lalu, tambahkan warna yang lebih gelap di sudut mata atau kreasikan sesuai keinginan. Kalau kamu ingin memperdalam lipatan mata, gunakan warna gelap di seluruh kelopak mata bagian atas. Untuk bagian bawah mata, gunakan pencil brush.

Untuk warna SATIN, gunakan dense packer eyeshadow brush. Atau, kamu bisa menggunakan jari kamu saja agar coverage-nya lebih maksimal pada kelopak mata. Untuk warna-warna PRESSED PEARL sebaiknya diaplikasikan menggunakan jari saja agar finishing metalik-nya lebih dapet.

Terakhir, untuk SHIMMER TOPPER, gunakanlah kuas eyeshadow flat untuk shimmer transparan alami sebagai topper eyeshadow. Atau, gunakan jari untuk menambahkan kesan 'pop' pada riasan matamu.

FYI, eyeshadow shimmer ESQA cukup sulit diambil menggunakan eyeshadow brush yang kering, makanya disarankan menggunakan jari saja. Kalau kamu suka pakai eyeshadow brush basah, semprotkan face mist atau setting spray ke brush sebelum menggunakan eyeshadow. Kalau kamu punya sponge brush juga boleh dicoba untuk mengaplikasikan shadow yang ber-glitter.

Hasil

Saya memadukan semua tekstur, yaitu matte, shimmer, pearl, dan satin. Nggak tahu saya yang nggak jago pakai eyeshadow atau memang pigmentasinya kurang, tapi hasilnya ya segini saja. Kalau dilihat langsung hasilnya terlihat cantik, sih. Minimalis-natural-shimmery gitu. Tapi, kalau di foto terlihat biasa banget, ya?

Shade yang kelihatan jelas banget adalah warna merah, peach (lebih ke oranye hasilnya), dan cokelat. Sisanya membayang, nggak terlalu pigmented. Sebenarnya ke-9 warna dalam palet ini rukun, ya, dalam artian cocok banget untuk dipadu-padankan. Sayangnya antar tiap warna terlalu mirip hasilnya, sehingga nggak kontras saat dipadukan.

Sisi positifnya, ini bisa jadi eyeshadow palette yang aman buat pemula. Warna-warnanya pun pasti terpakai semua mau untuk keperluan sehari-hari ataupun pergi ke acara khusus. Tapi, kayaknya kalau untuk menghadiri acara pada malam hari kurang bagus karena warnanya kurang nendang.

Kesimpulan

Ini adalah sisa ESQA Goddess Eyeshadow Palette setelah penggunaan kurang lebih 6 jam. Dalam kurun waktu itu saya beraktivitas ala kadarnya, bekerja di depan laptop, wudhu, nggak macem-macem pokoknya. Bisa dilihat kalau eyeshadow-nya masih ada, ya, nggak terlalu pudar. Jadi, staying power-nya oke, kekurangannya hanya pada pigmentasi saja.

Pros (+)

  • Packaging cantik.
  • Tray tiap eyeshadow besar-besar.
  • Ada cermin yang jumbo banget, puas ngaca, deh!
  • Multi fungsi. Eyeshadow yang shimmer bisa dipakai sebagai highlighter juga. Eyeshadow matte yang warna cokelat bisa jadi contour. Eyeshadow satin/matte warna peach bisa jadi blush on.
  • Bisa didapatkan di berbagai e-commerce maupun Sephora (Nggak banyak brand lokal yang masuk Sephora).
  • Ada label Cruelty Free, Vegan, dan Halal.
  • Untuk varian Peach ini, nuansanya cocok untuk daily wear maupun acara formal.
  • Kombinasi warna aman, pasti terpakai semua.

Cons (-)

  • Warnanya kurang pigmented, mungkin untuk varian ini saja atau penggunaannya memang harus bersamaan eyeshadow primer.
  • Nggak ada eyeshadow brush bawaan. Padahal kayaknya bisa diselipin sedikit di tray paling bawah, pasti lebih disukai daripada hanya palet eyeshadow saja.
  • Harganya lumayan mahal (Rp 245.000).
  • Overhyped.
  • Untuk varian Peach, kurang bagus untuk night look, hanya untuk day look saja.
  • Tekstur powdery, sehingga sedikit fallout terutama yang ada shimmer-nya. Tapi fallout-nya nggak ganggu, kok.
  • Setiap shade tidak diberi nama. Penjelasannya hanya hasil akhirnya saja, like yang ini matte, ini shimmer. Sepertinya akan lebih catchy lagi kalau setiap warna memiliki namanya masing-masing. Selain menambah nilai jual, beauty enthusiast pun jadi lebih mudah menjelaskannya pada orang lain.

Harga & Tempat Membeli

ESQA Goddess Eyeshadow Palette memiliki rentang waktu shelf life yang cukup lama, yaitu 2 tahun. It's a good deal, karena tray eye shadow-nya juga besar-besar, jadi pasti awet. Beberapa warna eye shadow yang shimmer bisa multi fungsi sebagai highlighter. Untuk warna gelap saya sering gunakan sebagai pengganti eyeliner, karena saya kurang mahir jika menggunakan eyeliner betulan.

Warna cokelat bisa kamu gunakan sebagai contour juga. Terus, warna coral atau peach bisa kamu pakai sebagai blush on, tapi mungkin mengaplikasikannya cukup sulit, paling pakai jari saja. Overall, ini adalah produk yang boleh dicoba. Kemasan elegan, warna-warna yang tersedia begitu cantik, cerminnya lebar.. Tapi, saya merasa cukup kecewa dengan pigmentasinya.

Apa kamu setuju dengan statement saya di atas? Atau kamu merasakan pengalaman yang berbeda dengan produk ini? Cerita-cerita, yuk, di kolom komentar!

Kategori:
Tag:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram