Pecinta Sepatu Vans, Yuk Ketahui Sejarah Sepatu Vans Ini!

Ditulis oleh Muhamad Dikdik

Siapa di sini yang tidak mengenal sepatu Vans? Penulis yakin ada banyak penggemar sepatu tersebut di sini. Sepatu yang sudah lahir sejak puluhan tahun silam itu sekarang masih bisa ditemukan di toko-toko, baik itu yang asli atau yang palsu.

Sepatu pilihan banyak anak remaja di berbagai belahan dunia ini sudah memiliki banyak model loh. Salah satu yang legendaris adalah sepatu Vans Authentic dan Vans Era yang terkenal di kalangan para skateboarder.

Di balik kepopulerannya yang mendunia ternyata ada kisah menarik di balik pendirian Vans. Perusahaan pembuat sepatu tersebut pernah mengalami masa kejayaan dan juga keterpurukan. Namun, berkat kepiawaian pemiliknya dalam mengelola perusahaan, sepatu Vans dapat bertahan hingga saat ini. Nah, bagi kamu pecinta sepatu Vans, sebaiknya kamu mengetahui sejarah singkat pembuatannya di bawah ini.

Sejarah Sepatu Vans

Sejarah Sepatu Vans

*

Saat usia 14 tahun, Paul Van Doren keluar dari sekolah karena dia merasa tidak menyukai bangku persekolahan. Dia sendiri sangat tertarik dengan balapan kuda hingga mendapat julukan 'Dutch the Clutch' di arena balapan.

Ibu Paul yang bernama Rena tidak suka melihat keadaan Paul yang pengangguran dan tidak bersekolah. Jadi, dia mencarikan sebuah pekerjaan untuk anaknya hingga bisa bekerja di sebuah pabrik sepatu yang bernama Randy.

Di sana Paul bekerja sebagai penyapu lantai dan juga pembuat sepatu. Saat usianya menginjak 34 tahun, perusahaan mengangkat Paul menjadi seorang Wakil Presiden Eksekutif. Pada saat itu, Randy menjadi salah satu pabrik sepatu terbesar di Amerika Serikat.

Karena kesuksesan Paul dalam mengelola perusahaan di Massachusetts, dia kemudian diperintahkan untuk menangani pabrik Randy lain di Gardenvale, California yang sedang mengalami permasalahan di mana pabrik tersebut kehilangan uang hampir satu juta dolar setiap bulannya.

Untuk membantu memulihkan keadaan pabrik itu, Paul dan saudaranya Jim memindahkan keluarga mereka untuk tinggal di Anaheim. Dan hanya dalam kurun waktu 8 bulan, Paul berhasil membuat pabrik Randy di Gardenvale berdiri kokoh kembali dan bahkan lebih baik daripada pabrik Randy di Massachusetts.

The Van Doren Rubber Company & Vans Authentic

The Van Doren Rubber Company

*

Setelah berhasil membawa pabrik sepatu Randy berjaya, Paul memutuskan untuk membuat brand sepatunya sendiri. Pada tanggal 16 Maret 1966, dia dan saudaranya Jim beserta kawan-kawannya yang bernama Gordon Lee dan Serge Delia membuka perusahaan yang bernama The Van Doren Rubber Company. Produk sepatu mereka dinamai Van Doren, namun selanjutnya dibuat simpel menjadi Vans.

Perusahaan yang beralamat di 704 East Broadway, Anaheim, California ini tergolong unik karena mereka memproduksi sepatu di tempat dan langsung menjualnya kepada masyarakat. Di pagi pertama pabrik buka, ada 12 pelanggan yang membeli sepatu yang dibuat di hari itu juga dan bisa diambil di sore harinya. Sepatu tersebut kini dikenal sebagai nama Vans 'Authentic'.

Di tahun selanjutnya, perusahaan membuka sebuah toko ritel baru hampir seminggu sekali. Saking pesatnya pertumbuhan toko ritel, Paul Van Doren mengembangkan sebuah pola di mana dia akan mengintai calon lokasi toko pada hari Senin, menandatangani kontrak pada hari Selasa, merenovasi pada hari Rabu, menambahkan rak pada hari Kamis, memajang produk pada hari Jumat, menyewa seorang manajer toko pada hari Sabtu, dan melatih staf pada hari Minggu.

Vans 'Era'

Vans Era

*

Di awal tahun 1970-an, sebuah permainan olahraga yang bernama skateboard tengah booming di California. Hal itu tentu saja dijadikan ladang pemasukan bagi perusahaan Paul Van Doren dengan mengeluarkan sepatu khusus bagi para pemain skateboard yang bernama Era.

Sepatu tersebut dirancang oleh dua skateboarder profesional yang bernama Tony Alva dan Stacy Peralta. Era datang dengan kerah yang empuk dan kombinasi warna yang berbeda (merah dan biru). Perusahaan juga menawarkan lebih banyak kombinasi warna dan pola pada produk sepatunya tersebut. Dan dalam waktu yang singkat, Vans telah menjadi sepatu pilihan para skateboarder di sana.

Pada tahun 1976, kepemilikan perusahaan dibagi sama rata kepada empat mitra utamanya. James Van Doren sendiri diberi kendali atas tujuan perusahaan, sedangkan adiknya ditugaskan untuk mengembangkan perusahaan. Dia terbantu oleh booming-nya olahraga baru di California, yaitu sepeda BMX. Pada saat itu, Vans menjadi sepatu pilihan para BMXer muda.

Vans Classic Slip-On

Vans Classic Slip-On

*

Pada tahun 1982, sepatu Vans Classic Slip-On menyita perhatian publik internasional saat dikenakan oleh aktor Sean Penn dalam film Fast Times at Ridgemont High. Hal tersebut telah membuat penjualan sepatu Vans meroket dan James Van Doren meningkatkan kapasitas produksinya. Dia memindahkan perusahaannya ke pabrik yang lebih luas di Orange, California. Pada tahun 1984, karyawan perusahaan meningkat lebih dari 1000 orang.

Meningkatnya popularitas sepatu Vans membuat perusahaan melakukan berbagai macam perjanjian lisensi. Van Doren juga mendorong perusahaan untuk mengembangkan sepatu olahraga khusus lainnya, seperti baseball, sepak bola, bola basket, gulat, tinju, dan skydiving.

Menyatakan Kebangkrutan

Paul Van Doren

*

Ketika sudah banyak perusahaan yang memindahkan pabrik mereka ke Asia yang memiliki biaya tenaga kerja lebih rendah serta regulasi lingkungan yang kurang ketat, Vans tetap berdedikasi untuk melakukan produksi di dalam negeri. Akan tetapi, hal ini ternyata membuat perusahaan harus berhadapan dengan biaya produksi yang tinggi yang membuat banyak pesaing yang menjual sepatu tiruan dengan harga murah.

Menanggapi permasalahan ini, Van Doren terpaksa menurunkan harga di bawah biaya produksi. Masalah tidak sampai di sini, pada tahun 1984 dinas imigrasi federal melakukan penggerebekan yang mengakibatkan penangkapan hampir 150 orang yang diduga sebagai pekerja ilegal.

Selama lebih dari 21 bulan, Van Doren telah kehilangan uang sekitar 3,6 juta dolar dengan total utang sebesar 12 juta dolar. Ketika bank perusahaan menuntut pembayaran dengan nota 6,7 juta dolar pada tahun 1984, perusahaan dipaksa untuk menyatakan kebangkrutan. Kondisi tersebut telah menuntut pengusiran James Van Doren.

Pada tahun 1986, Paul Van Doren kembali memimpin perusahaan dari kebangkrutan. Paul mengatakan kepada semua karyawannya bahwa mereka mungkin tidak akan mendapatkan kenaikan gaji selama tiga tahun. Mereka juga harus memangkas semua hal kecuali kualitas sepatu Vans.

Vans Dijual

VF Corporation

*

Pada tahun 1988, Paul Van Doren mengatakan bahwa dia sudah lelah mengawasi operasi perusahaan sehari-hari. Dia dan Gordon C Lee setuju untuk menjual perusahaan Vans ke sebuah firma perbankan McCown De Leeuw & Co. seharga US $ 74,4 juta. Di tahun selanjutnya, banyak pabrikan sepatu Vans palsu ditangkap oleh pejabat AS dan Meksiko dan diperintahkan untuk menghentikan produksi.

Pada tahun 2004, VF Corporation membeli Vans dengan harga sekitar 400 juta dolar dan perusahaan menjadikannya sebagai bagian dari bisnis outdoor and action sports. Sejak saat itu, Vans telah menjadi brand VF yang populer bersamaan dengan brand perusahaan lain yang membuat pakaian olahraga North Face.

Pada tahun 2008, perusahaan memperluas jangkauan ke negeri Tiongkok. Mereka membuka sekitar setengah lusin toko in-store di Department Store di Beijing dan Shanghai serta Vans Store di Shanghai. Selain itu, perusahaan juga memperluas bisnis e-commerce mereka. Hingga saat ini, brand sepatu Vans adalah salah satu yang populer di dunia.

Itulah sekilas tentang sejarah sepatu Vans yang perlu kamu ketahui. Jika kamu ingin mengetahui sejarah sepatu Vans lebih detail lagi, kamu bisa membaca lebih lanjut di sini dan di sini. Karena ini hanya ringkasan kecil, jadi penulis mohon maaf jika ada kejadian penting yang terlewatkan.

Jika kamu berencana untuk membeli sepatu Vans, kenali juga perbedaan antara produk aslinya dan produk palsu Vans. Sangat mudah untuk membedakannya, kamu hanya perlu membaca artikel Cara Membedakan Vans Asli atau Palsu ini.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram