Self-Affirmation Artinya Apa, Sih? Yuk, Pahami Bareng Kamini!

Pernah nggak, Kaminiers, mengucapkan "selamat pagi dunia, aku siap menjalani hari ini dengan bahagia". Nah, kata-kata tadi merupakan contoh kecil dari yang kita sebut self-affirmation. Tapi, sebenarnya apa sih self-affirmation itu? Apakah cuma soal ngomong hal-hal positif ke diri sendiri atau gimana?

Yul, Kaminiers, kita bahas lebih dalam lagi tentang self-affirmation dan kenapa praktik ini bisa jadi kuncu buat bangun kepercayaan diri dan kesehatan mental yang lebih baik.

Apa itu Self-Affirmation?

Sumber: Pedro Furyado / Pexels

Secara sederhana, self-affirmation adalah pernyataan positif yang kita ucapkan ke diri sendiri. Tujuannya apa sih? Untuk memperkuat rasa percaya diri, mengurangi stres, dan membantu kita lebih fokus pada hal-hal yang kita anggap penting dalam hidup ini.

Konsep ini bukan asal-asalan, lho! Dalam psikologi, self-affirmation masuk dalam teori yang menyatakan bahwa manusia ingin mempertahankan citra diri yang positif. Jadi, dengan mengingatkan diri tentang nilai-nilai atau kekuatan yang kita miliki, kita bisa lebih tahan banting dan siap untuk melewati berbagai tantangan hidup.

Kenapa Self-Affirmation itu Penting?

Sumber: Hazal Ak / Getty Images

Di era sekarang ini, tekanan itu bisa datang dari mana saja. Kaya jelangkung, datang tak dijemput dan pulang tak diantar. Kaminiers bisa dapat tekanan dari keluarga dengan ekspektasi mereka yang setinggi harapan bangsa, dari lingkungan pertemanan, pekerjaan, standar-standar aneh media sosial, hingga ekspektasi diri sendiri.

Nah, self-affirmation bisa digunakan untuk membuat pikiran dan hati kamu tetap waras. Ketika tidak ada orang yang memberikan perhatian dan apresiasi atas berbagai hal yang telah kamu lakukan, kenapa nggak diri kamu sendiri aja yang memberikan perhatian dan apresiasi tersebut. Rasanya tentu beda, tapi kalau rutin melakukan self-affirmation kamu bisa:

• Mengurangi rasa cemas dan overthinking
• Meningkatkan rasa percaya diri
• Menghadapi kegagalan dengan lebih tenang
• Lebih fokus ke tujuan hidup dan nilai diri sendiri

Self-affirmation bisa menjadi "reminder" bahwa kamu layak untuk dihargai, dicintai, dan punya potensi besar. Bahkan saat dunia terasa berat, tindakan ini setidaknya bisa membuat Kaminiers merasa bahagia dan memiliki energi baru.

Contoh Kalimat Self-Affirmation

Sumber: Familylifestyle / Getty Images

Mempraktekan self-affirmation itu nggak sulit, kok. Kalau Kaminiers bingung harus mulai dari mana? Ini beberapa contoh kalimat self-affirmation yang bisa Kaminiers ucapkan tiap hari:

• “Aku cukup, dan aku layak bahagia.”
• “Aku bisa menghadapi tantangan hari ini.”
• “Kesalahan bukan akhir dari segalanya.”
• “Aku berkembang setiap harinya, pelan tapi pasti.”
• “Aku memaafkan diri atas masa lalu.”

Kamu bisa pilih kalimat yang paling cocok dengan situasi kamu, atau bikin sendiri yang lebih personal. Intinya, yang penting kamu percaya sama kata-kata itu. Kalau bisa sih, jangan pakai kata-kata kasar untuk memberikan semangat pada diri sendiri karena kata-kata buruk itu nantinya seperti pisau yang bisa menusuk diri sendiri.

Apakah Self-Affirmation Cocok untuk Semua Orang?

Sumber: Milko / Getty Images Signature

Setiap orang punya pendekatan yang berbeda untuk menyemangati diri sendiri. Bagi sebagian orang, self-affirmation mungkin terasa cheesy atau nggak natural. Tapi bukan berarti nggak bisa dicoba, kan?

Tipsnya, mulai dari kalimat yang sederhana dan realistis. Kamu nggak harus langsung percaya 100%, tapi seiring waktu, kata-kata positif itu bisa tumbuh jadi kepercayaan diri yang nyata.

Sekarang Kaminiers sudah tahu, self-affirmation artinya bukan cuma kata-kata manis tanpa makna. Ia bisa jadi alat sederhana tapi powerful buat menjaga mental tetap sehat dan semangat tetap nyala.Jadi, jangan ragu bilang ke diri sendiri: “Aku berharga, dan aku pantas mendapatkan hal baik.” Karena kamu memang pantas. Kaminiers, semangat!