Azizah Salsha Resmi Lapor Polisi, Tegaskan Ingin Beri Efek Jera Pelaku Fitnah

Kamini.id – Kabar terbaru datang dari Azizah Salsha, putri Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade. Istri pesepak bola Timnas Indonesia, Pratama Arhan, itu resmi mendatangi Bareskrim Polri di Jakarta Selatan pada Selasa (12/8) untuk melaporkan kasus dugaan pencemaran nama baik yang menimpanya.
Baca juga: Azizah Salsha Laporkan Kakak YouTuber Bigmo, Ancaman Hukuman 4 Tahun Bui
Tidak sendiri, Azizah hadir didampingi kuasa hukumnya, Anandya Dipo Pratama. Ia terlihat mengenakan topi dan masker, memilih untuk menutupi wajahnya dari sorotan kamera media. Tanpa banyak bicara, Azizah langsung masuk ke ruang Bareskrim, sementara Dipo mengambil peran sebagai juru bicara.
“Buat laporan dulu ya,” ujar Dipo singkat, seperti dilansir dari Detik.
Setelah proses selesai, Azizah pun membenarkan bahwa dirinya telah membuat laporan resmi terhadap dua akun media sosial yang diduga melakukan fitnah. Langkah ini diambil bukan hanya untuk membela diri, tetapi juga memberi efek jera kepada pelaku.
“Kalau masalah memaafkan, pasti aku sudah memaafkan. Tapi untuk kali ini, aku pengin kasih efek jera saja. Karena sudah satu tahun terus-terusan kayak gini dan ternyata belum berhenti juga. Jadi, kali ini aku akan tetap lanjutin proses,” ungkap Azizah.
Fitnah yang dimaksud terkait tuduhan perselingkuhan dirinya dari sang suami, yang tentu saja membuat Azizah merasa sedih. Meski demikian, ia tetap berusaha tegar dan fokus menjalani hidup.
“Ya sedih pastinya, tapi ya jalanin saja hidup ini. Support saja,” tambahnya.
Kuasa hukum Azizah menjelaskan, laporan tersebut telah tercatat dengan nomor registrasi STTL/387/VIII/2025/BARESKRIM. Konten yang menjadi objek laporan berasal dari beberapa unggahan di TikTok dan YouTube yang dinilai telah melanggar Pasal 27 ayat A juncto Pasal 45 ayat 4 UU ITE, serta Pasal 310 dan 311 KUHP. Ancaman hukuman bagi pelaku bisa mencapai empat tahun penjara.
“Alhamdulillah, laporan berjalan lancar. Semoga ini jadi pelajaran bagi siapapun untuk lebih bijak bermedia sosial,” tutup Dipo.
Kasus ini kembali menjadi pengingat pentingnya menjaga etika digital. Di era media sosial yang serba cepat, satu unggahan keliru bisa berdampak besar pada kehidupan seseorang. Apa yang dialami Azizah menjadi bukti bahwa tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan maaf, terutama ketika reputasi dan nama baik dipertaruhkan.
