Logo Kamini

Dampak Fitur Live TikTok Mati, Pinkan Mambo: “Pegawai Aku Mau Dikasih Makan Apa?”

Ditulis oleh Kamini.id
Dampak Fitur Live TikTok Mati, Pinkan Mambo “Pegawai Aku Mau Dikasih Makan Apa”_

Kamini.id – Jagat maya kembali ramai usai fitur live di TikTok mendadak hilang dan tak bisa digunakan. Peristiwa ini terjadi berbarengan dengan memanasnya demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia.

Publik pun mulai bertanya-tanya, apakah fitur tersebut sengaja dibatasi agar aksi unjuk rasa tidak terekam langsung oleh masyarakat.

Namun, efek dari hilangnya fitur ini ternyata bukan hanya soal dokumentasi demo. Banyak pedagang online yang ikut terdampak karena TikTok live selama ini menjadi salah satu kanal utama untuk berjualan, salah satunya Pinkan Mambo.

Mantan personel duo Ratu itu kini memang tengah sibuk mengembangkan bisnis kuliner, mulai dari donat hingga katering. Biasanya, ia memanfaatkan live streaming di TikTok untuk menjajakan dagangannya. Sayangnya, semua mendadak terhenti karena fitur tersebut tidak bisa diakses.

“Karena TikTok-nya ini mati aja. Jadi biasanya nyanyi di TikTok, ribuan-ribuan yang nonton,” ungkap Pinkan Mambo dalam sebuah program televisi, Selasa (2/9).

Pinkan menambahkan bahwa perbedaan audiens antara TikTok dan Instagram sangat terasa. Jika di TikTok ia bisa disaksikan ribuan orang, di Instagram jumlah penontonnya hanya berkisar ratusan. Hal ini jelas berpengaruh pada pendapatannya.

“Di Instagram cuma 100 orang yang nonton. Jadi tolonglah Indonesia dibuka TikTok-nya karena kita nggak bisa cari uang,” lanjutnya.

Tak hanya dirinya, Pinkan juga khawatir soal nasib karyawannya yang menggantungkan hidup dari bisnis tersebut. Meski begitu, ia masih bersyukur lantaran bisa sedikit tertolong lewat pesanan yang masuk dari Instagram.

“Pegawai aku mau kasih makan apa? Tapi Alhamdulillah sih aku ada aja rezekinya lewat IG itu ada yang mesan gitu. Makanya aku ketolong IG,” kata pelantun Kekasih yang Tak Dianggap itu.

Pinkan juga mengaku sudah menyiapkan bisnisnya dengan cukup serius. Ia bahkan menyewa gudang khusus untuk produksi donat, meski biayanya cukup besar. Karena itu, hilangnya fitur live TikTok jelas membuatnya merugi.

“Minus, soalnya aku kan gudang donatnya itu mahal gitu. Tapi kenapa aku ambil gudang itu mahal? Karena usahaku kan ada 20 nantinya. Aku kan bikin baju juga, bikin tas kayak gitu,” jelasnya.

Walaupun menghadapi tantangan, Pinkan tetap berusaha positif. Ia bersyukur donat produksinya masih diminati meski tidak seramai ketika ia bisa mempromosikan lewat TikTok.

“Donat ramai. Tapi nggak seramai viral ya, kayak sehari 20 sih. Alhamdulillah aja, masih ada pembelinya,” pungkasnya.

Hilangnya fitur live TikTok ini jadi bukti nyata betapa besar pengaruh media sosial terhadap roda bisnis masyarakat, terutama UMKM. Bagi Pinkan Mambo, cobaan ini justru jadi pengingat bahwa fleksibilitas dan adaptasi adalah kunci agar bisnis tetap bisa bertahan.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram