Logo Kamini

Fedi Nuril Kritik Menag: Guru Mulia Tapi Tetap Butuh Gaji Layak

Ditulis oleh Kamini.id
Fedi Nuril Kritik Menag Guru Mulia Tapi Tetap Butuh Gaji Layak_

Kamini.id - Pernyataan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, soal profesi guru belakangan bikin heboh dunia maya. Pasalnya, ia menyebut bahwa guru seharusnya tidak menjadikan profesinya sebagai ladang mencari uang, melainkan sebagai pengabdian yang mulia. Ucapan itu langsung menuai kritik, termasuk dari aktor Fedi Nuril yang dikenal vokal dalam isu sosial.

Melalui akun X miliknya, Fedi mengaku kecewa sekaligus pesimis dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pendidik.

“Kalau seorang Menteri saja sudah bilang, ‘kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedagang saja,’ gue merasa kemungkinan rezim ini kasih gaji layak ke guru sangat kecil,” tulisnya.

Menurut Fedi, profesi guru memang mulia, tapi itu bukan berarti mereka tidak pantas mendapatkan penghidupan yang layak.

“Tujuan mulia bukan berarti nggak pantas dapat gaji yang layak,” tegasnya.

Ucapan Menag sendiri sebenarnya disampaikan saat membuka acara Pendidikan Profesi Guru (PPG). Dalam pidatonya, ia membandingkan guru dengan pedagang, di mana pedagang memang mencari keuntungan finansial, sementara guru diharapkan lebih berorientasi pada pengabdian. Namun, pernyataan ini malah dianggap merendahkan jerih payah para pendidik.

Melihat kontroversi yang muncul, Nasaruddin akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Ia mengakui kata-katanya bisa menyinggung perasaan banyak guru di Indonesia.

“Saya sadar ucapan saya menimbulkan tafsir kurang tepat. Untuk itu saya memohon maaf sebesar-besarnya,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Meski begitu, perdebatan mengenai kesejahteraan guru kembali mengemuka. Pasalnya, realitas di lapangan memang menunjukkan banyak guru di Indonesia masih berjuang dengan penghasilan minim. Isu ini pun semakin relevan karena profesi guru punya peran vital dalam membentuk masa depan generasi bangsa.

Nah, Kaminiers, bagaimana menurut kalian? Apakah profesi mulia memang harus mengorbankan kesejahteraan? Atau justru saatnya kita mendesak pemerintah agar lebih serius memperhatikan kondisi guru di tanah air?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram