Kisah Yurike Sanger, Istri Ketujuh Soekarno yang Tutup Usia di Amerika Serikat

Kamini.id - Kabar duka menyelimuti dunia sejarah dan keluarga besar Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Sang istri ketujuh, Yurike Sanger, meninggal dunia di usia 80 tahun pada Rabu (17/9) di Amerika Serikat. Ia mengembuskan napas terakhir di San Gorgonio Memorial Hospital, California, setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara.
Yurike Sanger dikenal sebagai sosok sederhana yang sempat menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup Soekarno. Ia menikah dengan Bung Karno pada tahun 1964, setelah satu tahun berkenalan. Pernikahan itu dilakukan secara diam-diam dan sempat menjadi sorotan karena Yurike yang awalnya beragama Kristen memutuskan menjadi mualaf demi menikah dengan orang nomor satu di Indonesia saat itu.
Sayangnya, rumah tangga keduanya tidak berlangsung lama. Situasi politik Indonesia yang memanas akibat Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) membuat Soekarno tertekan. Bung Karno yang kala itu dimakzulkan secara de facto dan dijadikan tahanan rumah, akhirnya menceraikan Yurike pada 1968 agar ia tidak ikut menanggung kesusahan.
Setelah bercerai, Yurike melanjutkan hidupnya bersama Subekti Didi, seorang duda dengan dua anak. Dari pernikahan tersebut, ia kemudian pindah dan menetap di Amerika Serikat. Meski sempat memeluk Islam, Yurike akhirnya kembali ke keyakinan lamanya, yakni Kristen, setelah hidup di Negeri Paman Sam.
Sejak saat itu, nama Yurike Sanger jarang terdengar di publik. Ia menjalani kehidupan sederhana di Amerika hingga akhirnya berpulang akibat kanker payudara. Kabar wafatnya membawa duka mendalam, mengingat ia adalah salah satu bagian dari sejarah perjalanan pribadi Bung Karno.
