Pernah Diremehkan Soal Pendidikan, Agnez Mo Balik Sindir Anggota DPR

Kamini.id – Kritik tajam kembali dilayangkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Kali ini datang dari penyanyi internasional asal Indonesia, Agnez Mo, yang ikut bersuara terkait isu politik dan gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah.
Lewat kanal WhatsApp resminya, Agnez Mo menyoroti kualitas komunikasi publik dan empati para anggota dewan yang dinilainya masih jauh dari kata layak. Ia menyebut bahwa akar dari permasalahan yang kerap muncul belakangan ini berawal dari rendahnya EQ (Emotional Quotient) para wakil rakyat.
“Semua berawal dari EQ yang rendah, cara bicara publik yang memecah belah dan merendahkan, serta tidak adanya empati,” tulis Agnez Mo, dikutip Rabu (3/9).
Menurutnya, hal paling dasar yang seharusnya bisa dimiliki seorang pejabat publik adalah kemampuan berbicara secara santun di depan masyarakat. Agnez menegaskan bahwa komunikasi seharusnya mengarah pada pencarian solusi, bukan justru memperlebar jurang perbedaan.
“Hal paling minimal yang bisa saya harapkan dari seorang anggota DPR adalah kemampuan berbicara di depan publik yang layak, yang tidak memecah belah, tapi justru mencari solusi untuk semua pihak dan bukan cuma untuk kepentingan dirinya sendiri,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut ramai diperbincangkan lantaran mewakili keresahan banyak masyarakat. Belakangan, aksi demonstrasi besar memang marak terjadi di Indonesia sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah dan DPR yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
Tak hanya soal empati, Agnez Mo juga membagikan pengalamannya saat diremehkan salah satu anggota DPR terkait pendidikan. Ia menuturkan pernah menghadapi sikap merendahkan ketika seorang wakil rakyat mengatakan bahwa orang yang belum menempuh pendidikan S3 (PhD) tidak layak berbicara soal isu tertentu.
“But well... udah mengalami itu sendiri sih beberapa bulan lalu, ketika ada salah satu anggota DPR yang dengan enteng bilang kalau belum S3 (PhD), ya nggak usah ngomong soal isu ini... karena mungkin menurut dia semua orang lain terlalu bodoh,” ungkap Agnez Mo.
Bagi Agnez, logika berpikir yang merendahkan seperti itu sudah cukup untuk mencerminkan kualitas pejabat bersangkutan. Ia menegaskan bahwa sikap arogan justru makin menjauhkan para wakil rakyat dari masyarakat yang mereka wakili.
“Logika model begitu udah cukup menunjukkan semuanya,” pungkasnya.
Kritik pedas dari pelantun Matahariku ini pun menambah daftar panjang suara publik yang menuntut DPR untuk berbenah. Dengan sorotan dari figur publik sekelas Agnez Mo, isu mengenai kualitas komunikasi dan empati wakil rakyat diperkirakan akan semakin jadi perhatian masyarakat luas.
