Logo Kamini

“Working is a Privilege” — Grace Tahir Ceritakan Inspirasi Kerja dari Sang Nenek

Ditulis oleh Kamini.id
“Working is a Privilege” — Grace Tahir Ceritakan Inspirasi Kerja dari Sang Nenek_

Kamini.id – Nama Grace Tahir belakangan ikut jadi sorotan publik setelah membahas soal “pewaris” dan “perintis” yang ramai di media sosial. Putri konglomerat Rosy Riady dan Dato Sri Tahir ini justru punya pandangan unik soal kerja keras, meskipun dirinya sudah hidup berkecukupan sejak lahir.

Dalam perbincangan bersama Maudy Ayunda di kanal YouTube, Grace bercerita bahwa semangatnya untuk terus bekerja datang dari sang nenek. Perempuan yang menjadi panutan dalam keluarganya itu tetap bekerja hingga usia 90 tahun.

"Sebenarnya ini dari almarhum nenek saya. Dia bekerja sampai 90-an dan baru meninggal belum lama ini. Dia bilang, 'Working is a privilege'," ungkap Grace.

Menurut Grace, bekerja bukan semata soal gaji atau keuntungan materi. Ada banyak hal berharga yang bisa diperoleh, mulai dari produktivitas, kreativitas, hingga kesempatan membantu orang lain.

"Kalau saya masih muda tapi malas kerja, rasanya sayang. Bagi saya, pekerjaan itu cara untuk tetap produktif dan kreatif, sekaligus memberikan kontribusi untuk orang lain," tambahnya.

Tidak Ada Kata Pensiun

Kebiasaan bekerja sampai usia lanjut ternyata sudah jadi budaya di keluarga besar Grace Tahir. Selama masih diberi kesehatan dan kemampuan, mereka memilih untuk tetap berkarya dan tidak mengenal istilah pensiun.

"Selama Tuhan masih memberikan kesempatan dan kemampuan untuk bekerja, rasanya sayang kalau waktu itu tidak dimanfaatkan," ujarnya.

Bagi Grace, pekerjaan adalah bentuk rasa syukur dan cara untuk membuka peluang bagi orang lain. Hal ini pula yang mendorongnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung tim yang bekerja bersamanya.

Menurunkan Nilai ke Generasi Berikutnya

Sebagai seorang ibu, Grace berusaha menanamkan nilai kerja keras ini kepada ketiga anak perempuannya. Meski mereka terlahir di keluarga kaya, Grace ingin anak-anaknya tetap memiliki sikap produktif dan tidak bergantung pada kekayaan keluarga.

Baginya, privilege hanyalah modal awal. Yang terpenting adalah bagaimana seseorang memanfaatkannya untuk berkembang dan memberi dampak positif bagi orang lain.

Dengan filosofi “Working is a privilege”, Grace Tahir membuktikan bahwa semangat kerja tidak bergantung pada kondisi finansial. Justru, rasa syukur dan keinginan untuk terus berkarya adalah motivasi terbesar untuk tetap bergerak maju.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram