Logo Kamini

6 Cara Menghadapi Orang yang Egois: Tetap Tenang dan Terhindar Dari Drama Berlebihan!

Ditulis oleh Suci Maharani R
6 Cara Menghadapi Orang yang Egois Tetap Tenang dan Terhindar Dari Drama Berlebihan!_Sumber: Sergio Rodrigues de Paz / Studio UK

Kaminiers, apakah kamu punya kenalan atau orang terdekat yang tiap kali bertemu selalu sibuk menceritakan dirinya sendiri? Hmm.. bisa jadi kamu sedang berhadapan dengan orang yang egois. Orang-orang yang hanya ingin didengarkan tapi tidak mau mendengarkan, ini yang sering bikin kita naik darah. 

Ngikutin ego mereka itu benar-benar menguras emosi dan tenaga, tapi tenang ada banyak cara bijak untuk menghadapi mereka. Kamu nggak perlu ikut berdrama, cukup ikutin cara-cara yang akan Kamini spill di bawah ini. Yuk, lanjut baca artikel ini sampai akhir!

1. Tetap Tenang dan Jangan Terpancing Emosi

Berhadapan dengan orang yang egois itu kunci utamanya adalah kesabaran. Jadi, Kaminiers jangan sampai ikut naik darah dan emosi. Pasalnya, orang egois cenderung ingin “menang sendiri” dan ini yang sering bikin lawan bicaranya terpancing emosi. 

Saat kamu tetap tenang, maka situasi dapat dikendalikan dengan baik. Jadi, sebelum marah-marah kamu bisa tarik napas dulu, dengarkan dengan seksama, dan pilih kata-kata yang baik. 

2. Batasi Interaksi Jika Perlu

Kalau menghadapi mereka bikin kamu stres, nggak ada salahnya kok untuk mengatur jarak. Kamu nggak wajib ada untuk dia terus-menerus melayani keinginannya, apalagi kalau hal ini mengganggu kenyamanan pribadi. 

Batasi komunikasi kamu dan dia. Jika memang harus ketemu, Kaminiers bisa pilih topik perbincangan yang aman agar suasana tetap terkendali. Gak ada salahnya untuk kamu mengambil waktu sendiri, tanpa keegoisan dia. 

3. Gunakan Bahasa yang Tegas tapi Tetap Sopan

Saat ingin mengungkapkan sesuatu, ada baiknya kamu memilih kalimat atau kata-kata yang tegas. Kenapa? Supaya dia sadar, bahwa hal kecil dan sepele yang kerap dilakukannya telah mengganggu kenyamanan orang lain. Dalam catatan, perkataan ini harus tetap sopan dan santun. 

Misalnya, “Aku ngerti pendapat kamu, tapi aku juga punya pandangan sendiri.” Dengan cara ini, kamu tetap menunjukkan batas tanpa menyinggung mereka. Ingat, tegas bukan berarti galak, tapi tahu kapan harus berkata “cukup”.

4. Pahami Motif di Balik Sikapnya

Kadang, sifat egois itu muncul karena rasa tidak aman atau takut kehilangan kendali. Maka dari itu, sebagai orang terdekat Kaminiers diharapkan bisa lebih peka. Kamu pasti tahu alasan dibalik perubahan sikapnya, dan dengan begitu tanggapan yang keluar akan lebih terkontrol dan bukan emosional. 

Sedikit catatan, empati yang diharapkan ini bukan berarti kamu harus memaklumi perilaku atau kesalahannya. Sebaliknya, empati ini bertujuan supaya kamu bisa membantu mereka keluar dari masa-masa emosional yang merugikan. 

5. Jangan Terlalu Berusaha Membuat Mereka Paham

Kaminiers, kamu pasti udah nggak aneh dan heran lagi dengan sifat keras kepalanya orang-orang yang egois ini. Mau ngoceh sampai berbusa pun, kalau mereka nggak mau dengerin apa yang kita bicarakan, semuanya percuma. 

Maka dari itu, daripada menghabiskan waktu untuk membuat merek paham, mending isi waktu ini untuk kamu fokus pada diri sendiri. Kamu hanya perlu kasih tau dia satu atau dua kali saja, sisanya biarkan dia yang memilih dan menerima konsekuensinya. 

6. Tegakkan Batasan yang Sehat

Kalau dia sudah melewati batas, misalnya berusaha mengatur hidup dan meremehkan keputusanmu, maka ini adalah tanda untuk kamu menegakkan batasan. Keegoisan tidak boleh mengganggu kehidupan kamu dan sebaliknya. Maka dari itu, Kaminiers bisa langsung mengutarakan batasan yang jelas, namun katakan dengan tenang. 

Katakan dengan lembut dan tenang, “Aku nyaman kalau kita saling menghargai keputusan masing-masing.” Ini cara halus tapi efektif buat ngasih tahu bahwa kamu nggak bisa diperlakukan seenaknya.

Alright, itulah beberapa cara menghadapi orang yang egois tanpa harus stres sendiri. Ingat, kamu nggak bisa mengubah orang lain sepenuhnya, tapi kamu bisa mengatur bagaimana cara kamu bereaksi terhadap mereka.

Jadi, kalau nanti ketemu orang yang selalu maunya menang sendiri, cukup tersenyum dan tetap tenang. Karena orang yang benar-benar kuat bukan yang paling keras suaranya, tapi yang tetap damai di tengah kekacauan. 

Terima kasih, sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Suci-Maharani
Saya mulai menulis sejak saya kuliah di jurusan ilmu komunikasi – jurnalistik. Kegemaran saya pada beauty makeup dan fashion membuat saya sering menjadi fashion dan makeup advisor untuk keluarga dan sahabat saya. Sehingga saya tertarik untuk membagikan tips dan trik yang saya ketahui melalui tulisan.
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram