10 Cara Mudah dan Efektif Saat Menghadapi Orang yang Egois

Ditulis oleh Aditya Putra

Kita harus hidup di dunia ini berdampingan dengan milyaran manusia lainnya. Semuanya berbeda-beda karakter, nggak selamanya baik, nggak selamanya buruk. Lalu, kita juga tidak bisa memilih manusia-manusia macam apakah yang akan kita temui.

Waktu kita bertemu dan berkenalan dengan seseorang, semuanya selalu jadi kejutan, dia yang begini, dia yang begitu. Kadang, kita menyukai seseorang, lain waktu kita benci sama seseorang karena dia punya karakter yang agak layak dibenci.

Ada satu karakter seseorang yang jadi musuh bersama semua orang, yakni orang yang egois. Kita semua benci sama orang yang egois. Bahkan, orang egois itu sendiri nggak akan suka sama orang egois lainnya.

Mungkin kita bisa memilih untuk menghindari orang-orang yang egois, tetapi lebih sering lagi kita nggak bisa memilih. Kita harus menerima kehadiran dia dengan segala keegoisan yang dia punya, entah itu teman kuliah, teman kerja, bahkan keluarga sendiri. Dia bikin kita bertanya-tanya:

'Ini orang egois diajarin siapa sih?'
'Dia tahu nggak sih kalau manusia itu mahluk sosial?'
'Oh Tuhan apakah menjadi egois adalah cita-citanya?'

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu muncul yang mungkin menjadi racun untuk diri kita sendiri. Kalau kita nggak bisa menghindari orang seperti itu, minimal kita bisa mempelajari cara untuk menghadapi orang seperti itu. Nggak mungkin juga kalau kita terus-terusan menghindar, atau malah mencoret dia dalam daftar hubungan kita.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan ketika menghadapi orang egois. Kita bisa melakukan hal-hal ini demi kebaikan kita sendiri, bukan demi mengubah orang itu. Percayalah, egoisnya dia bukan salah kamu.

10 Cara Menghadapi Orang Egois

1. Sadar Diri

*

Sebelum berhadapan dengan dia, kita harus sadar diri. Dalam arti, kita harus sadar kalau yang akan kita hadapi adalah orang egois. Dengan begitu, kita bisa menahan ekspektasi dan itu bagus untuk suasana hati sendiri.

Dengan sadar kalau dia adalah orang egois, kita jadi tidak berharap terlalu tinggi. Ketika dia bertindak sebagaimana orang egois pada umumnya, kita tidak kaget. Lagipula, agak salah menaruh harapan terlalu tinggi kepada orang egois. Di mata dia, kita nggak akan pernah lebih penting dari dirinya sendiri.

2. Memilih Waktu

*

Kita nggak selamanya bisa menghindari orang egois. Minimal, kita bisa memilih untuk berhadapan dengan dia waktu suasana hati lagi baik. Kalau seandainya suasana hati lagi buruk, sebaiknya kita nggak perlu menghadapi dia.

Keegoisan dia nggak akan memperbaiki suasana hati yang buruk. Jadi, sebisa mungkin pilihlah waktu tertentu kalau kamu akan menghadapi orang yang egois. Jangan biarkan keegoisan dia memperburuk harimu.

3. Bicara Seperlunya

*

Ingat, orang egois tidak akan bisa menerima pendapat kita, mau sebaik dan sebenar apapun yang kita bicarakan. Jadi, akan jauh lebih bijaksana kalau kita bicara seperlunya saja. Memulai perdebatan untuk yang nggak penting hanya akan menghasilkan kesia-siaan.

Kalau tiba waktunya kamu perlu berbicara dengan dia, sampaikan itu tanpa berharap terlalu tinggi. Kamu cuma menyampaikan apa yang perlu disampaikan. Masalah dia akan menerimanya atau tidak, itu jadi urusan dia. Kamu cuma melakukan tugasmu, selesai sampai di sana.

4. Mengurangi Keterlibatan Dia

*

Mungkin ini nggak akan selalu bisa dilakukan, tetapi jika kamu bisa melakukan ini maka lakukanlah. Cukuplah dia terlibat untuk hal-hal yang nggak bisa kamu tawar, seperti, tugas kelompok, perjalanan bisnis, dan hal-hal yang ada di luar kendali kamu.

Jangan libatkan dia untuk hal-hal yang kurang penting, seperti meminta pendapat dia tentang pilihan yang harus kamu ambil, bercerita kepada dia tentang masalah kamu, dan hal sejenis lainnya. Kamu akan kecewa sendiri kalau berharap dia akan benar-benar peduli sama kamu.

5. Jangan Berusaha Terlalu Keras untuk Mengubah

*

Dia sudah seperti itu jauh hari sebelum kamu mengenal dia. Kamu tidak tahu apa yang membuat dia seperti itu, atau dia memang seperti itu sejak lahir. Jadi, ketika menghadapi dia, kamu nggak punya tanggung jawab apapun untuk mengubah dia jadi orang yang lebih baik.

Ini penting untuk diketahui karena seringkali kita ini ingin jadi pahlawan. Kita berpikir, untuk bisa mengubah sikap seseorang. Kalau pun kamu ingin dia berubah, biarkan dia berubah dengan sendirinya. Jangan membuang energi terlalu banyak untuk mengubah orang yang nggak mau berubah.

6. Menyiapkan Hati

*

Sikap dia yang egois itu, bukan kamu yang mengendalikan. Tetapi perasaan kamu, kamulah yang bisa mengendalikan. Sebelum kamu menghadapi dia, sebaiknya kamu menyiapkan hati terlebih dulu.

Kamu harus mengukur batas-batas yang bisa kamu terima. Jangan sampai makan hati terlalu banyak karena menghadapi dia. Beri dia batas, dan ketika dia melewati batas itu kamu bisa memilih pergi. Menyudahi percakapan, membuat alasan untuk tidak berlama-lama dengan dia, dan siasat lainnya. Ini nggak salah kok, kita cuma manusia biasa yang nggak selamanya menerima.

7. Dengarkan Lebih Banyak

*

Kalau seandainya kamu cukup kuat untuk menghadapi dia, coba untuk mendengarkan dia lebih banyak. Dengan begitu, kamu bisa mengenal dia dari sisi yang lain. Kamu nggak ingat dia sebagai orang yang egois saja, karena pasti dia juga punya sifat lain yang mungkin kamu sukai.

Mendengar adalah usaha awal untuk memahami. Ini untuk kebaikan kamu juga, supaya kamu bisa mengingat dia dengan kesan yang baik. Bisa jadi dia memang egois, tetapi selain egois dia juga pekerja keras. Dengan begitu, akan lebih mudah buat kamu saat menghadapi dia.

8. Memberi Tahu

*

Ini cuma bisa dilakukan kalau kamu sudah cukup kenal sama dia. Kalau kamu belum kenal cukup dekat, kamu nggak perlu melakukan ini. Kecuali kalau kamu adalah orang yang nekat. Kadang, dia jadi seperti itu karena nggak ada yang berani memberi tahu.

Kalau kamu punya keberanian, kamu boleh memberi tahu dia. Cari cara terbaik untuk memberi tahu kalau dia itu egois. Bukan dengan cara-cara yang kasar, carilah cara yang halus tetapi tegas. Namun, kamu harus tetap ingat kalau ada kemungkinan dia nggak akan menyukai itu.

9. Membuat Obrolan Ringan

*

Di waktu-waktu tertentu, coba ajak dia untuk mengobrol dengan topik yang ringan. Topik yang nggak perlu melibatkan ego di dalamnya. Hal-hal receh yang nggak perlu perdebatan serius.

Kamu bisa ngobrol soal kopi kesukaan dia, tempat makan yang sering dia kunjungi, atau tujuan liburan impian dia. Dengan begitu, dia akan terbiasa untuk mengobrol dengan kamu tanpa harus membawa serta egonya. Jadi, ketika waktunya kamu dan dia mengobrol serius, dia akan memperlakukan kamu secara khusus, karena dia sudah terbiasa dengan itu.

10. Menyentuh Hatinya

*

Dalam diri seseorang, ego bisa jadi monster yang sangat perkasa. Namun, bukan berarti nggak mungkin dikalahkan. Ego masih mungkin dikalahkan kalau kamu bisa menyentuh hatinya, karena orang paling egois sekalipun, masih punya hati.

Tentu saja kamu nggak bisa begitu saja melakukan ini. Kamu juga tidak bisa melakukan ini ke semua orang egois dan kamu nggak perlu melakukan itu. Cukup lakukan ini kalau orang egois itu penting untuk kamu. Tetap ingat, kalau menyentuh hatinya sulit untuk dilakukan dan tidak bisa langsung kamu lakukan tanpa pendekatan lebih dulu.

Itu beberapa cara yang bisa kamu pilih untuk menghadapi orang egois. Kamu punya cara lain yang belum tertulis? Silakan tuliskan di kolom komentar, bisa jadi itu penting dan berguna untuk siapapun yang membaca.

Terakhir, kita harus ingat kalau orang egois juga manusia. Meskipun susah ada kemungkinan dia akan berubah. Cara-cara di atas bisa kamu coba kalau kamu harus berhadapan dengan dia atau kalau kamu nggak bisa menghindari dia. Tapi, kalau kamu sedang dibenci oleh orang lain, coba hadapi dengan Cara Menghadapi Orang yang Membenci Kita ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram