Logo Kamini

10 Skill Bertahan Hidup yang Harus Dikuasai, Biar Kamu Siap Hadapi Situasi Tak Terduga

Ditulis oleh Suci Maharani R

Apa kabar, Kaminiers? Pernah nggak kamu kepikiran, "Gimana ya kalau tiba-tiba ada situasi darurat yang melumpuhkan teknologi?" Misalnya terjebak di sebuah pulau, hutan, atau bencana alam yang membuat listrik mati total, dan percayalah situasi seperti ini mungkin banget untuk terjadi.

Nah, yang bisa jadi penyelamat kamu bukan lagi kamera HP, no viral no justice, atau followers di medsos, tapi skill bertahan hidup yang harus dikuasai semua orang.

Tapi tenang, dalam artikel ini Kamini akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam 10 survival skill yang nggak cuma keren, tapi juga bermanfaat banget. Yuk, baca sampai habis!

1. Membuat Api Tanpa Korek atau Gas

1. Membuat Api Tanpa Korek atau Gas_Sumber: Seahorse Photo in BKK

Ada alasan kenapa membuat api tanpa korek atau gas menjadi skill dasar dan penting dalam kondisi survival. Ternyata, membuat api itu ada banyak banget manfaatnya seperti untuk menghangatkan tubuh di malam hari, memasak makanan, mengusir binatang liar, hingga membuat isyarat pertolongan (sinyal asap).

Cara membuat api klasik:

Di hutan, di tengah-tengah pulau antah berantah, atau bahkan berada di kota saat terjadi bencana alam, kayaknya agak sulit untuk menemukan korek api. Cara mudahnya, Kaminiers bisa mencoba teknik "fire plough" atau menggesekkan dua batang kayu untuk menghasilkan api.

Cara lainnya, kamu bisa mencoba "flint & steel" menggunakan batu kuarsa dan baja. Cara terakhir, ambil kaca pembesar dan memanfaatkan sinar matahari untuk membuat api di kertas atau tanaman gambut.

Tips:

Saat beraktivitas outdoor, kamu bisa menyiapkan firestarter kit, seperti magnesium stick atau waterproof matches. Barang kecil ini bisa bermanfaat banget dalam kondisi emergency.

2. Menemukan dan Menyaring Air Bersih

2. Menemukan dan Menyaring Air Bersih_Sumber: Vlada Karpovich / Corelens

Air = nyawa. Kita bisa menahan lapar 2-3 hari, tapi menahan haus 1-2 hari akan membuat tubuh dehidrasi parah. Apalagi di alam bebas atau kondisi darurat, kamu wajib tahu cara untuk menemukan air.

  • Menemukan sumber air (sungai kecil, embun pagi, air hujan)
  • Menyaring air agar layak minum

Metode penyaringan sederhana saat darurat:

Gunakan botol bekas, isi dengan lapisan pasir, arang kayu, dan kain untuk menyaring kotoran. Setelah itu, rebus airnya minimal 5-10 menit agar bakterinya mati.

3. Basic Pertolongan Pertama (P3K)

3. Basic Pertolongan Pertama (P3K)_Sumber: Vitalii Petrushenko / Getty Images

Satu lagi yang nggak kalah penting, menyiapkan kotak pertolongan pertama (P3K), dan ini bukan tugas tim medis saja, lho. Dalam kondisi darurat, kemampuan ini bisa menyelamatkan nyawa orang lain atau dirimu sendiri. Apalagi untuk luka-luka luar, kotak ini akan sangat membantu.

Skill yang wajib kamu kuasai:

  • Membersihkan dan membalut luka terbuka
  • Menghentikan pendarahan
  • Mengobati luka bakar ringan
  • Melakukan CPR (resusitasi jantung-paru)

Rekomendasi

Nggak semua orang bisa melakukan CPR dan tahu cara melakukan pertolongan pertama, tapi ada banyak juga kok pelatihan basic life support (BLS) yang bisa kamu ikuti. Bisa coba dengan ikut komunitas survival, pelatihan basarnas, P3K dari PMI, dan banyak lagi pelatihan kesehatan yang gratis.

4. Navigasi Tanpa GPS

4. Navigasi Tanpa GPS_Sumber: masisuke / Getty Images

Jujurly, Kamini masih kesulitan untuk menggunakan kompas di telepon genggam. Kebayang dong, gimana susahnya aku kalau tiba-tiba batre hp habis atau sinyal hilang. Sejak saat itu, terpikir untuk belajar skill navigasi manual untuk bertahan hidup di alam liar.

Jangan dianggap remeh, pasalnya ada banyak banget manfaat dari belajar navigasi manual seperti menentukan arah dengan matahari (Timur Barat). Lalu, Kaminiers juga bisa menentukan arah utara menggunakan jam tangan analog atau membaca arah angin dan bentuk vegetasi.

Tips survival:

  • Ingat, lumut itu sering tumbuh dari sisi utara pohon karena area tersebut memang lebih lembap
  • Rasi bintang orion dan polaris dapat membantu menentukan arah di malam hari

5. Membangun Tempat Berteduh (Shelter)

5. Membangun Tempat Berteduh (Shelter)_Sumber: NATASHA LOIS / Pexels

Bagaimana pun manusia itu membutuhkan tempat berteduh, entah itu untuk menghindari panas, hujan, binatang liar, hingga rasa lelah dan stres.

Di media sosial kita sering melihat beberapa orang membagikan video mereka saat membuat shelter atau tempat berteduh sederhana saat berada di alam liar.

Nah, kamu bisa melihat peralatan dan teknik apa yang digunakan untuk membuat tempat berteduh, biasanya lean-to shelter (bertumpu pada satu sisi) atau a-frame shelter (dua sisi simetris).

Bahan darurat yang bisa digunakan:

  • Terpal
  • Ranting dan daun besar
  • Jaket atau selimut darurat
  • Tali atau tali sepatu
  • Pisau, kapak, dan palu

6. Mengolah dan Menyimpan Makanan

6. Mengolah dan Menyimpan Makanan_Sumber: CharlesLeslieJr / Pixabay

Air, api, dan tempat berlindung sudah aman, tinggal Kaminiers belajar untuk mencari dan mengolah makanan. Saat berada di alam liar, kamu dihadapkan dengan hewan, daun, buah, dan umbi-umbian. Akan tetapi, nggak semuanya aman untuk dikonsumsi dan kamu harus mengisi kepala dengan pengetahuan yang relevan.

Makanan darurat alami:

  • Singkong, pisang liar, daun pepaya muda.
  • Ubi liar (dengan catatan aman dikonsumsi)
  • Ikan dari sungai atau rawa (tapi hati-hati dengan predator air seperti buaya atau ular)

7. Memancing dan Membuat Perangkap

7. Memancing dan Membuat Perangkap_Sumber: chalabalaphotos

Skill satu ini mungkin umum untuk masyarakat yang tinggal di desa atau pedalaman, memancing dan membuat perangkap. Nggak cuma dipergunakan untuk mencari makanan, membuat perangkap ini bisa mencegah kita menjadi santapan hewan buas.

Tambahan detail:

  • Teknik membuat kail dari kaleng bekas atau kawat
  • Menentukan lokasi memancing terbaik, biasanya mencari aliran air yang tenang dan banyak bayangan
  • Cara memasang perangkap agar tidak terlihat hewan

8. Komunikasi Sinyal Darurat

8. Komunikasi Sinyal Darurat_Sumber: jcwait / Getty Images

Kadang, skill menyelamatkan bukan dari bertahan hidup di alam, tapi mengetahui cara-cara untuk "ditemukan lebih cepat" oleh tim SAR. Iya, Kaminiers harus belajar mengenai simbol atau kode-kode yang khusus untuk digunakan saat darurat dan untuk meminta bantuan.

Tambahan penting:

  • Kamu bisa membuat sinyal visual dengan menggunakan pakaian berwarna mencolok atau daun berukuran besar.
  • Teknik membuat kode "HELP" atau "SOS" dengan kontras tinggi (tanah putih vs batu hitam}
  • Penggunaan sinyal suara: 3 peluit dalam 1 menit / sinyal universal meminta pertolongan

9. Menjaga Emosi dan Mental

9. Menjaga Emosi dan Mental_Sumber: Peter Berglund / Getty Images Signature

Berada dalam situasi yang tidak terduga dan tidak memiliki persediaan yang proper, tentu ini dapat membuat kita merasa stres. Tapi Kaminiers, semua skill tadi tidak berguna jika mental kita terguncang. Dalam banyak kasus survival, banyak orang yang kehilangan nyawa bukan karena lapar tapi karena panik dan rasa putus asa.

Latihan survival mental:

  • Simulasi kondisi darurat ringan (mati lampu, hiking tanpa sinyal)
  • Membiasakan journaling di alam untuk menjaga kestabilan mental
  • Membuat plan of action saat menghadapi situasi genting

10. Memanfaatkan Barang Seadanya

10. Memanfaatkan Barang Seadanya_Sumber: Detry26 / Getty Images

Crafting itu bukan sekedar hobi, tapi kamu bisa menggunakan skill ini untuk bertahan hidup. Survivor sejati adalah seseorang yang kreatif. Kamu harus bisa berpikir cepat dan fleksibel, memanfaatkan semua hal yang ada di dekatmu untuk menyelamatkan diri.

Contoh tambahan:

  • Bungkus permen jadi reflektor sinyal darurat
  • Plastik bening untuk mengumpulkan embun
  • Tisu basah sebagai bahan bakar api awal

Nah, Kaminiers, sekarang kamu sudah tahu betapa pentingnya menguasai skill bertahan hidup yang harus dikuasai oleh semua orang. Mulai dari hal kecil seperti bikin api, sampai hal besar seperti mengendalikan emosi, semuanya bisa dilatih, pelan-pelan, satu per satu.

Ingat, kamu nggak perlu nunggu kejadian darurat buat mulai belajar. Mulai aja dari sekarang, dari yang paling gampang. Karena siapa tahu, skill yang kamu punya bisa jadi penyelamat untuk kamu dan orang-orang di sekitar kamu suatu hari nanti.

Yuk, mulai investasi ke diri sendiri, bukan cuma skincare atau outfit kece, tapi juga life-saving skill yang real dan bermanfaat

Terima kasih, sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Suci-Maharani
Saya mulai menulis sejak saya kuliah di jurusan ilmu komunikasi – jurnalistik. Kegemaran saya pada beauty makeup dan fashion membuat saya sering menjadi fashion dan makeup advisor untuk keluarga dan sahabat saya. Sehingga saya tertarik untuk membagikan tips dan trik yang saya ketahui melalui tulisan.
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram