5 Produk yang Harus Dihindari Saat Skin Barrier Rusak
Lagi rajin skincare-an, tapi kulit malah makin rewel? Bisa jadi skin barrier kamu sedang minta tolong, Kaminiers. Yup, skin barrier yang rusak itu kayak tameng pelindung kulit yang jebol sehingga kulit jadi gampang iritasi, kering parah, bahkan muncul bruntusan atau kemerahan.
Nah, saat skin barrier kamu lagi bermasalah, bukan cuma apa yang harus dipakai yang penting. Tapi yang "nggak boleh dipakai" juga wajib kamu tahu. Salah langkah bisa bikin kondisi makin parah!
Apa Itu Skin Barrier dan Kenapa Bisa Rusak?
Sumber: AndreyPopov / Getty ImagesSkin barrier adalah lapisan terluar kulit yang berfungsi melindungi dari paparan luar seperti polusi, bakteri, dan bahan-bahan kimia. Ketika lapisan ini rusak, kulit jadi sensitif dan mudah "ngambek".
Penyebabnya bisa bermacam-macam: over-exfoliating, terlalu sering gonta-ganti produk, paparan sinar matahari berlebih, hingga penggunaan skincare dengan bahan aktif yang keras tanpa takaran yang tepat.
Skin Barrier Rusak Tidak Boleh Pakai Apa?
Sumber: Yuliya / Getty ImagesNggak boleh sembarangan memakai produk, berikut beberapa produk yang sebaiknya kamu hindari dulu saat skin barrier sedang rusak:
1. Exfoliating Products (Physical & Chemical)
Toner AHA/BHA, scrub wajah, atau peeling gel sebaiknya disimpan dulu, ya. Bahan ini memang bagus buat angkat sel kulit mati, tapi kalau skin barrier kamu lagi rusak, bisa bikin perih dan iritasi.
2. Produk dengan Alkohol Tinggi
Kandungan alkohol (seperti denatured alcohol atau ethanol) memang bikin produk terasa cepat menyerap. Tapi buat skin barrier yang rapuh, alkohol bisa makin bikin kulit kering dan ketarik. Nggak banget!
3. Retinol atau Retinoid
Walau bagus buat anti-aging, retinol tergolong bahan aktif yang cukup keras. Saat skin barrier rusak, hindari dulu produk ini karena bisa memicu kemerahan dan iritasi berlebihan. Nanti kalau kulit sudah pulih, boleh dipakai lagi secara bertahap.
4. Essential Oils Tertentu
Beberapa orang dengan skin barrier rusak bisa sensitif terhadap essential oil seperti tea tree, lavender, atau citrus. Walau alami, bahan-bahan ini punya potensi memicu iritasi saat kulit lagi dalam kondisi lemah.
5. Fragrance dan Pewarna Buatan
Produk dengan parfum atau pewarna buatan bisa jadi pemicu masalah buat kulit yang sensitif. Sebaiknya pilih skincare yang bertuliskan "fragrance-free" atau "hypoallergenic" untuk sementara waktu.
Lalu, Harus Pakai Apa?
Sumber: ARTFULLY79Sambil menghindari produk-produk di atas, Kaminiers bisa fokus pada skincare yang bersifat hydrating, menenangkan, dan memperbaiki skin barrier. Beberapa ingredients yang bisa membantu pemulihan skin barrier antara lain:
- Ceramide: Mengunci kelembapan dan perkuat pelindung kulit.
- Panthenol (Vitamin B5): Melembapkan dan menenangkan kulit iritasi.
- Centella Asiatica (Cica): Redakan kemerahan dan bantu penyembuhan.
- Hyaluronic Acid: Tarik dan kunci air di kulit, bikin lebih kenyal.
- Niacinamide ≤ 5%: Bantu perbaiki tekstur dan cerahkan tanpa over-eksfoliasi.
Tips Merawat Skin Barrier yang Rusak
Sumber: The Junessa Rendon CollectionMerawat skin barrier itu mudah, berikut langkah-langkah merawat skin barrier yang dapat Kaminiers lakukan:
- Minimalis dulu skincare routine-mu. Gunakan basic skincare seperti gentle cleanser, moisturizer, dan sunscreen.
- Jangan terlalu sering cuci muka. Dua kali sehari cukup.
- Pakai pelembap dengan kandungan emollient dan occlusive. Ini membantu mengunci kelembapan.
- Rajin reapply sunscreen, apalagi kalau banyak aktivitas di luar ruangan.
Skin barrier rusak memang bikin bete, tapi jangan panik dulu ya, Kaminiers. Hindari dulu produk-produk dengan kandungan aktif keras dan fokuslah pada hidrasi serta kelembapan. Dengan perawatan yang tepat dan sabar, skin barrier kamu bisa kembali sehat dan kuat seperti semula.
Mau tahu lebih banyak soal perawatan kulit dan kandungan skincare yang cocok buat kondisi kulitmu? Stay tuned terus di Kamini.id, ya!

