Biar Nggak Gengsi, Ini 10 Cara Halus Mengajak Pria Menikah

Ditulis oleh Aditya Putra

Mengajak menikah bisa jadi membingungkan untuk wanita. Apalagi kalau sang pria pujaan terlihat datar-datar saja. Wanita pasti bingung sendiri karena jadi sering bertanya-tanya di dalam kepala. Sementara itu, sang pria tetap santai seolah nggak terjadi apa-apa.

Umumnya banyak wanita menahan diri untuk bertanya langsung. Seperti ada larangan tak tertulis untuk membiarkan pria yang memulai pembahasan soal pernikahan. Akhirnya mereka cuma bisa menunggu sambil memendam rasa penasaran.

Satu sisi karena berbagai alasan kamu nggak bisa kalau harus mengajak menikah secara terus terang. Namun, di sisi lain kamu juga perlu kepastian mau dibawa ke mana hubungan itu? Kalau kamu wanita yang sedang merasakan kebingungan seperti itu, jangan khawatir! Ada beberapa cara halus yang bisa dicoba untuk mengajak pria menikah.

10 Cara Halus Mengajak Pria Menikah

1. Beri Kode yang Mudah Dimengerti

Beri Kode yang Mudah Dimengerti Cara Halus Mengajak Pria Menikah

*

Umumnya, pria nggak bisa memikirkan terlalu banyak hal. Terutama untuk hal-hal yang nggak ada di depan dia. Jadi, kamulah yang perlu menghadirkan gagasan soal pernikahan kepada pria pujaanmu.

Kamu bisa memulai dengan cara paling sederhana. Misalkan, memperlihatkan undangan pernikahan teman kamu yang keren. Mengomentari pakaian pengantin orang terkenal. Coba cari cara untuk membuat dia teringat akan pernikahan dan buat seolah-olah itu adalah percakapan biasa. Pastikan kode itu mudah dimengerti, seringkali pria terlalu bodoh kalau kodenya terlalu sulit.

2. Pancing Pelan-pelan

Pancing Pelan-Pelan

*

Kalau kamu menggertak pria dengan langsung meminta keseriusannya dengan menghadap orang tua kamu, bisa jadi dia kaget. Namanya orang ditodong pasti kaget dan bingung harus bereaksi seperti apa.

Kamu harus memancing dia pelan-pelan, bukan menggertak dia sekaligus. Manfaatkan waktu-waktu yang baik dan tenang. Jangan sampai kamu memancing dia ketika dia lagi banyak pikiran. Kalau sebelumnya kamu sudah membuat dia berpikir soal pernikahan, sekarang coba kamu buat dia berpendapat. Misal dengan bertanya, "sewa gedung di sana mahal nggak sih?"

3. Sampaikan Harapan Kamu

Sampaikan Harapan Kamu

*

Sebagai wanita, kamu pasti punya harapan sendiri seperti apa pernikahan yang kamu inginkan. Ada baiknya kalau sebelum pernikahan itu direncanakan dia tahu lebih dulu pernikahan harapanmu. Ini bisa kamu selipkan dalam obrolan ringan.

Mungkin ada waktu dimana kalian pergi ke pernikahan seorang kenalan, kamu bisa memanfaatkan itu untuk menceritakan pernikahan impian kamu. Di waktu seperti itu, yang kamu ceritakan akan terdengar kasual tetapi juga diingat. Jadi dia nggak merasakan ada tuntutan di dalamnya. Kamu bisa bilang, "Gedungnya bagus, tapi kegedean sih. Aku maunya yang agak kecil, nggak mau ngundang terlalu banyak juga soalnya."

4. Tanyakan Rencananya

Tanyakan Rencananya

*

Setelah kamu menceritakan pernikahan yang kamu inginkan, kamu juga perlu tahu apakah dia punya rencana sendiri? Atau dia cuma akan berusaha mengikuti keinginan kamu? Karena banyak kaum pria yang membiarkan wanitanya memegang kendali. Dia cuma mendampingi supaya semua terwujud.

Ada baiknya kamu bertanya, mungkin sambil bercanda. "Cowok tuh punya bayangan nggak sih mau pernikahan yang kayak gimana?" Dari sana, kamu akan tahu jawaban dia yang mungkin akan mengarahkan pembicaraan menjadi lebih serius.

5. Ajak Bertemu Keluarga

Ajak Bertemu Keluarga

*

Tentunya sebelum ajakan soal menikah itu ada, harus lebih dulu ada restu. Kamu pasti bisa mengusahakan untuk mengajak dia bertemu dengan keluargamu. Bukan masalah kalau cuma sebatas makan bersama. Biarkan dia mengenal keluargamu lebih dekat. Lebih baik kalau kebetulan ada acara keluarga.

Setelah itu, kamu jadi punya alasan untuk meminta dia membawa kamu bertemu dengan keluarganya. Dia juga pasti akan merasa punya hutang kalau belum membawa kamu bertemu dengan keluarganya.

6. Mendukung Tanpa Menuntut

Mendukung Tanpa Menuntut

*

Seorang pria lebih menyukai dukungan ketimbang tuntutan. Jadi, alih-alih menuntut lebih baik kamu mendukung dia menjalankan perannya sebagai seorang pria. Biarkan dia bekerja sekeras mungkin, dan percayalah sama dia sepenuhnya.

Kamu nggak perlu repot-repot menuntut dia dengan, mengharuskan dia memenuhi harapan kamu soal pernikahan. Cukup tunjukkan pada dia kalau kamu percaya dia sepenuhnya. Kamu percaya dia sedang mengusahakan yang terbaik. Cukup dengan kalimat sederhana, "semangat kerjanya ya, doaku menyertaimu."

7. Menunjukkan Kesiapan

Menunjukkan Kesiapan

*

Perlu diingat sekali lagi, pria cenderung memikirkan hal-hal yang terlihat. Jadi, dia baru bisa memikirkan sesuatu kalau itu ada di depan dia. Maka, sebelum pembicaraan serius soal pernikahan itu ada kamu perlu menunjukkan kesiapan kamu.

Tunjukkan pada dia kalau kamu sudah siap menjadi seorang istri. Dengan begitu, dia mulai terpancing untuk membayangkan bagaimana seandainya kalau hubungan kalian naik kelas. Bisa dimulai dengan kalimat sederhana seperti, "Kalau udah serumah aku mau masakin kamu tiap hari supaya kamu gak repot cari makan siang di kantor."

8. Bertanya Kesiapan

Bertanya Kesiapan

*

Kamu mungkin tahu kalau pria itu sangat bergantung pada logika. Jadi ketika kamu menanyakan kesiapan soal pernikahan pada seorang pria, dia akan memberikan jawaban yang logis. Kalau untuk wanita kesiapan itu soal perasaan, untuk pria kesiapan itu soal waktu. Kalau sudah sama-sama saling mencintai, yang paling sering dipikirkan seorang pria soal pernikahan adalah keuangan.

Kamu punya hak untuk menanyakan itu. Karena dia juga perlu teman untuk berdiskusi soal itu. Awali pembicaraan itu dengan bertanya soal pengeluaran. Buatlah sesantai mungkin. Apakah dia menabung, berinvestasi, atau punya cicilan? Menanyakan ini menunjukkan kalau kamu peduli sekaligus memberi tahu kalau kamu sudah memikirkan itu.

9. Beri Waktu

Beri Waktu

*

Penting adanya memberi dia waktu yang cukup untuk mempersiapkan pernikahan. Jadi ketika kamu ingin menikah umur 25, coba mulai mencari kepastian berbulan-bulan atau setahun sebelumnya. Kalau kamu memberi dia waktu yang terlalu singkat, bisa jadi dia malah mundur. Pria itu mahluk yang sangat logis, berilah dia waktu yang cukup.

Jadi, ketika kamu mulai berusaha mengajak dia menikah pastikan dia punya cukup waktu untuk mempersiapkan itu. Dia juga perlu mempersiapkan dirinya sendiri. Makanya, kamu harus mulai berusaha dari jauh hari. Supaya kamu dan dia sama-sama punya waktu untuk mempersiapkan pernikahan yang matang.

10. Yakinkan Kalau Dia Layak

Yakinkan Kalau Dia Layak

*

Semua pria punya ego dan ego punya peran yang besar dalam pengambilan keputusan. Coba yakinkan dia kalau dia sudah cukup layak menjadi pemimpin untuk kamu. Dia pasti akan merasa bangga pada dirinya sendiri dan mulai memikirkan gagasan itu lebih serius.

Tentu saja, sebelum kamu meyakinkan dia kamu juga harus meyakinkan dirimu sendiri kalau kamu sudah sepenuhnya rela mendampinginya. Setelah itu kamu baru bisa meyakinkan dia. Buat dia merasa percaya diri kalau dia sudah layak dan mampu menjadi seorang suami. Setelah itu kamu tinggal menunggu waktu, dia pasti akan menghadap orang tuamu.

Dari beberapa cara di atas, ada yang pernah kamu coba? Perlu diingat bahwa sebelum mencoba cara-cara di atas, kamu harus sudah selesai dengan dirimu sendiri. Kamu sudah membuang semua ragu yang mungkin mengganggu.

Kolom komentar selalu terbuka lebar kalau kamu ingin membagikan sesuatu kepada Kamini dan pembaca lain, lho. Kamu boleh bercerita, atau menambahkan sesuatu di sana. Jangan biarkan kata-kata yang baik terkurung di dalam kepala. Kalau memang dirasa layak untuk dibagikan, bagikan saja!

Kalau kamu punya pacar yang cuek dan bingung bagaimana cara mengajaknya menikah, mulailah membaca artikel cara agar pacar tidak cuek ini sebelum mulai membicarakan pernikahan.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram