Perlu Tahu, Inilah 10 Fakta Orang yang Suka Marah
Marah adalah tindakan yang normal dilakukan oleh setiap orang, mulai dari anak-anak, dewasa, dan orang tua. Banyak hal yang bisa menjadi pemicu seseorang untuk marah. Biasanya label orang pemarah pun biasa disematkan pada orang-orang yang kerap marah untuk hal-hal sepele. Marah sendiri memang terkadang perlu dilakukan untuk merilis stres yang ada pada seseorang.
Meski demikian, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan seseorang untuk sering marah. Fakta menarik apa yang ada pada orang-orang yang suka marah? Yuk, simak ulasan yang telah Kamini rangkum dalam artikel di bawah.
1. Dibenci Banyak Orang
Marah adalah perasaan yang wajar dimiliki orang seseorang. Pemicu marah sendiri umumnya cukup beragam. Mulai dari hal yang sepele hingga masalah besar. Marah memang bisa berguna bila diekspresikan dengan cara yang tepat. Sayangnya, beberapa orang kadang tidak bisa mengendalikan perasaan marahnya.
Biasanya orang-orang memiliki alasan tersendiri untuk marah. Akan tetapi, perlu kamu ketahui bahwa sebagian besar orang sangat membenci hal tersebut. Tindakan tersebut bahkan kerap dianggap sebagai sesuatu yang negatif karena dapat menimbulkan perasaan sakit hati atau kecewa dari orang lain, yang dapat memicu perselisihan atau tindakan fisik yang dapat merugikan.
2. Lebih Cepat Tua
Orang yang suka marah dianggap lebih cepat tua. Mengingat saat marah seseorang akan lebih sering mengerutkan dahi, dimana hal tersebut melibatkan banyak otot yang ada di wajah. Bila hal tersebut dilakukan secara terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan timbulnya lipatan atau kerutan di wajah.
Sejalan dengan hal tersebut, menurut para peneliti dari Universitas Nasional Singapura (NUS) mengatakan bahwa seorang wanita muda yang tidak sabaran atau memiliki sifat pemarah dapat membuat sel-sel tubuh menua lebih cepat dari orang-orang yang memiliki kecenderungan untuk bersikap sabar.
3. Sering Stress
Stres adalah kondisi yang muncul saat seseorang dihadapkan pada sebuah masalah. Stres biasanya terjadi pada berbagai kalangan tanpa memandang usia. Tekanan atau perubahan terhadap sesuatu terkadang memicu timbulnya stres. Orang-orang yang mengalami stres biasanya ditandai dengan berbagai tindakan seperti putus asa, gugup, marah, atau tidak bersemangat.
Penyebab stres sendiri memang cukup beragam, mulai dari masalah keluarga, asmara, dan ekonomi. Bila di lingkungan terdapat orang yang kerap marah bahkan untuk sesuatu hal yang kecil, maka bisa jadi orang tersebut sedang dalam keadaan stres. Marah sendiri merupakan cara mereka untuk merilis stres. Meski efektif, tetapi terkadang itu malah memicu persoalan lain yang jauh lebih besar.
4. Sifat Kompetitif Berlebihan
Sifat kompetitif memang bukan sebuah hal yang buruk selama dilakukan sesuai dengan aturan. Seseorang yang memiliki jiwa kompetitif biasanya menjalani hidup dengan lebih semangat dan optimis. Meski demikian, sikap kompetitif yang terlalu berlebihan bisa membuat seseorang lepas kendali, bahkan cenderung melakukan apa pun untuk mendapatkan keinginannya.
Orang yang memiliki sifat kompetitif berlebihan biasanya lebih mudah kesal atau marah bila melihat pesaingnya jauh lebih unggul. Perasaan cemburu terhadap pencapaian orang lain biasanya ditandai dengan sikapnya yang jauh lebih mudah marah.
5. Pekerja Keras
Bekerja keras adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang. Namun, saat seseorang terlalu keras bekerja atau berlebihan terkadang memicu sifat lain yang dapat mengganggu. Bekerja secara terus-menerus dan berlangsung lama dapat membuat tubuh dan pikiran lebih cepat lelah. Hal ini pada akhirnya membuat sisi emosional seseorang lebih rentan.
Salah satu sikap yang biasa ditunjukkan oleh orang-orang seperti ini adalah menjadi lebih temperamen. Beberapa orang sering kali mengidentifikasi hal tersebut dengan kondisi depresi meski tanpa diiringi dengan sikap putus asa atau merasa tidak berguna dari orang yang bersangkutan.
6. Merasa Lebih Pintar
Marah adalah sebuah emosi yang kerap muncul pada seseorang ketika melihat sesuatu bertentangan dengan apa yang menurutnya benar. Marah sendiri dapat menjadi solusi dalam penyelesaian persoalan bila dilakukan dengan tepat. Meski demikian, tidak sedikit pula persoalan yang malah menjadi parah dengan tindakan tersebut.
Menurut sebuah Jurnal Intelligence yang dirilis pada tahun 2018, menyebut bahwa orang yang sedang marah cenderung berpikir bahwa dirinya lebih cerdas dari orang lain. Mungkin karena hal ini pula yang membuat mereka lebih berani dan merasa berhak untuk melakukannya.
7. Rentan Terkena Penyakit
Marah secara berlebihan dan terus menerus diketahui memiliki dampak yang buruk, baik bagi psikologis maupun fisik. Orang-orang kerap menjalani anger management untuk membantu mengelola emosi agar tidak menimbulkan banyak masalah dalam kehidupan.
Nah, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Valencia mengatakan bahwa marah memang dapat mengganggu kesehatan orang yang melakukannya. Hal itu terjadi karena adanya perubahan respons yang terjadi dari dalam tubuh saat sedang marah.
8. Memicu Permusuhan
Orang-orang yang lebih suka marah memiliki kecenderungan tidak disukai oleh orang lain. Hal yang lebih fatal adalah menimbulkan permusuhan bahkan dendam yang dapat memicu timbulnya kekerasan fisik atau bahkan jauh lebih buruk dari itu.
Mengendalikan rasa marah memang bukan hal yang mudah. Sering kali orang yang sedang marah tidak bisa mengendalikan diri hingga akhirnya menimbulkan masalah lain yang serius. Bila sudah begini yang tersisa di akhir hanya sebuah penyesalan. Nah, untuk menghindari segala permusuhan sebaiknya mulailah untuk belajar mengendalikan perasaan marah.
9. Tidak Sabaran
Sifat pemarah sendiri biasanya dimiliki oleh orang-orang yang tidak sabaran terhadap sesuatu. Alhasil, mereka jauh lebih mudah tersulut emosi atau tersinggung terhadap sesuatu. Seperti kita ketahui, ada kalanya emosi seseorang bisa meledak dan tidak mampu terbendung. Hal itu karena kurangnya kesabaran yang dimilikinya.
Memupuk kesabaran sejak usia dini menjadi hal yang sangat penting agar sifat tersebut tumbuh dan menjadi kokoh keberadaannya di dalam jiwa. Keluarga sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan karakter seseorang agar hal tersebut tidak terjadi.
10. Dipengaruhi Kebiasaan Orang Tua
Kita tentu sering mendengar peribahasa di masyarakat yang berbunyi 'buah apel tidak akan jatuh jauh dari pohonnya', untuk menggambarkan sifat seseorang yang diturunkan dari kedua orang tua kepada anaknya.
Hal itu sesuai dengan penelitian yang tertuang di jurnal The Psychiatric Quarterly, yang menjelaskan bahwa perilaku dan kepribadian yang dimiliki oleh seorang ayah dapat mempengaruhi karakter anak melalui apa yang mereka lihat.
Nah, hal ini tentu bisa menjadi informasi yang cukup penting bagi anggota keluarga untuk bersikap lebih hati-hati. Jangan sampai sifat pemarah orang tua ditiru oleh anak, dan terpatri dalam jiwanya hingga dewasa.
Demikianlah 10 fakta orang yang suka marah, yang telah berhasil Kamini rangkum untuk kamu. Marah adalah hal yang normal dan wajar dilakukan oleh seseorang. Meski demikian, perlunya pengendalian diri agar sifat pemarah yang kita miliki tidak berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Semoga informasi di atas memotivasi bagi kita untuk merubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Jika kamu mengetahui fakta lain tentang orang pemarah, tulis hal itu di kolom komentar yang ada di bawah, ya!