Cari Tas Sekolah Baru? Pilih 8 Jenis Tas yang Bagus Ini!
Liburan kali ini memang panjang, ya? Namun begitu, janganlah terlena wahai generasi penerus bangsa! Sebentar lagi hari-harimu sebagai seorang pelajar akan dimulai lagi dengan tibanya semester baru.
Sebelum memulai kembali rutinitasmu, cobalah cek satu per satu perlengkapan sekolahmu. Adakah perlengkapan yang masih bisa dipakai, atau ada yang perlu diganti? Kalau buku tulis sepertinya pasti beli baru. Akan tetapi, alat tulis, kaus kaki, seragam, sepatu, dan tas apa kabar?
Awal semester biasanya menjadi ajang “membarukan” segala sesuatu, termasuk penampilan. Jika kalian butuh tas baru, namun bimbang memilih jenis dan model yang tepat, coba simak beberapa jenis tas sekolah yang akan Kamini ulas di sini.
1. Tas Kurir (Messenger)
Dari bentuknya, kita bisa menebak bahwa nama lain dari tas kurir adalah tas selempang. Tidak salah memang, namun tidak sepenuhnya benar juga. Tas kurir agak berbeda dari tas selempang biasa karena aslinya tas kurir memiliki tali bagian selempang yang lebih lebar dan memiliki bantalan lebar agar tali selempang bisa bertengger lebih nyaman di pundak pembawanya.
Namun begitu, seiring berkembangnya zaman, tentu desain tas berubah-ubah dan dimodifikasi. Tas kurir juga mendapatkan simplifikasi desain sehingga kini tas selempang tanpa bantalan pada talinya juga disebut courier bag alias tas kurir. Nama lain dari tas kurir adalah messenger bag.
Selain tas ransel, tas selempang adalah tas yang paling tidak ada mati gayanya. Ketika saya masih SD, tas ransel sempat menjadi idola. Ketika SMP, sempat populer lagi. Lalu, ketika saya berkuliah, kembali lagi menjadi populer.
Kelebihan tas selempang adalah bentuknya simpel dan praktis. Tas selempang juga bisa memberikan kesan simpel, praktis, dan sporty bagi pemakainya. Namun begitu, tas selempang tidak cocok untuk membawa beban yang terlalu berat karena beban tas selempang hanya bertumpu pada satu titik di pundak. Maka dari itu, hindari membawa beban terlalu banyak ketika menggunakan tas selempang.
2. Ransel
Siapa sih yang tidak kenal dengan istilah ransel? Di dalam kosa kata bahasa Inggris, kita mengenal nama lain dari tas ransel seperti backpack, rucksack, knapsack, backsack, atau sackpack.
Kata ransel sendiri sebenarnya serapan dari bahasa Belanda, yang berarti tas gendong tentara untuk membawa makanan dan perlengkapan lain. Dari situ, kita tahu bahwa konteks istilah ransel sebenarnya tas untuk tentara/militer. Di bahasa Belanda sendiri tas ransel lebih umum disebut rugzak.
Ransel sebenarnya dikembangkan sebagai tas untuk membawa makanan atau bahan hasil buruan. Desainnya tidak banyak berubah sejak dulu. Tas ini memiliki satu kantong (dengan atau tanpa kantong tambahan di bagian dalam), disertai dua tali gendongan. Tas ini digendong di punggung.
Meskipun fungsi dan konsepnya tidak banyak berubah, desain dari ransel berkembang menjadi bermacam-macam. Ada yang menggunakan ransel, kita sebut backpack. Ada yang menggunakan lembar penutup saja, disebut rucksack. Ada yang digunakan khusus untuk bepergian ke alam bebas atau naik gunung, kita sebut carrier. Ada pula yang digunakan untuk membawa barang yang cukup untuk bepergian satu hari, kita sebut daypack.
Yang jelas, apapun istilahnya, ransel adalah tas praktis dan serbabisa yang andal untuk digunakan dalam berbagai keperluan. Ransel juga lebih nyaman untuk dibawa bepergian berlama-lama dan membawa beban berat daripada tas kurir karena memiliki dua tali tumpuan untuk digendong. Ini lebih nyaman daripada satu tali yang bertumpu pada salah satu sisi bahu saja pada tas kurir.
3. Duffel
Nama duffel bag mungkin masih asing di telinga beberapa pembaca. Namun begitu, kalau melihat wujudnya, para pembaca pasti mengenalnya.
Istilah duffel bag berasal dari bahasa Inggris, yang sendirinya merupakan pengambilan dari nama Kota Duffel di Belgia. Kota Duffel adalah asal dari kain bahan untuk membuat tas duffel di abad ketujuh belas. Belakangan ada yang memelesetkan penulisan duffel bag menjadi duffle bag. Variasi pengejaan di bahasa Inggris saja, mungkin. Toh, tetap saja diucapkannya / ˈdʌf.əl /.
Bentuk asli duffel bag itu berbentuk silinder dan tutup di salah satu tutup silinder. Tutupnya sendiri hanya berupa tali yang bisa ditarik untuk mengencangkan lubang tutup tas. Tas duffel awalnya populer di kalangan militer karena digunakan oleh para pelaut. Namun begitu, lama-lama digunakan pula oleh masyarakat sipil karena bentuknya yang praktis dan kuat.
Namun begitu, belakangan muncul sebuah bentuk tas baru yang disebut pula duffel bag. Bentuknya seperti gambar di bawah ini.
Tas tersebut sebenarnya disebut dengan nama gym bag karena tas tersebut aslinya digunakan untuk menampung alat-alat olahraga. Namun begitu, percaya atau tidak, beberapa teman saya pernah membawa duffel bag model militer dan model olahraga semacam itu ke sekolah. Teman-teman saya itu memang penggemar hal-hal militer dan satunya lagi memang seorang atlet amatir.
Kelebihan duffel bag adalah ukurannya yang besar, mampu menampung banyak barang, dan kerap dibuat dengan material awet karena berkualitas. Namun kekurangannya adalah ukurannya tidak praktis dan biasanya berat kosongnya sendiri tidak begitu ringan.
4. Satchel
Saya tidak bisa menemukan padanan mutlak dari istilah satchel di bahasa Indonesia. Mungkin ini adalah salah satu kata yang memang masih menjadi lexical gap antara bahasa kita dengan bahasa Inggris. Selain itu, bentuk dan cara penggunaannya juga agak ambigu sehingga sulit untuk dipadankan dengan nama tertentu dalam bahasa kita.
Jika dilihat sejarahnya, tas satchel adalah jenis tas yang aslinya terbuat dari kulit. Namun begitu, sekarang muncul pula beberapa pembuat tas satchel yang menggunakan bahan kain tebal. Tas ini dibuat dengan bentuk segi empat, bagian bawah lebar, memiliki pegangan, berpenutup, dan memiliki alat pengunci agar penutup tidak terbuka tiba-tiba.
Nah, sampai di situlah ciri umum desain tas satchel. Masalahnya, ada satchel yang dibawa dengan dijinjing, ada pula yang dibawa dengan digendong. Bahkan, beberapa desain baru membuat tas satchel bisa diubah-ubah cara pembawaannya: digendong, dijinjing, bahkan diselempangkan.
Jadi, tas ini sebenarnya sulit untuk dikategorikan dengan pasti. Bingung juga, ya? Inilah yang membuatnya kadangkala disebut ransel (ketika digendong), dan kadang pula disebut tas jinjing (ketika dijinjing). Aneka model satchel bag dapat dibeli secara online.
5. Koper
Meskipun sekarang kedengaran aneh, terserah percaya atau tidak, dulu tas koper pernah digemari sebagai tas sekolah. Anak-anak generasi dekade 1980-an sampai pertengahan 1990-an pasti pernah melihat tas sekolah berbentuk koper seperti di bawah ini.
Untuk anak-anak generasi sekarang, mungkin tak terbayangkan oleh mereka pergi ke sekolah sambil menenteng koper berbahan plastik keras dengan bobot yang lumayan itu. Namun percayalah, adik-adikku, di masa itu, yang namanya koper sempat populer sebagai tas sekolah. Bahkan, iklan seperti ini sering tampil di media cetak semacam majalah atau tabloid.
Meskipun populer, tidak semua orang bisa memiliki tas sekolah model koper seperti itu. Ini karena harganya memang tidak murah. Ketika saya bersekolah dasar di pertengahan dekade ’90-an, hanya orang-orang yang memang tergolong berada yang mampu membeli tas ini. Kami sisanya para rakyat jelata hanya bermodalkan tas ransel yang dijajakan penjual di pasar tradisional.
Namun begitu, tas sekolah model koper sebenarnya punya satu keunggulan: sangat-sangat-sangat durable. Sungguh, saya pernah punya kawan yang memiliki tas koper warna hijau tua yang suka ia bawa ke sekolah waktu SD. Tasnya itu sangat awet, digunakannya sampai kelas enam.
Dan yang paling heboh, ketika teman saya itu bertengkar dengan satu anak kelas lain yang suka merundung (bully) anak lain. Si tukang bully itu dihantamnya dengan koper sampai giginya copot. Buntut dari pertengkaran itu, orang tua si tukang bully ribut di sekolah. Namun, kami sekelas kompak menuduh anaknya sendiri yang salah karena sering merundung (mem-bully) anak lain. Dua minggu kemudian si tukang bully itu pindah sekolah.
6. Ransel Dorong
Tas ransel dorong dikenal juga dengan istilah tas troli. Jenis yang satu ini sempat populer pula beberapa tahun ke belakang. Popularitasnya terutama di kalangan siswa sekolah dasar. Dengan warna-warni terang dan desain yang seringkali disertai gambar-gambar tokoh kartun atau ilustrasi lucu dan menggemaskan.
Dari segi bentuk, ransel dorong memang mirip tas ransel untuk travelling yang dikenal juga sebagai trolley bag (tas troli), yaitu tas ransel berkapasitas besar yang dilengkapi rangka untuk tangkai dorongan (troli). Di bawah rangka tangkai dorongan itu adalah sepasang roda untuk memudahkannya menggelinding di lantai sehingga seperti troli barang. .
Bentuk tas seperti ini lebih dulu sering digunakan oleh orang-orang yang bepergian dengan transportasi umum seperti pesawat terbang. Dorongan itu untuk memudahkan mereka membawa ransel yang bobotnya lumayan berat sampai ke kabin pesawat atau bus.
Mungkin pendesain tas ransel dorong ini berpikir bahwa desain ini bisa dicoba untuk anak sekolah. Hasilnya perpaduan antara kepraktisan dan kerepotan. Praktis, karena jika bawaan si anak berat, anak itu bisa membawanya dengan mendorong.
Namun begitu, saya juga sering menemukan anak-anak yang kerepotan sendiri ketika membawa tas troli. Ini terutama jika si anak harus melewati jalan yang tidak rata atau jalan yang berundak-undak naik-turun seperti tangga atau trotoar.
7. Hobo Bag
Belakangan ini, hobo bag sedang populer juga, terutama di kalangan mahasiswa. Dari segi penampilan, hobo bag memang terbilang modis. Desainnya sendiri simpel dan praktis, membuatnya sangat disukai oleh para pelajar yang membutuhkan kepraktisan.
Namun begitu, kita harus ingat pula kekurangan utama hobo bag, yaitu kapasitasnya yang tidak terlalu besar. Hobo bag hanya bisa menampung buku dalam jumlah sedikit. Belum lagi cara membawanya yang kerap hanya bisa dijinjing membuatnya tidak cocok untuk dipakai bepergian terlalu jauh.
Meskipun modis, hobo bag tidak cocok digunakan oleh pelajar sekolah. Alasannya, busana pelajar sekolah cenderung bertema formal sedangkan hobo bag lebih bersifat kasual. Artinya, ada tabrakan tema yang nggak nyambung di antara keduanya.
Hobo bag memang lebih cocok digunakan oleh mahasiswa karena kebanyakan kampus tidak menerapkan aturan busana yang formal. Gaya busana mahasiswa yang lebih dinamis dan kasual tentu dapat diakomodasi oleh hobo bag lebih klop.
8. Laptop Bag
Tas laptop adalah pemandangan yang lazim kita temukan di kehidupan sehari-hari. Maklum, laptop sendiri sekarang sudah bukan lagi barang yang begitu asing seperti satu atau dua dekade silam. Harganya yang relatif semakin terjangkau membuat orang-orang pun mulai lazim memilikinya, terutama kaum pelajar.
Di masa lalu, tas laptop terbilang tidak modis dan tidak praktis. Bentuknya seperti koper dengan rangka besi dan material kain kanvas. Desainnya kaku, tampak seperti tas pembagian seminar yang sering diikuti pegawai.
Sekarang, kebanyakan tas laptop didesain lebih ramping dan modis. Material yang digunakan pun lebih ringan. Selain itu, tersedia dalam berbagai macam ukuran, mulai dari yang kecil dan ringkas untuk netbook sampai ukuran besar untuk full size laptop. Bahkan, ada pula yang dibuat dengan bahan tahan air dan tahan banting.
Kelebihan tas laptop adalah adanya kantong khusus untuk membawa laptop dengan aman, tanpa terkena cairan atau benturan. Selain itu, tas laptop juga biasanya dilengkapi dengan sangat banyak kantong untuk menampung berbagai gawai serta aksesoris kecil seperti alat tulis dan kelengkapan komputer.
Kekurangan tas laptop adalah ... ehem, biasanya tas laptop ditawarkan dengan harga yang tidak murah. Di dunia per-gadget-an, prinsip “ada uang ada barang” selalu berlaku, memang.
Nah, itulah beberapa jenis tas yang cocok untuk kalian pilih ke sekolah. Ingat, pilih sesuai dengan kebutuhan dan budget ya! Jangan paksakan mode yang tidak sesuai dengan kalian demi penampilan. Dalam membeli tas, selalu utamakan fungsi dan kualitas, baru model. Jangan sampai model membuat kalian menyesal di kemudian hari!
