Pilih Rebonding atau Smoothing? Yuk, Kenali 10 Perbedaannya!

Ditulis oleh Linda

Smoothing dan rebonding adalah dua metode pelurusan rambut permanen. Sejatinya, kedua metode ini tidak benar-benar meluruskan secara permanen. Hanya saja, daya tahan keduanya bisa mencapai waktu berbulan-bulan atau bahkan setahun.

Meskipun sama-sama metode pelurusan rambut yang menggunakan bahan kimia, ternyata ada sepuluh hal yang membedakan keduanya, lho. Kalau kamu berminat meluruskan rambut dengan menggunakan salah satu dari dua metode ini, sebaiknya kenali dulu perbedaan antara smoothing dan rebonding yang berhasil Kamini rangkum berikut ini.

1. Jenis Rambut Asli

Smoothing dan Rebonding

Perbedaan paling signifikan antara rebonding dan smoothing bisa dicermati dari rambut asli seseorang. Smoothing hanya bekerja pada rambut yang sudah lurus atau yang sudah pernah diluruskan dengan metode rebonding.

Sementara itu, rebonding bisa bekerja pada rambut ikal maupun yang keriting sekalipun. Penggunaan obat smoothing pada rambut yang keriting sangat dikhawatirkan tidak akan berhasil.

Orang yang berambut lurus biasanya melakukan smoothing untuk membuat rambutnya terlihat lebih rapi dan mudah diatur. Jadi, sebelum menentukan metode pelurusan rambut mana yang akan kamu pilih, maka sebaiknya kamu kenali terlebih dahulu jenis rambutmu saat ini.

2. Kandungan

Kandungan

Baik smoothing dan rebonding sama-sama menggunakan bahan kimia. Bedanya, bahan kimia di dalam obat smoothing terbilang lebih soft dan minim risiko merusak rambut. Selain itu, smoothing juga diperkaya dengan protein dan keratin untuk menjaga kesehatan rambut.

Lain halnya dengan rebonding yang disinyalir memiliki bahan kimia yang lebih kuat dan “keras” karena bisa meluruskan rambut yang keriting sekalipun. Jika sudah melakukan rebonding, kamu harus memberikan perawatan intensif pada rambutmu agar tidak kering dan rusak meskipun menjalani proses rebonding berkali-kali.

3. Hasil Akhir

Hasil Akhir

Mengingat rebonding dan smoothing sama-sama merupakan teknik meluruskan rambut, tentu saja hasil akhirnya pasti berupa rambut yang lurus. Namun, hasil akhir dari keduanya cukup berbeda, lho, jika kita perhatikan lebih jeli lagi.

Rebonding memiliki hasil akhir berupa rambut yang benar-benar lurus. Rambutmu akan nampak seperti dicatok tapi tidak akan hilang meskipun kamu sudah keramas berkali-kali. Sementara smoothing akan menampilkan hasil berupa rambut lurus alami. Kesan lurus yang ditampilkan oleh rambut yang sudah melalui proses smoothing akan seperti rambut yang aslinya lurus tanpa perlu dicatok.

Perbedaan hasil akhir dari rebonding dan smoothing ini semakin memudahkan kamu dalam menentukan pilihan. Kalau rambutmu ikal, bergelombang, keriting, atau justru kribo, maka pilihlah rebonding untuk memperoleh hasil akhir yang lebih baik.

4. Teknik Pengerjaan

Teknik Pengerjaan

Rebonding dan smoothing juga memiliki perbedaan pada teknik pengerjaannya. Ketika melakukan rebonding, kamu harus membuat obatnya meresap ke dalam kutikel rambut guna memperbaiki dan mengubah struktur alami rambut. Selain proses pengaplikasian obat, rebonding juga melibatkan pengaplikasian krim neutralizer dan mencatok rambut beberapa kali.

Berbeda dengan rebonding, proses smoothing mengharuskan pengaplikasian obat yang mengandung keratin sebelum kamu mencatok rambut. Singkatnya, smoothing tidak mengubah struktur asli rambutmu, tapi hanya membuat rambut lebih halus dan memberikan efek lurus yang cukup lama.

5. Waktu Pengerjaan

Waktu Pengerjaan

Sekilas teknik rebonding memang terlihat lebih ribet dibanding smoothing karena rebonding biasanya melibatkan dua jenis krim. Akan tetapi, pengerjaan rebonding hanya membutuhkan waktu 2-3 jam. Hal tersebut dikarenakan obat rebonding memiliki sifat yang mudah meresap.

Kalau ingin melakukan smoothing, kamu harus menyiapkan waktu selama 3-4 jam, tergantung panjang rambutmu. Semakin panjang rambut yang akan dismoothing, tentu saja waktu yang dibutuhkan lebih lama.

6. Daya Tahan

Daya Tahan

Berbicara soal daya tahan, kamu pasti menduga smoothing mampu bertahan lebih lama untuk menciptakan efek rambut lurus. Pasalnya, obat smoothing mengandung bahan yang dinilai lebih berkualitas dan proses pengerjaannya pun membutuhkan waktu lebih lama.

Faktanya, rebonding memiliki daya tahan yang lebih lama dibanding smoothing. Daya tahan rebonding bisa mencapai 7-12 bulan dan kelurusannya hanya akan hilang ketika ada rambut baru yang tumbuh.

Smoothing memiliki daya tahan yang lebih singkat, yakni 3-6 bulan. Semakin sering kamu menata rambutmu dengan roll atau catok curly, maka kelurusan yang dihasilkan smoothing akan lebih cepat hilang.

7. Efek Samping

Efek Samping

Setiap proses styling tentu memiliki efek samping tersendiri, tak terkecuali rebonding dan smoothing yang menggunakan obat berbahan kimia. Kedua teknik pelurusan rambut ini juga memiliki efek samping tersendiri.

Efek samping rebonding adalah rambut lebih mudah kering dan kaku karena obatnya mengandung bahan kimia lebih kuat. Kalau kamu tidak memperhatikan perawatan rambut pasca rebonding, tentu rambutmu akan menjadi kering, apalagi jika kamu melakukan rebonding berkali-kali.

Sementara smoothing juga bisa membuat rambut kering, tapi risikonya lebih kecil. Mengingat smoothing mengandung keratin, tentu saja kehalusan rambutmu akan terjaga. Namun, tak ada salahnya jika kamu juga rajin merawat rambutmu dengan conditioner atau vitamin sehabis smoothing.

8. Risiko Kegagalan

Risiko Kegagalan

Selain efek samping, kamu juga harus mengetahui adanya risiko kegagalan dari dua teknik pelurusan rambut. Walaupun rebonding mampu meluruskan rambut keriting dan kribo, tapi tingkat kegagalan dari metode pelurusan rambut ini lebih tinggi dibanding smoothing lantaran kualitas obatnya lebih rendah.

Smoothing memiliki risiko kegagalan yang lebih minim jika dilakukan pada rambut yang sudah lurus alami. Asalkan kamu melakukan langkah-langkah pengaplikasian obat dan catoknya dengan benar, maka smoothing tersebut akan berhasil. Namun jika kamu mengalami kegalalan, kamu bisa mengatasinya dengan mengikuti salah satu solusi rambut gagal smoothing ini.

9. Harga

Harga

Kamu pasti sudah bisa menebak perbandingan harga dari rebonding dan smoothing setelah membaca sejumlah perbedaan antara keduanya. Ya, bisa dikatakan bahwa rebonding dibanderol dengan harga yang lebih ekonomis dibanding smoothing.

Hanya dengan uang Rp 100.000 – Rp 150,000, kamu sudah bisa melakukan rebonding sendiri. Kamu hanya perlu membeli obat dan catokan saja. Bahkan, kedua item tersebut bisa diperoleh dengan dana di bawah Rp 150.000. Namun, jangan underestimate dulu karena ada juga obat rebonding yang cukup mahal dan berkualitas.

Biaya yang harus kamu keluarkan untuk melakukan smoothing minimal Rp 250.000 dan jika dilakukan di salon bergengsi, harganya bisa menyentuh Rp 500.000. Obat smoothing memang terbilang lebih mahal dibanding rebonding.

Harga dari rebonding dan smoothing biasanya ditentukan berdasarkan panjang rambutmu. Semakin panjang rambutmu, tentu semakin mahal pula biayanya.

10. Peminat

Peminat

Jauh sebelum ada smoothing, teknik pelurusan rebonding memang sangat populer. Bahkan, rebonding disebut sebagai pelopor teknik pelurusan rambut sebelum ada ion dan smoothing. Akan tetapi, ketika smoothing muncul, peminat rebonding memang mulai berkurang.

Namun, bukan berarti rebonding sudah tidak diminati. Masih ada peminat rebonding, biasanya konsumen yang mencari teknik pelurusan rambut murah meriah akan memilih rebonding. Selain itu, pemilik rambut keriting dan kribo juga akan memilih rebonding karena obat smoothing tidak akan berhasil untuk meluruskan rambut jenis keriting dan kribo.

Nah, 10 perbedaan smoothing dan rebonding ini kiranya bisa memberi penjelasan buat kamu yang masih bingung memilih teknik pelurusan rambut. Sesuaikan teknik pelurusan rambut yang akan dipilih dengan jenis rambut, budget, dan kemampuanmu dalam merawat rambut.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram